Monday, July 29, 2013

(Sejarah) Kerajaan2 Besar yg kurang dikenal

KERAJAAN KUSHAN / KUSHAN EMPIRE
(60M - 375M)




Imperium Kushan adalah salah satu kerajaan yg memiliki wilayah sangat luas yg membentang dari India, Pakistan sampai utara Afghanistan, berbatasan langsung dengan Kekaisaran Han (Dinasti Han) di timur dan Parthia (Persia) di barat. Asal muasal Kerajaan Kushan dimulai dari eksodus besar-besaran bangsa Yue-Chi (Yuezhi) dari barat laut China (sekarang Xinjiang) akibat gempuran Xiong nu Khanate dari utara. Mereka (Yue Chi) pindah ke asia tengah, membentuk kerajaan baru dan menaklukkan wilayah utara India, hidukush dan bagian timur Persia. Yue Chi terbagi menjadi 5 clan yg mendiami wilayah yg berbeda2, dan Kushan adalah salah satu dari 5 clan tsb. Seiring dengan menguatnya Clan Kushan, Pangeran Kujula Kadphises memerintahkan untuk menyerbu 4 clan lainnya sehingga akhirnya 5 clan tersebut disatukan dibawah pimpinan Kushan.

Karena letaknya ditengah2 jalur sutra (Silk Road), banyak keuntungan yg didapat oleh Kushan, terutama dari perdagangan, karena kota2 mereka adalah tempat persinggahan kafilah2 pedagang yg melalui jalur sutera. Masyarakat Kushan sendiri adalah masyarakat nomaden, karena itu mereka memiliki beberapa ibukota, Begram ibukota musim panas dan Peshawar ibukota musim dingin.

Kekuatan utama militer Kushan adalah Cavalry/Horse Archer (Pasukan pemanah berkuda). Dalam satu agresi militer, bisa terkumpul 100.000 horse Archer. Pada masa jayanya, Kushan sangat kuat, bahkan mereka bisa merebut kembali sebagian wilayah nenek moyang mereka (Yue Chi).

Keruntuhan Kushan disebabkan oleh menguatnya pengaruh Persia Sassanid di barat, akhirnya mereka menjadi kerajaan inferior (Vassal) dari Kekuasaan Sassanid.

Uighur / Uyghur Khaganate
742M - 848M



Uighur adalah nama salah satu suku (bangsa) di Asia tengah, bahkan bahasa Uighur sampai saat ini masih dipakai oleh sebagian rakyat mongolia, khazakstan, uzbekistan dan beberapa negara di Asia tengah. Awal dari menguatnya kerajaan Uyghur secara tidak langsung dipengaruhi oleh runtuhnya Kekuasaan Xiong nu (Hun), sehingga yg ada di asia tengah pada waktu itu hanya pecahan suku kecil. melemahnya Kekaisaran Tang Cina akibat pemberontakan An lu shan mempermudah bangsa Uighur untuk memperluas wilayahnya, sehingga daerah Uighur yg mulanya hanya seputaran asia tengah, meluas sampai ke China di timur, berbatasan langsung dengan Kekhalifahan Abbasiyah di barat daya, dan sampai perbatasan eropa di pegunungan Ural. Itu semua dicapai karena militer Uyghur yg kuat, terutama pasukan Cavalry Archer (Pemanah berkuda) mereka yg mampu bergerak sangat mobil.

Kejatuhan Uyghur lebih disebabkan oleh perebutan kekuasaan. Setelah raja besar mereka Tengri Bögü wafat, praktis tidak ada lagi pemimpin yg kuat. Akhirnya Uyghur terpecah menjadi beberapa suku yg menandai kehancurannya. 


Hittite / Hittites Empire / Chaldea Empire

Old Hittite Kingdom [ca. 1600-1400 BC]
Middle Kingdom [ca. 1400-1343 BC]
Hittite Empire [1343-1200 BC]




Kerajaan Hittite adalah salah satu dari kerajaan besar pertama di dunia. Mereka sudah mendirikan Imperium besar sebelum adanya Persia & Roma, tepatnya pada abad 13 sebelum masehi. Kerajaan Hittite dibagi dalam 3 periode yaitu Hittite kuno, Kerajaan Hittite tengah dan Imperium Hittite. Sayangnya tidak banyak bukti2 lengkap yg menykap tentang Hittite kuno dan Hittie tengah, baru setelah mereka mendirikan Imperium mulai banyak bukti2 yg ditemukan arkeolog di Ibu kota Hattusha.

