5 Pertempuran paling Berdarah saat Perang Dunia II
I Perang Dunia ke-II memang meninggalkan luka yang dalam untuk sejarah
manusia. Jutaan jiwa menjadi korban atas perang ini hanya untuk
kekuasaan. Beberapa negara seperti Jerman, Italia dan Jepang berlomba
untuk menjadi yang paling kuasa atas dunia ini. Seperti halnya
perang-perang yang terdahulu, banyak harta dan jiwa orang-orang yang
tidak bersalah menjadi korban. Ada beberapa pertempuran yang paling
berdarah dalam Perang Dunia ke-II, berikut diantaranya adalah:
1. Perang Okinawa
Okinawa
merupakan pulau terbesar di kepulauan Ryukyu yang dikendalikan oleh
Jepang. Okinawa adalah lokasi yang strategis untuk Amerika Serikat dalam
usahanya melawan Jepang. Pasukan AS menginvasi pulau Okinawa pada bulan
Maret 1945, yang direspon oleh pasukan Jepang dengan serangan udara
yang menggunakan pilot kamikaze yang dengan sengaja mengarahkan pesawat
mereka ke kapal-kapal AS. Meskipun tentara AS akhirnya menang, butuh
berbulan-bulan menghadapi serangan dari Jepang. Pada saat perang ini
Lebih kurang 100.000 jiwa tentara Jepang dan 12.000 jiwa tentara Amerika
tewas di pertempuran Okinawa, belum termasuk termasuk yang terluka.
Tragisnya, beberapa memperkirakan bahwa sekitar 150.000 jiwa warga sipil
yang tak bersalah tewas dalam pertempuran tersebut.
2. Invansi Normandia
Serangan
itu diluncurkan pada pagi hari tanggal 6 Juni 1944, terkenal sebagai
D-Day. Pasukan sekutu yang terdiri dari Inggris, AS dan Kanada mendarat
di lima pantai sepanjang pantai Normandia. Dari pagi hari, Sekutu yang
menggunakan dukungan udara untuk membom pasukan Jerman telah ditempatkan
di sana. Meskipun dimaksudkan sebagai kejutan, pasukan Jerman yang
telah siap untuk invasi tidak menyerah tanpa perlawanan yang sama-sama
mengerikan. Invasi pasukan sekutu berlangsung sampai akhir Agustus,
pasukan Sekutu berhasil menguasai kota-kota Normandia, termasuk
Cherbourg dan Caen. Korban dari kedua belah pihak tidaklah dapat
dihitung sedikit, perkiraan korban dari pihak Jerman sangatlah
mengejutkan sekitar 320.000 jiwa (30.000 jiwa tewas, 80.000 orang
terluka dan sisanya hilang) dan korban Sekutu sekitar 230.000 (lebih
dari 45.000 jiwa tewas).
3. Pertempuran Bulge
Setelah
invasi Normandia, target berikutnya adalah menguasai Belgia dari
Jerman. Mereka berharap untuk menemukan pertahanan Nazi secara
signifikan melemah. Namun, Tanpa diduga, pasukan Axis meluncurkan
serangan balasan besar pada Sekutu saat mereka membuat jalan melalui
hutan Belgia yang tebal di musim dingin tahun 1944. Sekitar awal bulan
Desember 1944, pasukan Hitler mengambil kesempatan untuk menyerang
karena mereka tahu bahwa pasukan udara sekutu tidak dapat mendukung
perang tersebut karena cuaca buruk. Untuk beberapa minggu, pasukan Nazi
dan Tank harimau mereka menang, setelah mendorong pasukan Sekutu mundur
beberapa mil. Namun, pada pertengahan Januari, sekutu kembali melesak ke
posisi semula di Hutan Ardennes. Pertempuran itu ternyata membuahkan
hasil dengan menyerahnya tentara Nazi di Belgia. Beberapa orang menyebut
pertempuran tersebut merupakan salah satu dari pertempuran paling
berdarah bagi orang Amerika, sekitar 19.000 jiwa tentara AS tewas dan
lebih dari 70.000 orang terluka atau hilang. Sebagai perbandingan, dari
pihak Inggris jatuh korban sekitar 12.000 orang, dengan korban tewas
sekitar 200 jiwa. Dari pihak Nazi juga menderita kekalahan yang tak
kalah besar, mereka harus kehilangan pasukan sekitar 100.000 jiwa.
4. Pertempuran Stalingrad
Pada
pertengahan 1942, Nazi menyerang kota dengan serangkaian serangan dari
udara dan darat dengan menggunakan lebih dari 150.000 tentara dan
sekitar 500 tank. Para komandan Nazi berharapkan dapat menang dengan
mudah, tetapi ternyata tentara Soviet tiada henti melakukan perlawanan
yang kuat. Pada bulan November, Soviet meluncurkan serangan balik yang
signifikan untuk menjaga para penjajah agar tetap di pantai. Walaupun
Jerman sudah mendapatkan tambahan pasukan, mereka tetap terpojok hingga
mulai kelelahan terhadap perang yang memakan waktu berbulan-bulan ini,
dan mereka akhirnya menyerah pada Februari 1943. Dari pertempuran ini
menambah semangat pasukan sekutu untuk balas menenyerang jerman.
Meskipun Soviet menang, mereka juga menderita korban yang banyak. Korban
dari pasukan Axis sekitar 800.000 korban jiwa, dibandingkan dengan 1
juta jiwa di sisi Soviet. Selain itu, sekitar 40.000 jiwa warga sipil
tewas dalam perang tersebut.
5. Pengepungan Leningrad
Perang
ini berlangsung dari September 1941 hingga Januari 1944. Perang ini
tidak hanya dilakukan oleh para tentara saja, tetapi juga dilakukan
siapa saja yang sanggup, baik pria, wanita dan anak-anak dipanggil untuk
membantu membangun perlindungan sepanjang perbatasan kota yang akan
menghalangi tank Nazi mendekat. Meskipun memakan waktu bertahun-tahun,
tentara Soviet dan warga sipil mampu menahan pasukan Jerman dan mencegah
kehancuran kota. Hal yang paling mengerikan dari perang ini adalah
bahwa tentara Soviet kehilangan lebih dari 1 juta jiwa, tidak termasuk
lebih dari 2 juta sakit atau terluka. Beberapa korban ini dikarenakan
korban di pertempuran frontal, ada beberapa tewas dikarenakan penyakit,
dan ada juga yang membekukan sampai mati atau kelaparan. Pasukan Nazi
memblokade kota untuk mencegah agar orang Leningrad tidak dapat menerima
pasokan dari luar. Jumlah korban dari pihak Jerman berkisar seratus
ribuan jiwa.
No comments:
Post a Comment