Wednesday, September 28, 2011

Sejarah Perang Goth

Perang Goth adalah peperangan yang berlangsung di Italia dan wilayah-wilayah di sekitarnya seperti Dalmatia, Sardinia, Sisilia, dan Korsika mulai tahun 535 sampa tahun 554 antara pasukan Kekaisaran Romawi Timur dan pasukan Kerajaan Ostrogoth. Secara umum, perang ini dibagi menjadi dua fase, fase pertama (535-540) yang berakhir dengan jatuhnya Ravenna dan penaklukan Italia oleh pasukan Bizantium, dan fase kedua (540/541-553), dimana perlawanan bangsa Goth dikobarkan kembali oleh Totila dan baru bisa ditundukan setelah peperangan panjang yang dilakukan oleh Narses, yang juga berhasil menggagalkan invasi Frank-Alemanni pada tahun 554. Kendati demikian, kota-kota di Italia Utara masih melanjutkan perlawanan sampai awal tahun 560-an.

Perang ini diawali oleh ambisi Kaisar Justinianus untuk mengembalikan provinsi-provinsi wilayah Kekaisaran Romawi Barat yang hilang akibat invasi suku-suku barbar pada awal abad sebelumnya (lihat juga Masa Migrasi). Durasi peperangan yang cukup lama mengakibatkan kehancuran Italia dan penurunan populasi Italia dari 7 juta jiwa menjadi 2,5 juta jiwa sebagai akibat dari peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit. Selain itu, kekayaan Kekaisaran Bizantium juga berkurang. Akibatnya, Bizantium tidak dapat bertahan dari serbuan bangsa Lombardia pada tahun 568, yang mengakibatkan hilangnya sebagian besar daerah Italia.

Latar Belakang

Pada tahun 476, Kekaisaran Romawi Barat digulingkan ketika Odoaker menggulingkan Kaisar Romulus Augustulus dan menobatkan dirinya sendiri sebagai Rex Italiae ("Raja Italia"). Meskipun ia mengakui kekuasaan dari Kaisar Bizantium, Zeno, kebijakannya akan kemerdekaan dan peningkatan kekuatannya membuat Kerajaan Ostrogoth menjadi ancaman di mata Konstantinopel. Pada masa ini, Ostrogoth, dibawah kepemimpinan Theodoric, selain hidup sebagai foederati dari kekaisaran di wilayah Balkan Barat juga mulai menumbuhkan bibit-bibit pemberontakan. Zeno memutuskan untuk "membunuh dua burung dengan satu batu", dengan mengirim kaum Ostrogoth ke Italia untuk menggulingkan Odoaker, dan Italiapun menjadi wilayah kekuasaan Goth. Walaupun demikian, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya dengan Theodoric, Zeno dan penerusnya Anastasius I, wilayah Italia dan penduduknya dianggap sebagai bagian dari Kekaisaran Bizantium, sedangkan Theodoric hanya berfungsi sebagai perwakilan kerajaan (viceroy) sekaligus kepala urusan militer (magister militum). Kesepakatan ini sudah diteliti oleh Theodoric: administrasi tetap berjalan seperti biasa dan hanya dijalankan secara eksklusif oleh warga negara Romawi, dan legislasi tetap menjadi hak prerogatif Kaisar. Di saat yang sama, angkatan bersenjata tetap dikhususkan bagi orang-orang Goth, yang dikepalai oleh kepala-kepala suku mereka sendiri, lengkap dengan pengadilannya sendiri. Kedua suku ini lebih jauh dipisahkan oleh agama: populasi Roma menganut aliran Khalsedonian, sedangkat orang-orang Goth menganut aliran Arian, meskipun demikian, tidak seperti suku Vandal atau angkatan Visigoth awal, toleransi beragama telah dijalankan. Dual System yang rumit ini berjalan dengan efektif dibawah kepemimpinan Theodoric yang kuat, yang mengetahui bagaimana cara menjalankan kebijakan sendiri, tanpa mengasingkan aristokrat-aristokrat Romawi. Namun, sistem ini mulai terpecah belah pada tahun-tahun akhir kekuasaannya dan runtuh sepenuhnya di tangan penerus-penerusnya.