Kerajaan Hittite sangat kuat, terutama pada masa Imperium Hittite, itu disebabkan banyak Raja2 yg memerintah memiliki kepemimpinan hebat, diantaranya Suppiluliuma I dan Mursili II yg memperluas kerajaan sampai ke ujung barat Anatolia (Turki), menghancurkan Babylonia di Syiria dan berbatasan langsung dengan kerajaan Mesir pada Masa Ramzes II. Keberhasilan itu dicapai berkat kekuatan militer mereka yg menggunakan Horse Chariot (Pasukan Kereta Perang) sebagai pasukan garis depan.



Kerajaan Hittite mengalami kemunduran dikarenakan sering terjadi perang sipil untuk memperebutkan kekuasaan setelah tidak ada Raja yg kuat memerintah, ditambah menguatnya ancaman bangsa Funisia yg menguasai lautan. Akhirnya pada abad 11 bukti2 tentang keberadaan hittite sudah tidak ditemukan dan dinyatakan runtuh.

Holy Roman Empire
962–1806



Jangan tertipu namanya, Holy Roman Empire berbeda dengan Romawi. Holy Roman Empire adalah cikal bakal lahirnya Federasi Jerman atau Negara Jerman sekarang. Holy Roman Empire adalah kerajaan yg tata aturan dan kebijakannya merujuk kepada Paus sebagai pemimpin katholik di Eropa. Raja sendiri diangkat dan memerintah melalui persetujuan Paus. Untuk struktur pemerintahannya, Raja membawahi Raja2 kecil yg menguasai wilayah2 Kekaisaran yg disebut Prince / Duke. Ada keunikan tersendiri disini, karena ada beberapa Duke yg kuat yg dapat mempengaruhi Raja dalam pemerintahan bahkan banyak juga yg sering menyatakan kemerdekaannya dengan melawan Kaisar dengan militer. Karena itu Raja harus turun tangan langsung dalam menghentikan pemberontakan dengan militernya. Hal tersebut menyebabkan Holy Roman Empire merupakan kekaisaran yg tidak stabil dan rawan perpecahan.

Raja Holy Roman Empire yg terkenal adalah Frederick I Barbarossa. Pada masa pemerintahannya kekaisaran yg terpecah dipersatukan kembali dengan mengalahkan Duke2 dalam pertempuran, bahkan wilayah kekaisaran diperluas sampa ke Polandia dan Italia. Keberhasilan itu didapatkan karena militernya memiliki Heavy Armored Infantry (Full Armor Infantry) yg terkanal dengan sebutan Teutonic Knight

Chartage / Kartago
575 SM - 146 SM



Carthage adalah nama kota yg terletak di afrika utara atau tepatnya di wilayah Tunisia sekarang. Seperti Roma, nama Carthage dipakai sebagai nama kerajaan. Asal muasal kerajaan ini berasal dari timur tengah, tepatnya di pesisir laut mediterania, didaerah itu bermukim bangsa yg terkenal sebagai penguasa lautan yaitu bangsa Phoenicia (Funisia). Semenjak ribuan tahun sebelum Masehi, Bangsa Phoenicia telah berlayar ke hampir seluruh eropa, afrika dan asia, karena itulah banyak koloni2 kecil atau kumpulan masyarakat Phoenicia di pesisir afrika dan eropa, salah satunya adalah Carthage di Afrika utara. Karena wilayah asal mereka di timur tengah berbatasan dengan kerajaan2 kuat seperti Babylonia, Mesir, Hittite, Asyiria dan Persia akhirnya memaksa sebagian dari mereka untuk eksodus ke Carthage yg relatif lebih aman dan merupakan koloni terbesar bangsa Phoenicia.

