Wednesday, July 31, 2013

Haji sebenar Syiah di mana??


Dikatakan ini ka'bah Syiah di Karbala
Berkenaan kefardhuan ibadah haji di sisi Syiah, golongan Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah tidak menafikan ia juga adalah ibadah yang diwajibkan menurut ajaran Syiah Imamiyyah Ithna Ashariyyah[1]
Walau bagaimanapun, ini tidak bermakna ajaran Syiah benar-benar terlepas daripada sebarang keraguan berkenaan ibadah haji. Jika dirujuk kepada kitab-kitab Syiah dan pandangan para ulama mereka, terdapat beberapa perkara yang boleh menimbulkan keraguan dalam pegangan Syiah berkaitan ibadah haji. Antaranya adalah berkenaan status menziarahi makam Sayyidina Husayn r.a yang seolah-olah lebih besar pahalanya berbanding menunaikan ibadah haji dan kedudukan tanah Karbala yang seolah-olah lebih suci daripada tanah Makkah. Antara riwayat-riwayat yang dapat dinyatakan di sini adalah seperti berikut:
Diriwayatkan daripada al-Sadiq, Ja'far bin Muhammad bahawa beliau berkata, "Ziarah Husain bin Ali adalah wajib atas setiap yang mengakui keimaman Husain daripada Allah 'Azza wa Jalla". Lalu beliau berkata lagi, "Menziarahi Husain menyamai seratus haji yang mabrur dan seratus umrah yang diterima"[2].
Selain itu, tanah Karbala yang menjadi tempat persemadian jasad Sayyidina Husain juga dianggap sebagai tanah yang suci sehingga ia dijadikan tempat sujud oleh penganut Syiah. Keutamaan yang seperti ini tidak pula wujud pada tanah-tanah yang lain termasuk tanah Makkah yang merupakan tanah haram serta tanah Madinah yang menjadi tempat pemakaman Rasulullah S.AW. Antaranya ialah riwayat-riwayat seperti berikut:
Syiah sujud di atas batu Karbala
Allah akan menjadikan Karbala sebagai pusat dan tempat berkumpul para malaikat dan orang-orang mukmin. Ia akan memiliki kemulian, akan tersebar padanya berbagai keberkatan. Seandainya seseorang berdoa di sana kepada Rabb-nya, nescaya Allah akan memberikan dengan satu doa sahaja seribu kali lipat kerajaan dunia. Berbagai tempat di bumi saling berbangga, Ka’bah yang di tanah haram berbangga di atas Karbala. Maka Allah wahyukan kepadanya: Wahai Ka’bah tanah haram diamlah engkau! Jangan engkau berbangga diatas Karbala! Sesungguhnya dia bumi yang penuh berkat[3].
Dalam riwayat Syiah yang lain disebutkan, “Allah telah menciptakan padang Karbala sebelum menciptakan bumi Ka’bah (kota suci Makkah) selama dua puluh empat ribu tahun. Ia (Karbala) telah suci dan berkat sebelum penciptan para makhluk. Ia senantiasa demikian sampai Allah jadikan ia sebagai tempat yang paling afdhal (mulia) di dalam surga[4].
Riwayat-riwayat seperti ini sudah tentu akan menimbulkan kesangsian golongan Ahl al-Sunah wa al-Jama‘ah terhadap Syiah kerana ia seolah-olah menunjukkan bahawa Syiah mempunyai tempat yang lebih utama untuk diziarahi selain daripada Bayt Allah di Makkah dan makam Nabi SAW di Madinah. Pandangan melampau Syiah terhadap ziarah kubur Sayyidina Husain dan kesucian tanah Karbala berbanding Makkah ini juga, berkemungkinan menyebabkan timbul persepsi di kalangan sesetengah golongan Sunni bahawa penganut Syiah tidak mewajibkan ibadah haji di Makkah.

Ahli Sunnah wal-Jamaah juga agak sukar untuk melupakan musim haji pada tahun 2009 apabila terdapat hasrat puak Syiah untuk menukarkan ibadah haji di Makkah ke tempat-tempat suci mereka termasuk Karbala. Sila baca laporan di bawah:


Sumber-sumber berita resmi Irak menyatakan bahwa ribuan warga Syi’ah dari Iran dan negara-negara Teluk melaksanakan wuquf di Karbala, sebagai pengganti wuquf di Arafah, Selasa (23/11/2009).

Najah Al-Balaghi, Kepala Administrasi Bandara Nejef, menyampaikan, "Ribuan pengikut Syi’ah datang dari negara-negara Teluk dan Iran untuk berpartisipasi dalam kunjungan Arafah di makam Imam Husain di Karbala, Selatan Baghdad." Ia menambahkan, " Dalam minggu ini jumlah mereka mencapai 6.235 dari Teluk dan sekitar 7.000 orang dari Iran."

Al-Balaghi juga menegaskan bahwa jumlah pengunjung ini akan bertambah, menunggu pesawat yang bisa membawa mereka ke Nejef. Dalam sehari rata-rata ada penerbangan berasal dari Dubai, Bahrain, Lebanon dan Suriah setelah sebelumnya hanya ada dua kali penerbangan dalam seminggu. Penerbangan ke Teheran dan Masyhad (lokasi syahidnya Husain) dari satu sampai empat kali penerbangan dalam seminggu.


Tokoh Referensi Syi’ah, Huda Ahmed, Wakil dari Mursyid Ali Khamenei, dari kota Masyhad menyerukan untuk menjadikan Masyhad itu sebagai kiblat kaum muslimin, menggantikan kota Mekah. Dia juga mengajak untuk meninggalkan rukun Islam kelima yaitu haji ke Baitullah.

Perwakilan Khamenei ini menyatakan bahwa "Makam Imam Ridha berada di Masyhad, maka ia pun menjadi tempat yang tepat bagi seluruh umat Islam. Sementara tempat-tempat lain, telah menjadi tawanan orang-orang yang sombong." Ia menambahkan, "Tanah Hijaz telah menjadi tawanan kelompok Wahabi," .

Huda menunjukkan bahwa Masyhad ini setiap tahun dikunjungi oleh 800 ribu pengunjung dari luar negeri dan dan 20 juta pengunjung dari dalam negeri Iran sepanjang tahun.. Ia mengklaim bahwa Masyhad adalah ibukota spiritual dan keagamaan, bahkan sebelum adanya makam Imam Ridha, imam Syi’ah yang kedelapan, di dalamnya. (Sumber)

No comments:

Post a Comment