Dengan kenaikan Justinianus I, berakhirnya skisma Akasian, dan kembalinya persatuan eklesik dengan Romawi Timur, beberapa anggota aristokrat senat Italia mulai mendekatkan diri dengan kekuasaan Konstantinopel untuk menyeimbangkan dominasi bangsa Goth. Penggulingan dan pembunuhan magister officiorum Boethius dan mertuanya pada tahun 524 merupakan salah satu gejala dari dimulainya pengasingan kasta mereka dari rezim Goth. Ketika Theodoric mangkat pada Agustus 526, tampuk kekuasaan dilanjutkan oleh cucunya Athalaric. Mengingat bahwa ia masih seorang bayi, kursi tertinggi pemerintahan untuk sementara dipegang oleh ibu Athalaric, Amalasuntha, yang telah mendapatkan pendidikan ala Romawi dan memulai kebijakan rekonsiliatif dengan Senat dan kekaisaran. Kebijakan-kebijakan ini, dan usahanya mendidik Athalarik dengan gaya Romawi, menimbulkan ketidaksenangan di kalangan pemimpin Goth, yang memulai plot-plot keras melawan Amalasuntha. Melihat bahaya ini, Amalasuntha mengeksekusi tiga konspirator, dan pada saat yang sama, menulis surat kepada kaisar baru, Justinianus I, dan meminta suaka politik jika ia terpaksa untuk meninggalkan Italia. Kendati demikian, Amalasuntha tetap menjadi pemimpin Italia, meskipun setelah kematian sang anak pada 534. Mencari dukungan, ia memilih sepupunya Theodahad untuk diangkat sebagai raja. Langkah ini merupakan langkah yang cukup fatal, seiring Theodahad menangkap Amalasuntha dan kemudian pada awal tahun 535, dieksekusi.

Pada tahun 533, dengan memanfaatkan sengketa dinasti, Justinianus mengirim panglimanya yang paling berbakat, Belisarius, untuk mengembalikan provinsi-provinsi Afrika Utara dari tangan suku Vandal. Perang Vandal menghasilkan kemenangan yang cepat dan penting bagi Kekaisaran Bizantium. Selama perang ini, Amalasuntha telah mengizinkan armada Bizantium untuk menggunakan pelabuhan-pelabuhan di Pulau Sisilia, yang dikuasai oleh Kerajaan Ostrogoth, sebagai daerah basis operasi. Lewat agen-agennya, Justinianus berusaha untuk menyelamatkan nyawa Amalasuntha, tetapi gagal. Kematiannya, dalam kondisi apapun, memberikan alasan yang sempurna untuk memulai peperangan. Seperti yang ditulis oleh Procopius: "tak lama setelah ia [Justinianus] mendengar apa yang terjadi pada Amalasuntha, pada tahun kesembilan kekuasaanya, ia memasuki kancah peperangan."

Belisarius diangkat sebagai panglima angkatan bersenjata (‘‘stratēgos avtokratōr‘‘) ekspedisi melawan Italia dengan kekuatan 7,500 tentara, sedangkan Mundus, magister militum per Illyricum, ditugaskan untuk menduduki Dalmatia. Harus diperhatikan disini bahwa kekuatan pasukan pimpinan Belisarius relative jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan saat ia melawan suku Vandal, musuh yang jauh lebih lemah dibandingkan suku Ostrogoth. Persiapan operasi militer dilaksanakan dalam kerahasiaan penuh, sambil Justinianus mencoba mengamankan netralitas suku Frank dengan memberi mereka hadiah berupa emas.

Belisarius Melumpuhkan Kekuatan Bangsa Goth

Belisarius pertama-tama mendarat di Sisilia, yang secara strategis terletak di antara Afrika Utara dan Italia. Masyarakat Sisilia sendiri memiliki simpati yang cukup mendalam terhadap kekaisaran Bizantium. Pulau ini segera ditaklukan dengan mudah. Perlawanan yang diberikan oleh bangsa Goth yang terjadi di Panormus (Palermo sekarang), dan dengan mudah dikalahkan pada akhir bulan Desember. Dari sana, Belisarius mempersiapkan diri untuk menyeberang ke tanah Italia, dimana Theodahad yang ketakutan melihat kesuksesan Romawi telah mengirim duta-dutanya untuk menemui Justinianus, menawarkan pada awalnya untuk menyerahkan Sisilia dan mengakui kedaulatan Justinianus, namun kemudian tawaran ini dinaikan menjadi seluruh dataran Italia.