Eksodus ini membuat perkembangan Carthage menjadi sangat pesat dan menjadi pusat perdagangan di laut mediterania, perkembangan itu diikuti menguatnya angkatan perang kerajaan Carthage sehingga mereka dapat meluaskan pengaruhnya ke berbagai wilayah diantaranya seluruh pesisir utara afrika, sebagian besar pulau di laut mediterania dan Iberia (spanyol) bagian selatan dan timur. Keberhasailan ini dicapai berkat Angkatan Laut Carthage sangat superior. Namun karena militer berfokus pada angkatan laut, wilayah2 Carthage kebanyakan berada di pesisir.

Tokoh terkenal yg dimiliki Carthage adalah Hannibal, Jenderal sekaligus panglima tertinggi militer Carthage. Pada masa jabatannya militer kerajaan sangat kuat bahkan sampai mengancam Romawi. Perseteruan dengan Romawi mengakibatkan pecahnya perang Phoenicia antara keduanya. Pada perang Phoenicia II Hannibal melakukan ekspedisi yg sangat terkenal dari Iberia (Spanyol), Gaul (Perancis), sampai ke Roma dengan membawa 50.000 pasukan. Dalam Ekspedisi tsb dia berhasil menaklukkan bangsa Gaul, dan berkali2 mengalahkan pasukan Romawi dan mencapai gerbang kota Roma. Namun karena perjalanan yg berat, persediaan yg menipis dan pasukan yg tinggal setengahnya akhirnya diputuskan untuk membatalkan serangan ke Roma.
 
Xiong nu / The Great Empire of Xiongnu
288 SM - 460 M





Xiongnu adalah imperium besar dan sangat luas yang menguasai Asia pada zaman kuno. Wilayahnya timur ke barat terbentang dari samudera pasifik sampai ke Ukraina, utara ke salatan dari Siberia sampai ke India. Xiongnu sangat ditakuti oleh kerajaan2 pada masa itu dan Xiongnu adalah alasan utama dibangunnya Tembok Besar China (Great Wall) Oleh kaisar Shi huang ti. Karena pada sebelum dan setelah berdirinya dinasti Chin, mereka sering mendapat serangan dari utara oleh Xiongnu.

Xiongnu sendiri terdiri dari campuran ras Proto Turki dan Mongol, dan mereka merupakan nenek moyang bangsa2 nomadik yg bersatu seperti Hun dan Mongol. Mereka adalah bangsa pertama yg memperkenalkan pasukan Cavalry Archer (Pasukan Pemanah Berkuda) dan taktik Hit & Run (Serang & Lari), yg saat itu blm dipakai oleh kerajaan manapun, sehingga menimbulkan kekagetan yg luar biasa pada kerajaan2 lain sewaktu melihat pasukan panah yg memiliki mobilitas tinggi dan memakai taktik perang yg tidak lazim.



Xiongnu tadinya merupakan suku-suku kecil yg mendiami wilayah Mongolia & Asia tengah, dan pada tahun 201 SM dipersatukan oleh Modu, yang mendapat gelar 'Chanyu' / 'The Great'. Bersatunya Xiongnu menandai dimulainya perluasan wilayah oleh Modu. Dimulai dari serangan massif ke Yue Chi, yg memaksa penduduknya eksodus ke daerah lain dan beberapa dekade kemudian mendirikan kerajaan Kushan.

Perang dengan Dinasti Han
Kematian kaisar Dinasti Chin, Shi huang ti dan digantikan oleh Dinasti Han yg masih baru dan lemah merupakan peluang bagi Xiongnu untuk menyerbu China. Xiongnu memulai dangan melakukan serangan2 dengan pasukan kecil dengan taktik 'Hit & Run' ke perbatasan, karena selalu diserang/diganggu Kaisar Han murka dan berniat mengusir Xiongnu, dia memimpin sendiri 100.000 pasukan ke perbatasan. Rupanya pasukan kecil tadi hanya umpan dan Xiongnu telah mempersiapkan 300.000 Cavalry Elite untuk menyergap pasukan Kaisar. Akibat sergapan itu, unit pasukan dimana kaisar berada terpisah dari pasukan inti dan menyebabkan kaisar menyerah dan Kekaisaran Han Dipaksa untuk membayar upeti rutin dalam jumlah besar melalui perjanjian damai.

