Friday, August 5, 2011

Lambang Yang Kita Salah Lihat II

Rasulullah bersabda: "Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskan adalah pasukan yang kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat..."

itulan janji dan kabar gembira dari Rasulullah SAW kepada umat islam saat itu. Namu sejak jaman Khilafah Rasyidah, Bani Umayah hingga Bani Abbasiyah, kabar gembira itu belum juga terealisasi. Barulah ketika Sultan Muhammad II atau Sultan Muhammad Al-Fatih berhasil membebaskan kota Konstantinopel itu dan menjadikannya sebagai ibukota Khilafah Turki Utsmani serta menjadikannya pusat peradaban islam.

Wilayah islam saat itu meliputi tiga benua Asia, Afrika dan Eropa.
Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua kekuasaan islam yaitu.

- ujung yang satu menunjukkan benua asia yang ada di timur
- ujung satunya lagi mewakili Afrika yang ada di bagian lain.
- tengahnya adalah benua eropa
- bintang menunjukkan posisi kota yang kemudian di beri nama istambul yang berarti "kota Islam"

mungkin cukuplah informasi filosofi dari bulan sabit dan bintang tersebut.

Bendera bulan sabit itu adalah bendera resmi umat islam saat itu karena seluruh wilayah islam berada dalam satu naungan Khilafah Islamiyah. Dan lambang ini kemudian seolah menjadi lambang resmi umat islam di banyak tempat.

Untuk pemahaman semuanya simbol ini hanya bagian dari budaya dan identifikasi semata, dan jelas bukan sebagai sesembahan atau pemujaan.

Karena tidak mungkin Khilafah Utsmani membuat lambang ini dengan ceroboh apalagi terhasut dengan paganisme ataupun sebagainya.

Perlu diketahui jika banyak simbol2 dan lambang2 yang sama di dunia ini TAPI memiliki arti yang berbeda2 tergantung pembuat dan budaya yang ada.

Contoh : lambang nazi "haakenkrauz" dan hindu "swastika".
(silakan search di wikipedia untuk arti2nya).

Cukup sekian dari saya semoga anda semua tidak terhasut pada hal hal yang menyesatkan dan tidak membuat hal hal yang menyesatkan. Agama Islam tidak akan pernah terhasut oleh apapun karena Al-Quran dan Al-Hadits adalah pedoman hidup yang kekal hingga akhir jaman.

Hanya keimanan yang dapat menyelamatkan kita.

Wassalam.


Sumber: http://wrong-dimension.blogspot.com/2011/04/konspirasi-illuminati-dalam.html

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tetapi data mengenai ini tidak lengkap saya siasat lagi ...
Maklumat diatas ini dibidas dalam blog ini..

Lambang bulan sabit telah digunakan oleh masyarakat Yunani yang mendirikan kotaβυζαντιον (orang Romawi menyebutnya Byzantivm) sejak ± 670 SM. Mereka menggunakan lambang tersebut dalam kaitannya dengan penyembahan kepadaαρτεμισ Artemis, dewi bulan dan perburuan.
Lambang Byzantion (kemudian: Constantinopolis)
Bulan Sabit Artemis/Diana

Kota Byzantium jatuh ke tangan Romawi pada abad ke-2 SM. Tidak ada perubahan berarti di sana karena bangsa Romawi sangat mengagumi budaya Yunani. Justru setelah Yunani dikuasai, bangsa Romawi makin ter-Yunani-kan. Ibadah agama Yunani kuno pun diserap ke dalam agama Romawi dan dipertahankan, di antaranya penyembahan kepada Artemis. Di dalam istilah Romawi dewi Artemis dikenal dengan nama Diana.

αρτεμισ / Diana
hiasan di kepalanya melambangkan bulan sabit

Mata uang Perak romawi, bergambar Ivlivs Caesar
Bulan sabit di belakang kepala

Keika Kaisar Constantinvs I berkuasa (306-337), dia membuat perubahan-perubahan besar pada tahun 330, di antaranya:
  1. Dia memindahkan ibukota Romawi dari Roma ke kota Byzantium. Dia ganti nama kota itu menjadi Nova Roma, artinya ‘Roma Baru’. Dalam percakapan sehari-hari, orang pada zaman itu juga menyebut kota itu Κωνσταντινουπολη(Constantinopolis), artinya ‘Kota Constantinus’. Orang sekarang biasa menyebutnya Istanbul (keputusan pemerintah sekuler Republik Turki sejak 1928).
  2. Dia menyatakan agama Nasrani sebagai agama negara. Sebelumnya beberapa kaisar Romawi telah memberikan kebebasan beragama kepada orang Nasrani, tetapi tidak sebagai agama negara. Sebelumnya lagi, para kaisar Romawi seolah-olah berlomba-lomba membantai penganut Nasrani.

Keputusan-keputusan di atas selanjutnya mempengaruhi karakter kota Constantinopolis atau Konstantinopel. Kota Konstantinopel yang sebelumnya yang sebelumnya adalah kota penyembah Artemis/Diana dari agama Yunani kuno berubah menjadi kota Kristen. Lambang kota yang berbentuk bulan sabit ditambahi lambangbintang yang melambangkan Bunda Maria, ibunda Yesus Kristus (salah satu gelar yang diberikan kepadanya adalah stella maris, ‘bintang lautan’). Sejak saat itu, lambang Bulan Sabit dan Bintang menjadi lambang kota Konstantinopel, ibukota Romawi.