Di saat yang sama, kemenangan dan kekalahan terus-menerus dialami oleh tentara Romawi di Dalmatia. Mundus dengan cepat berhasil menyerbu Dalmatia dan menduduki ibu kotanya, Salona. Namun, sekelompok besar tentara Goth telah datang untuk mengklaim kembali kepemilikannya atas daerah tersebut dan Mauricius, anak dari Mundus, tewas pada saat terjadi kontak senjata dengan tentara Goth. Kendatipun demikian, selama pengejaran tersebut, Mundus sendiri menderita luka serius. Hasilnya, seluruh tentara Romawi menarik diri, dan seluruh daerah Dalmatia, kecuali Salona, ditinggalkan oleh bangsa Goth. Seluruh rangkaian kejadian ini terjadi pada Maret 536, dan Theodahad, belajar dari kesuksesan ini, menjadi percaya diri, dan menolak serta memenjarakan duta besar utusan Justinianus. Segala kemungkinan damai tertutup sekarang.

Justinianus kemudian menugaskan Konstantianus sebagai ‘’magister militum per Illyricum’’ yang baru untuk merebut kembali Dalmatia, dan memerintahkan Belisarius untuk menyerbu dataran Italia. Konstantianus dengan cepat menyelesaikan tugasnya. Gripas, jenderal suku Goth, meninggalkan Salona yang baru saja berhasil direbutnya, sebagai akibat dari hancurnya perbentengan kota dan kurangnya dukungan rakyat yang lebih banyak berpihak kepada bangsa Romawi, menuju ke arah utara. Konstantianus kemudian menduduki kota Salona dan membangun kembali benteng pertahanannya. Seminggu kemudian, tentara Goth bergerak menuju Italia, sehingga akhirnya pada akhir Juni, Dalmatia kembali berada di tangan Roma.

Pada akhir musim semi 536, Belisarius menyeberangkan pasukannya ke Italia dan segera menduduki Rhegium. Tentara Roma juga menjarah Napoli setelah pengepungan yang cukup mahal pada bulan November dan akhirnya memasuki kota Roma tanpa perlawanan apapun pada bulan Desember. Kecepatan pergerakan Belisarius telah mengagetkan bangsa Goth, dan kepasifan Theodahad semakin membuat mereka murka. Setelah kejatuhan Napoli ke tangan Roma, Theodahad digulingkan dan raja baru dipilih. Witigis kemudian meninggalkan Roma dan bergerak menuju Ravenna. Disana, ia menikahi putri Amalasuntha, Matasuntha, dan mulai mengumpulkan pasukannya untuk melawan invasi Belisarius. Witigis lalu memimpin sepasukan besar bangsa Goth berbaris menuju Roma, dimana Belisarius, yang tidak memiliki cukup tentara untuk menghadapi pasukan Goth pada pertempuran terbuka, berjaga-jaga.

Pengepungan Roma ini, yang merupakan pengepungan pertama dari tiga kali pengepungan selama Perang Goth, berlangsung selama setahun, dari Maret 537 – Maret 538. Selama rentang waktu ini, sempat terjadi beberapa kontak senjata antara pihak Romawi dan Goth, termasuk di dalamnya kontk militer yang cukup besar, namun ketika pasukan bantuan datang pada bulan April tahun 537 (1.600 tentara Slav dan Hun) dan November 537 (5.000 tentara), pasukan Roma yang awalnya mengambil posisi bertahan mulai melancarkan serbuan ofensif ke pihak Goth. Pasukan berkuda Romawi berhasil menduduki beberapa kota yang terletak di belakang pasukan Goth, yang membuat kondisi mereka semakin memburuk pasca situasi logistik dan mengancam keberadaan masyarakat sipil Goth. Pada akhirnya, penaklukan Ariminum (Rimini sekarang) yang terletak tak jauh dari Ravennam memaksa Witigis untuk mengakhiri pengepungan Roma dan mundur.

Bersamaan dengan pergerakan Witigis ke arah timur laut, ia memperkuat garnisiun-garnisiun di banyak kota dan benteng di sepanjang perjalanannya, untuk mengamankan posisi belakangnya, untuk kemudian berbelok menuju Ariminum. 2000 pasukan kavaleri Roma yang menduduki kota tersebut, terdiri atas beberapa unit kavaleri elite Belisarius, dan Belisarius memutuskan untuk mengganti posisi mereka dengan garnisiun infantri, supaya ia dapat menggunakan mereka dalam operasi lanjutan kapanpun. Namun demikian, komandan mereka, Yohanes, menolak untuk mengikuti perintah Belisarius dan tiba di Ariminum.