Kemunduran
Kekuasaan Xiongnu mulai melemah ketika memasuki awal tahun Masehi, dimana sering terjadi konflik kepemimpinan dan perebutan kekuasaan. Hal itu semakin menjadi seiring menguatnya Dinasti Han dibawah Kaisar Han Wu Ti yg berhasil merebut wilayah Xiongnu di perbatasan China. Akhirnya Xiongnu terbelah menjadi dua kerajaan, Xiongnu barat dan timur. Xiongnu barat kemudian dihancurkan oleh Dinasti Han, sedangkan Xiongnu timur terpecah menjadi Xiongnu utara dan selatan. Xiongnu Selatan sering digunakan sebagai alat / pasukan bantuan oleh penguasa2 yg saling berperang di China, sedangkan Xiongnu Utara melakukan migrasi besar-besaran karena serbuan kerajaan Xian bei. Mereka memasuki dan mendiami wilayah Eropa timur dan kemudian mendirikan kerajaan Hun, yg nantinya akan menjadi imperium besar yg melemahkan kekuatan Romawi dengan Rajanya yg terkenal yaitu Attila.

 Achaemenid Empire / Persia Archaemenid
550 SM –330 SM



Archaemenid adalah salah satu dari dua kerajaan terbesar yg pernah berdiri di Persia dan kerajaan inilah satu2nya yang diketahui orang dengan nama Kerajaan Persia dengan rajanya yg terkenal Darius. Pada puncak kejayaannya Kerajaan ini memiliki wilayah sangat luas yg membentang dari Mesir, sebagian Balkan, Mesopotamia sampai India bagian barat.

Kerajaan Archaemenid didirikan oleh Cyrus the Great dengan menyatukan bangsa indo german (Arya) dan menghancurkan kerajaan Median / Hittite yg menguasai Mesopotamia pada tahun 550 SM (Sebelum Masehi). Selanjutnya Melalui Raja besarnya Darius & Xerxes, wilayah diperluas dengan menaklukkan Babylonia, Mesir, Anatolia (Turki), Armenia, Asia tengah, India barat dan Balkan.

Perang Yunani - Persia
Penaklukan Anatolia yg dihuni banyak koloni Yunani memicu terjadia perang yg terkenal dengan nama Perang Yunani-Persia I dan II. Pada Perang Yunani-Persia I Invasi Persia melalui utara Yunani secara dramatis dihentikan oleh pasukan gabungan Polis2 (Negara kota) Yunani yg dipimpin Athena dan Sparta dalam "Battle of Marathon" walaupun secara jumlah pasukan Yunani lebih kecil dari Archaemenid.

Kekalahan Archaemanid pada perang tersebut semakin menyakitkan karena tak lama setelah itu raja Darius wafat karena sakit. Karena itu putra Darius, Xerxes, menyiapkan sebuah rencana invasi besar2an (Full scale invasion) terhadap Yunani untuk mempertahankan martabat Archaemanid sebagai kerajaan besar dan memicu Perang Yunani-Persia II. Invasi tersebut dilakukan melalui darat dan laut. Berdasarkan sumber sejarawan terkenal Herodotus pasukan darat Archaemenid berjumlah 2.124.000 tentara, sedangkan dari laut 517.610 tentara dengan 3200 kapal perang, total 2.641.610 tentara.

Mengetahui jumlah tersebut, akhirnya Yunani memutuskan utk memfokuskan pada perang laut sehingga Pasukan darat Archaemenid dengan mudah menghancurkan pasukan darat Yunani. Namun dengan dramatis pasukan Yunani berhasil mengalahkan armada laut Archaemenid yg membawa sebagian logistik pasukan dalam "Battle of Salamis" . Kekalahan tersebut memaksa pasukan darat ditarik mundur dan mengakui kemanangan Yunani.