Lambang Constantinopolis
Bulan Sabit (Artemis) dan Bintang (Bunda Maria)

Sejak abad ke-15, masyarakat Turki Utsmani (ada masyarakat Turki dari suku lain, misalnya Kazakh, Uzbek, Turkmen) telah menguasai banyak wilayah Romawi. Pada tahun 1453, pasukan Turki Utsmani (orang Barat menyebutnya Ottoman) memasuki Konstantinopel, sekaligus mengakhiri pemerintahan Romawi yang telah berusia ± 2000 tahun (jika dihitung sejak pendirian kota Roma).

Wilayah Turki Utsmani pada berbagai masa [creator: Atilim Gunes Baydin]

Dipimpin oleh Sultan Muhammad II (محمّد), pasukan Turki yang mayoritas beragama Islam menganti lagi karakter kota Konstantinopel menjadi kota yang bergaya Asia dan bercorak budaya masyarakat muslim. Nama kota dipertahankan, tetapi disesuaikan dengan lidah Arab (sebagaimana yang diucapkan oleh Rasulullah Muhammad ), yaituقسطنطينيّة Qusţanţīniyyah, ‘Kota Konstantin’.

Muhammad II, Sultan Turki Utsmani

Pemerintah Turki Utsmani mengubah banyak hal, juga mempertahankan banyak hal.
  1. Konstantinopel/ Qusţanţīniyyah menjadi ibukota Kesultanan Turki Utsmani, dan di kemudian hari menjadi ibukota Khilafah Utsmani (terjadi saat SultanSalīm I (سليم) mengambil alih kekuasaan khilafah dari Khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil-billāh III (المتوكّل بالله), di Qahirah/Kairo)
  2. Gereja αγια σοφια Hagia Sofia, gereja pusat penyebaran agama Kristen Orthodox, diubah menjadi masjid; patung-patung Nasrani disingkirkan, gambar-gambar ditutup.
  3. Arsitektur khas Romawi Timur, diwakili oleh Gereja Hagia Sofia, menjadi model untuk pembangunan masjid-masjid di seluruh wilayah Utsmani (kubah adalah ciri khas yang paling terlihat)
  4. Lambang Konstantinopel, Bulan Sabit dan Bintang, menjadi lambang berbagai kesatuan di laskar Utsmani; di kemudian hari lambang tersebut bahkan menjadi lambang Khilafah Utsmani.

Kubah adalah gaya khas bangunan penting dan kuil-kuil Romawi (Barat dan Timur). Di Gaya Arsitektur Romawi Timur mempengaruhi tempat-tempat ibadah di negeri-negeri beragama Kristen Orthodox, misalnya Rusia, Bulgaria, Romania.

Bentuk Asli Gereja Hagia Sofia di Konstantinopel

Gereja Santo Vasily di Moskwa

Katedral Santo Aleksander Nevskiy di Sofia, Bulgaria

Dengan beralihnya kekuasaan khilafah dari keluarga Abbas (Abbasiyah, Arab) ke tangan keluarga Utsmani (Turki), negeri-negeri Islam mulai memandang dinasti Utsmani dan Konstantinopel sebagai pengayom dan model kehidupan. Hal ini sempat terjadi di Timur Tengah. Di masa inilah masjid-masjid dipasangi kubah dan menara (menyerupai Masjid Aya Sofia, bekas Gereja Hagia Sofia), bulan sabit dan bintang meraih popularitas di masyarakat muslim.

Bendera Khilafah Utsmani pada periode 1844-1922
bekas Masjid Aya Sofia, sekarang Museum Aya Sofia
di Istanbul (dahulu Constantinopolis/Qusţanţīniyyah)


Masjid Biru (Masjid Sultan Ahmad) di Istanbul
(dahulu: Constantinopolis/Qusţanţīniyyah)

Nampaknya karena Nusantara terlalu jauh dari Turki, negeri-negeri di Nusantara menerima pengaruh Utsmani sedikit.saja, di antaranya penggunaan lambang Bulan Sabit dan Bintang serta kubah di masjid-masjid. Hingga kini dua ciri khas itu tetap menempel di masyarakat muslim Indonesia. Orang pun nampaknya sudah tidak tahu, lupa, atau tidak peduli asal-usul lambang bulan sabit dan bintang yang bernuansa pemujaan berhala dan agama Nasrani.

Bendera Republik Turki sejak 1936
sama persis dengan bendera Khilafah Utsmani, proporsi berbeda

Tidak ada bukti barang ataupun atsar yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah memerintahkan umat Islam untuk menggunakan lambang bulan sabit dan bintang ataupun memberi contoh penggunaannya. Satu-satunya ‘bulan sabit’ yang penting bagi umat Islam adalah hilal, ‘bulan sabit’ tipis sekejap, tanda awal bulan baru (tanggal 1). Namun, hilal memang bukan bulan sabit (tanggal 4-5). Tanpa adanya contoh dari Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, tidak layak bagi umat Islam mencanangkan lambang bulan sabit dan bintang sebagai lambang Islam.

No comments:

Post a Comment