Kesalahan ini kemudian dianggap tepat ketika sesaat kemudian tentara Goth tiba di Ariminum. Meskipun serbuan awal gagal, mereka melanjutkan untuk mengepung kota Ariminum yang sedang kekurangan logistik. Di saat yang sama, pasukan Goth yang lain melanjutkan serbuannya ke Ancona. Meskipun mereka telah memukul mundur pasukan Romawi di pertempuran terbuka, mereka kemudian gagal untuk merebut pertahanan Ancona. Pada saat tersebut, kekuatan baru berupa 2.000 foederati dari suku Herul dibawah komando sang kasim Narses, tiba di Picenum. Belisarius bergerak untuk menemui Narses, dan ketika kedua jenderal bertemu pada sebuah konsili, mereka tidak setuju terhadap jalur yang akan ditempuh. Narses menginginkan ekspedisi langsung untuk membebaskan Ariminum, sedangkan Belisarius menginginkan pendekatan yang lebih hati-hati, tetapi ketika Yohanes mengirimkan surat mengenai rawannya kondisi mereka di Ariminum, Belisarius akhirnya menyetujui strategi yang diterapkan Narses.

Belisarius membagi pasukannya menjadi tiga bagian, satu bagian menyerbu Ariminum lewat laut, dipimpin oleh bawahannya yang paling terpercaya, Ildiger, pasukan kedua yang menyerbu dari selatan kota dipimpin oleh Mastin yang juga sama berpengalamannya, dan pasukan utama dipimpin oleh Belisarius sendiri dan Narses, yang akan menyerbu dari arah barat laut. Witigis telah menduga kedatangan mereka, dan, ditengah kemungkinan bahwa ia akan dikepung oleh pasukan yang lebih kuat, bangsa Goth segera mundur ke Ravenna.

Kemenangan tak berdarah di Ariminum membuat posisi Narses jadi sama kuatnya dengan Belisarius. Banyak panglima-panglima pasukan Romawi, termasuk Yohanes, mulai memilih untuk lebih berpihak kepada Narses. Pada suatu pertemuan setelah kemenangan di Ariminum, perselisihan ini menjadi tampak sangat jelas. Ketika Belisarius ingin mengurangi jumlah garnisiun Goth yang cukup kuat di Auximum (Osimo sekarang) dan membawa bala bantuan ke Mediolanum (lihat bawah), Narses lebih memilih usaha yang tersebar, termasuk operasi militer skala besar di Aemilia. Belisarius tidak membiarkan perselisihan ini berlangsung lebih jauh, dan Belisarius kemudian justru bergerak bersama Narses dan Yohanes untuk merebut Urbinum.

Kedua pasukan berkemah di tempat berbeda, dan tidak lama setelah itu, Narses, yang yakin bahwa kota tersebut memiliki pertahanan jempolan dan tersuplai dengan baik secara logistic, meninggalkan kemah dan bergerak menuju Ariminum. Dari situ ia mengirim Yohanes ke Aemilia, yang secepat kilat dapat ditaklukan. Lebih dari itu, dibantu oleh kekeringan yang mulai melanda Urbinum, kota itu kemudian segera jatuh ke tangan Belisarius. Pada tingkatan apapun, pasukan Bizantum di Italia sekarang dikomandani oleh dua orang yang berbeda, dan hasil dari kesalahan procedural ini akan segera tampak dengan tragis pada saat kegagalan pasukan Bizantium untuk membebaskan Mediolanum dari pengepungan bangsa Goth.

Pada bulan April 538, Belisarius, dipetisikan oleh perwakilan dari Mediolanum (Milan), yang juga merupakan kota kedua terkaya dan terbanyak penduduknya setelah Roma, telah mengirimkan pasukan berjumlah 1.000 orang di bawah komando Mundilas menuju Mediolanum. Pasukan ini kemudian berhasil mengamankan Mediolanum dan sebagian besar wilayah Liguria, kecuali kota Ticinum (Pavia), dengan mudah. Kendati demikian, Witigis telah meminta bantuan dari kaum Frank, dan sepasukan suku Burgundi secara cepat dan tak terduga telah menyeberangi pegunungan Alpen dan bersama dengan pasukan suku Goth dibawah pimpinan Urias mengepung Mediolanum.