Kemunduran
Setelah Xerxes, hampir tidak ada raja Archaemenid yg kuat sehingga kerajaan lebih banyak mengalami konflik dalam negeri. Akhirnya Archaemenid yg sudah lemah dihancurkan oleh invasi Alexander The Great dari Macedonia dan mengakhiri sebuah dominasi imperium besar Archaemenid dan dimulainya penyebaran budaya Hellenisme di Asia.

Seleucid Empire
312 BC–63 BC



Kerajaan Seleucid adalah kerajaan peninggalan Alexander the Great, dengan kata lain kerajaan ini adalah pecahan kerajaan Macedonia. Wilayahnya merupakan ex wilayah Macedonia dikurangi Mesir, Yunani, Turki dan Armenia. Nama kerajaan ini berasal dari nama Rajanya yg pertama yaitu Seleucus. Masa pemerintahan Seleucus juga ditandai penyebaran budaya Hellenisme sampai ke India. Pada awalnya Seleucus berencana melakukan ekspansi ke india, namun kurangnya informasi mengenai india membuat dirinya tidak menyadari bahwa disana telah berdiri kerajaan besar yaitu Maurya dengan Rajanya Chandragupta Maurya. Besarnya kekuatan Maurya membuat Seleucus Kelabakan dan harus merelakan wilayahnya di india direbut oleh Maurya.

Setelah menyadari bahwa tidak ada kemungkinan menang dari Maurya karena Chandragupta memiliki 600.000 tentara ditambah 9.000 gajah perang (War Elephant), akhirnya Seleucus memutuskan untuk berdamai dan menikahi puterinya dengan Chandragupta.

Masa keemasan Seleucid adalah pada masa pemerintahan Antiochus, pada masa ini kerajaan Seleucid akhirnya bisa menaklukkan kerajaan Ptolemy, yg juga merupakan pecahan Macedonia warisan Alexander the Great. Kejayaan tersebut dirayanak dengan membangun ibukota baru bernama Antioch di daerah Suriah.

Sepeninggal Antiochus, praktis tidak ada lagi Raja yg kuat memerintah Seleucid. Banyak daerah yg melepaskan diri dan saling berperang berebut pengaruh, keadaan diperburuk dengan menguatnya pengaruh Romawi di barat. Akhirnya kerajaan Seleucid hancur pada tahun 63 sebelum masehi. 

Sassanid Persian Empire / Persia Sassanid
224 M –651 M



Banyak orang tidak mengenal Persia Sassanid, padahal kerajaan ini adalah penguasa dunia pada zaman keemasannya. Kerajaan yang memporak-porandakan kekaisaran Romawi timur atau lebih dikenal dengan Byzantium, dan menguasai jalur perdagangan penting yaitu jalur sutera (Silk Road). Kerajaan Sassanid didirikan oleh Ardashir I setelah mengalahkan raja terakhir kerajaan Parthia, Artabanus IV. Setelah menduduki pucuk pemerintahan, dia melakukan penaklukan kembali wilayah2 kerajaan Parthia yg dulu melepaskan diri ketika Parthia sudah mulai lemah. Selanjutnya Ekspansi dilakukan ke segala arah, tercatat Turmenistan, Bahrain & Mosul ditaklukkan dalam gelombang pertama invasi Ardashir I. Tak lama setelah itu Ekspansi dilakukan ke Kerajaan Kushan yg membuat Raja Kushan dipaksa melakukan perjanjian damai dan membayar upeti rutin kpd Ardashir I.

Putera Ardashir I, Shapur, melanjutkan ekspansi yg dilakukan ayahnya. Kali ini dia menaklukkan wilayah barat kerajaan Kushan sampai ke Bactria (India Barat Laut). Setelah Ekspansi ke timur berhasil dengan gemilang, Shapur mengarahkan ekspansinya kearah barat dan disana berdiri kerajaan superpower pd saat itu yaitu Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium). Tercatat beberapa propinsi Romawi yaitu Carrhae, Nisibis dan Antioch jatuh ke tangan Persia Sassanid. Kaisar Romawi pada waktu itu (255 M) Valerian, memimpin sendiri serangan balasan untuk merebut kembali wilayahnya, namun malangnya pasukannya dihancurkan dan dia sendiri tertangkap dan dikurung seumur hidup oleh Shapur. Keberhasilan ini menjadikan Shapur sebagai salah satu Raja besar Persia Sassanid.