Mediolanum sendiri pada waktu itu tidak dipertahankan dengan baik, sejak pasukan Roma telah disebar untuk menjaga kota-kota dan perbentengan di sekitar Mediolanum. Pasukan penolong segera disiapkan oleh Belisarius, tetapi bawahannya, Martin dan Uliaris, tidak melakukan usaha apapun untuk mengakhiri pengepungan. Alih-alih berusaha, mereka justru meminta bantuan lebih banyak dari Yohanes dan magister militum per Illyricum Justin, yang beroperasi di provinsi Aemilia, dekat Mediolanum. Pada titik ini, perselisihan diantara panglima pasukan Romawi semakin memperburuk keadaan. Yohanes dan Justin sama-sama menolak untuk bergerak tanpa perintah dari Narses, dan lebih dari itu, Yohanes kemudian jatuh sakit dan persiapan pun terhenti.

Penundaan ini terbukti fatal bagi Mediolanum di kemudian hari, yang setelah dikepung selama beberapa bulan, mulai mengalami kelaparan. Bangsa Goth menawarkan Mundilas jaminan bahwa pasukannya tidak akan dibunuh apabila ia menyerah, tetapi mengingat tidak adanya jaminan keselamatan bagi penduduk sipil, Mundilas menolak tawaran ini sampai akhir bulan Maret 539, ketika pasukannya yang kelaparan memaksa Mundilas untuk menerima syarat-syarat dari bangsa Goth. Garnisiun Roma kemudian terselamatkan, tetapi penduduk Mediolanum kemudian menjadi bulan-bulanan pembantaian bangsa Goth. Mediolanum sendiri kemudian dibakar habis.

Setelah bencana ini menimpa pasukan Roma, Narses ditarik kembali ke Konstantinopel, dan Belisarius diangkat sebagai komandan tertinggi dengan otoritas absolute atas Italia. Pada saat yang sama, Witigis mengirim duta besarnya ke istana Persia, berharap agar dapat meyakinkan Khosrau I untuk mengobarkan kembali permusuhan dengan bangsa Romawi. Apabila ini berhasil, maka Justinianus akan terpaksa untuk memfokuskan sebagian besar tentaranya, termasuk Belisarius, untuk menangani perang di timur, dan memberikan kesempatan bagi bangsa Goth untuk memperbaiki diri. Perang pasti akan datang, tetapi terlambat bagi Witigis. Belisarius, demi keamanannya sendiri, berkeputusan untuk mengakhiri perang dengan menduduki Ravenna.

Demi tercapainya tujuan ini, Belisarius harus berhadapan dengan dua benteng Goth di Auximum dan Faesulae (Fiesole). Ketika Martin dan Yohanes sedang sibuk mencegah tentara Goth untuk menyeberangi Sungai Po, sebagian pasukan Justin mengepung Faesulae, dan Belisarius sendiri memimpin pasukan untuk mengepung Auximum. Ketika pengepungan sedang berlangsung, sepasukan besar bangsa Frank di bawah komando raja Theudebert I menyeberangi pegunungan Alpen dan bersama bangsa Goth dan Romawi, mendirikan kemah tentara di kedua sisi Sungai Po. Bangsa Goth, yang mengira mereka datang sebagai sekutu, segera dipukul mundur. Pasukan Romawi yang sama terkejutnya, memberikan perlawanan tetapi juga segera dikalahkan dan segera mundur ke arah selatan, menuju Tuscany.

Pada saat itu, serbuan bangsa Frank yang dapat mengubah jalannya peperangan, dikalahkan oleh merebaknya wabah disentri yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang cukup besar dan memaksa bangsa Frank untuk mundur. Belisarius berkonsentrasi untuk merebut kedua kota yang telah terkepung, yang berhasil pada saat garnisiun kedua kota dipaksa oleh kelaparan untuk menyerah pada bulan Oktober atau November tahun 539.

Setelah keberhasilan ini memusnahkan ancaman-ancama potensial bagi lini belakang Belisarius, dan dipasok oleh tentara-tentara baru yang masih segar dari Dalmatia, Belisarius bergerak menuju Ravenna. Detasemen-detasemen pasukan berkuda dikirim ke bagian utara sungai Po, dan armada kekaisaran terus berpatroli di laut Adriatik, mengisolasi kota Ravenna dari segala macam suplai logistik. Di dalam ibukota Goth yang terkeping, Witigis menerima duta besar bangsa Frank yang datang mencari sekutu, tetapi setelah kejadian pada musim panas selajutnya, Witigis tidak dapat mempercayai seluruh permintaan bangsa Frank lagi. Tak lama kemudian, seorang duta besar datang dari Konstantinopel, membawa syarat-syarat diplomatik yang mengejutkan dari Justinianus. Bertekad untuk mengakhiri perang dan berkonsentrasi terhadap perang melawan Persia yang mengancam, sang Kaisar menawarkan pembagian tanah Italia: wilayah di sebelah selatan Sungai Po menjadi milik kekaisaran dan wilayah di sebelah utara menjadi hak milik bagi bangsa Goth.

Bangsa Goth sudah menyetujui persyaratan tersebut, tetapi Belisarius, yang menganggap hal ini sebagai pengkhianatan atas segala upaya dan pencapaiannya, menolak untuk menandatangani perjanjian ini, kendati para panglimanya tidak setuju dengan dia. Kecewa, bangsa Goth mengerahkan rencana terakhirnya. Mereka menawarkan Belisarius, yang mereka hormati, untuk menjadi Kaisar Romawi Barat. Belisarius tidak memiliki intensi untuk menerima pengangkatan ini, tetapi ia melihat bagaimana ia dapat menggunakan kesempatan ini demi keuntungannya sendiri dan diam-diam menerima pengangkatannya. Akhirnya, pada bulan mei 540, Belisarius dan pasukannya memasuki Ravenna.

Ravenna tidak dijarah, dan bangsa Goth diperlakukan dengan baik dan diperbolehkan untuk menyimpan semua property mereka. Setelah penyerahan Ravenna, beberapa garnisiun pasukan Goth di sebelah utara S. Po menyerah. Beberapa tetap berada di tangan pasukan Goth, diantaranya adalah Ticinum, markas Uraias, dan Verona yang berada di bawah perintah Ildibad. Sesaat kemudian, Belisarius bergegas menuju Konstantinopel, dimana dia menolak kehormatan untuk diarak masuk ke kota. Witigis diangkat sebagai Bapak Bangsa dan dikirim ke tempat pensiun yang nyaman, dan pasukan Goth yang tertangkap dikirim untuk memperkuat pasukan Bizantium.

Kepergian Belisarius meninggalkan sebagian besar Italia di tangan Romawi, tetapi di sisi utara Po, Ticinum dan Verona tetap tidak tertaklukan. Sesaat kemudian, ketidakpercayaan Belisarius menjadi terbukti. Bangsa Goth, dibawah hasutan Uraias, memilih Ildibad sebagai raja baru mereka. Di depan mata Belisarius sendiri, Justinianus mengacuhkan pengangkatan seorang komandan tertinggi. Ketik pasukan Romawi dan para panglimanya mengacuhkan kedisiplinan dan menjalankan aksi penjarahan, dan birokrasi kekaisaran yang baru terbentuk segera diserbu oleh ketidaksukaan masyarakat terutama atas kebijakan fiskal yang sangat opresif, Ildibad mengambil alih kembali control atas Venesia dan Liguria. Ildibad mengalahkan Vitalius dengan telak di Treviso, tetapi setelah Uraias terbunuh karena pertengkaran di antara istri keduanya, Ildibad pun dibunuh pada bulan Mei tahun 541.

Pada titik ini, bangsa Rugia, sisa-sisa dari pasikan Odoaker yang tinggal di Italia dan memihak bangsa Goth, memproklamirkan salah satu anggota merek, Eraric, sebagai raja baru mereka. Pilihan ini kemudian dikirimkan kepada bangsa Goth dengan penuh sikap penasaran. Kendatipun demikian, Eraric mencoba membujuk bangsa Goth untuk memulai negosiasi dengan Justinianus, tetapi diam-diam berniat untuk menyerahkan wilayahnya kepada Kaisar. Bangsa Goth melihat kepasifan ini apa adanya, dan beralih kepada kemenakan Ildibad, Totila (atau Baduila), dan menawarkan dia untuk dijadikan raja. Ironisnya, Totila telah membuka negosiasi dengan bangsa Romawi, tetapi ketika dia dihubungi oleh seorang konspirator, ia diangkat. Akhirnya, pada awal musim gugur tahun 541, Eraric dibunuh dan Totila diangkat sebagai raja.