Peperangan antara Persia Sassanid dan Romawi terus berlangsung selama 300 tahun, wilayah di perbatasan kedua imperium tersebut sering berganti penguasa, antara Romawi dan Persia, namun keduanya tidak pernah bisa menguasai ibukota masing-masing. Tercatat dalam kurun waktu tersebut pasukan Romawi pernah berhasil merangsek sampai gerbang ibukota Sassanid, Ctesiphon, dibawah kaisar Julian (360 M), namun gagal menaklukkannya. D lain pihak, Sassanid juga pernah menguasai daerah2 penting Ramowi, diantaranya Damascus (Suriah) dan Alexandria (Mesir).
Kerajaan Sassanid sendiri merupakan pemegang puncak kemasyuran, kebudayaan, kakayaan, glamour, dan kekuatan dunia pada masa jayanya. Ibukota Persia Sassanid, Ctesiphon adalah kota yg luar biasa megah dan indah, yang sering membuat mata orang yg baru kesana terbelalak. Bakan pasukan arab yg menaklukkan kota ini pada thn 636 M dibawah pimpinan Sa'ad bin Abi Waqqash terharan2 melihat kemegahan kota ini.


Semua kejayaan tersebut dicapai berkat militer superior yg dimiliki Persia Sassanid. Pasukan mereka terkenal sangat disiplin dan kuat. Sistem kemiliteran pun ditata dengan sangat baik dengan membagi pasukan menjadi 2 sentral, Pasukan Reguler dan Pasukan Cadangan/Siaga (Rakyat biasa yg siap dimobilisasi bila kerajaan akan berperang) . Pasukan Reguler Sassanid berjumlah 200.000 tentara sedangkan Pasukan cadangan berjumlah lebih dari 1.000.000 orang. Sassanid juga memiliki unit khusus yaitu pasukan Gajah (War Elephant), pasukan ini sering menjadi penentu kemenangan Sassanid dalam berperang.

Tahun 600 - 651 M merupakan masa kemunduran Sassanid. Kejatuhan ekonomi, pajak yg tinggi, diskriminasi sosial, propinsi2 yg memperkuat diri masing2 dan seringnya perpindahan kekuasaan merupakan penyebab kemunduran yg diakibatkan oleh aspek sosial & politik. Keadaan tersebut diperparah dengan melemahnya militer Sassanid akibat perang berkepanjangan dengan Romawi. Hal itulah yg membuat Persia Sassanid kewalahan menghadapi serangan kerajaan Islam Arab yg baru berdiri setelah dipersatukan oleh Nabi Muhammad. Kekuatan pasukan arab yg notabene lebih sedikit ditambah Jendral2 kuat & jenius perang seperti Khalid bin Walid, Mutsanna bin Harris dan Sa'ad bin Abi Waqqash mengakibatkan satu-demi satu wilayah Sassanid ditaklukkan. Puncaknya adalah kekalahan mereka dalam perang menentukan di Qadisiyyah (Battle of Qadisiyyah) yg menyebabkan jatuhnya ibukota Ctesiphon pd November thn 636 M ke tangan Kekhalifahan Islam Arab.

 Khwarezmian Empire

dinasti khwarezmid atau dikenal juga sebagai Khwarezmids, Khwarezm Shahs atau dinasti Khwarezm-Shah, adalah kerajaan sunni muslim persia yang berasal dari turki mamluk

mereka menguasai iran pada high middle ages, pada periode antara 1077-1231. awalnya mereka hanyalah vasal dari seljuk, khara-khitan, kemudian sebagai penguasa independen sampai invasi mongol pada abad ke-13
kerajaan ini ditemukan oleh Anush Tigin Gharchai, mantan budak dari seljuk, yang diangkat sebagai penguasa khwarezm. anaknya, Qutb ud-Dīn Muhammad I, menjadi pewaris kesultanan khwarezm

tahun berdirinya kerajaan ini masih tidak diketahui. khwarezm adalah provinsi dari kerajaan ghaznavid dari tahun 992-1041. pada tahun 1077, penguasa dari provinsi khwarezm, yang menjadi bagian dari seljuk, jatuh ke tangan Anūsh Tigin Gharchāī, mantan budak dari kesultanan seljuk. pada tahun 1141, sultan Ahmed Sanjar dari seljuk dikalahkan oleh kara khitay dari kerajaan kara-khitan. kemudian, cucu dari Anūsh Tigin, Ala ad-Din Aziz dipaksa untuk menjadi vasal dari kara khitay.

Sultan Ahmed Sanjar terbunuh pada tahun 1156. Karena terjadi kekacauan di kesultanan seljuk, kesultanan khwarezm memperluas teritorinya ke utara. pada tahun 1194, sultan terakhir dari kerajaan seljuk, Toğrül III, dikalahkan dan dibunuh oleh penguasa khwarezm, Ala ad-Din Tekish, yang kemudian membebaskan diri dari Kara Khitay. pada tahun 1200, Takash meninggal dan diteruskan oleh anaknya, Ala ad-Din Muhammad, yang pada tahun 1205 menguasai sisa wilayah dari kerajaan seljuk, memproklamirkan dirinya sebagai syaikh. Dia kemudian dikenal sebagai Khwarezmshah. pada tahun 1212, dia mengalahkan Gur-Khan Kutluk dan menguasai kerajaan kara khitay, yang menguasai hampir seluruh teritori dari Syr Darya ke baghdad, dan dari sungai indus ke laut kaspia.

pada tahun 1218, genghis khan mengirim utusan ke ibukota dari kerajaan Khwarezm. tetapi, walikotanya, Otrar, mengira bahwa utusan khan sebagai mata-mata, menyita seluruh barang bawaannya kemudia mengeksekusinya. Genghis Khan meminta pertanggung-jawaban dari syeikh. tetapi sang syeikh menolaknya. genghis khan, dengan pasukannya yang berjumlah 200.000 orang, meluncurkan serangan ke kerajaan khwarezm. pada tahun 1220 bulan februari, pasukan mongolia melintasi Syr Darya, memulai invasi ke asia tengah. mongol menyerbu Bukhara, Samarkand, dan ibukota khwarezm, urgench. membunuh sebagian besar populasinya. sang syekh kabur dan meninggal beberapa minggu kemudian di suatu pulau di laut kaspia.

anak dari Ala ad-Din Muhammad, Jalal ad-Din Mingburnu menjadi sultan baru, ia menolak gelar syeikh. Beliau berusaha kabur ke india, tetapi pasukan mongol menangkapnya sebelum ia dapat kabur kesana. dan dia dikalahkan di pertempuran indus. dia kabur dan meminta suaka kepada kesultanan delhi. tetapi Iltumish menolaknya karena segan terhadap kalifah Abbasid. Kemudian ia kembali ke persia dan mengumpulkan pasukan dan kembali mendirikan kerajaan. dia tidak pernah menggabungkan kekuatan dengan kerajaan lain dan menghabiskan sisa hidupnya dengan melawan mongol, dan sisa dari turki seljuk di rum. Dia kehilangan persia pada pertempuran melawan mongol di gunung alborz. kemudian ia kabur ke kaukasus, dan merebut Azerbaijan pada tahun 1225 dan menempatkan ibukotanya di Tabriz. pada 1226, dia menyerang Georgia dan membungi hanguskan Tbilisi. kemudian melewati dataran tinggi armenia, ia bertempur melawan Ayyubids, merebut kota ahlat sepanjang pesisir barat danau van . kemudian sultan Kayqubad I mengalahkannya di arzinjan pada pertempuran Yassi Chemen pada tahun 1230.
dia kabur ke diyarbakir ketika mongol menguasai Azerbaijan. dia dibunuh pada tahun 1231 oleh pembunuh bayaran yang dibayar oleh seljuk atau mungkin oleh perampok kurdish

 

No comments:

Post a Comment