"Jika Belisarius tidak ditarik mundur, dia mungkin akan dapat menuntaskan penaklukan semenanjung Apenina kurang dari beberapa bulan. Hal ini, yang merupakan solusi terbaik, dikalahkan oleh kecemburuan Justinianus; dan perdamaian yang diusulkan oleh Kaisar yang merupakan solusi terbaik kedua, dikalahkan oleh ketidakpatuhan para panglimanya. Diantara mereka, mereka bertanggung jawab untuk menciptakan konflik di atas Italia yang berlangsung lebih dari 12 tahun."
John Bagnell Bury
History of the Later Roman Empire, Vol. II, Ch. XIX

Kebangkitan Bangsa Goth

Totila disukai atas niatnya untuk mengembalikan kejayaan bangsa Goth atas tiga dasar: merebaknya wabah besar yang merusak dan membunuh sebagian besar populasi Kekaisaran Bizantium pada tahun 542, dimulainya perang baru antara Bizantium dan Persia, dan ketidakmampuan serta kelemahan berbagai pangliam Romawi di Italia, yang memberinya kesuksesan perdana. Setelah banyak penegasan oleh Justinianus, panglima Konstantianus dan Alexander menggabungkan pasukanya dan bergerak menuju Verona.

Anting-anting Ostrogoth, Metropolitan Museum of Art, New York.
Lewat akal bulus mereka, kedua panglima ini berhasil untuk merebut kembali gerban Verona, tetapi kemudian tertunda sangat lama karena pertengkaran mereka soal kemungkinan bangsa Goth untuk merebut kembali gerbang tersebut, sehingga memaksa pasukan Romawi untuk mundur. Totila datang dari perkemahan mereka dekat Faventia (Faenza), dan dengan kekuatan 5.000 orang, ia berhasil mengalahkan pasukan Romawi. Totila kemudian begerak menuju Tuscany, dimana dia mengepung Florence. Tiga panglima Romawi, Yohanes, Bessas dan Cyprian berbaris untuk membantu Florence, tetapi pada sebuah pertempuran di Mucellium, pasukan mereka, meskipun unggul dalam jumlah, dikalahkan dan tercerai-berai.

Alih-alih tetap di Italia Tengat, dimana pasukannya dia dikalahkan dalam jumlah dan bahkan satu kekalahan pun dapat menjadi bencan, Totila memutuskan untuk bergerak ke selatan, dimana garnisiun Romawi jumlah sangat sedikit dan lemah. Ia melewati kota Roma dan segera, provinsi-provinsi di Italia selatan dipaksa untuk mengakui pemerintahannya. Operasi militer ini secara tersirat menggambarkan titik krusial dari strategi Totila: pergerakan cepat untuk merebut control pedesaan, mengisolasi pasukan Romawi di benteng-benteng pertahanan, sebagian besar di daerah pantai, yang dapat dihancurkan kemudian.

Ketika sebuah benteng pertahanan jatuh, tembok pertahanannya biasanya diruntuhkan agar benteng tersebut tidak memiliki lagi nilai secara militer. Lebih jauh, Totila menerapkan kebijakan untuk memperlakukan tawanannya dengan baik, sehingga membuat mereka lebih memilih menyerah daripada melawan sampai akhir, dan secara aktif berusaha memenangkan hati masyarakat Italia. Pada saat yang sama, operasi militernya mengakibatkan gangguan serius terhadap sistem fiscal kekaisaran di Italia, sejak sekarang pajak mengalir ke kantong Totila, dan pembayaran pasukan Romawi mulai terganggu.

Segera, pasukannya bergerak menuju Napoli, yang dipertahankan oleh panglima Conon bersama 1.000 pasukan. Upaya mengadakan pasukan tambahan berskala besar dilakukan oleh magister militum Demetrius yang baru saja diangkat dari Sisilia dicegat dan hamper seluruhnya dihancurkan oleh kapal-kapal perang pasukan Goth. Mengetahui kondisi pasukan bertahan, Totila menjanjikan jalur aman bagi pasukan bertahan apabila mereka menyerah. Didesak oleh kelapara, Conon menerimanya, dan pada akhir Maret sampai awal April 543, Napoli menyerah.

Mengambil keuntungan dari gencatan senjata selama lima tahun di Persia, Belisarius dikirm kembali ke Italia bersama 200 kapal perang pada tahun 544, ketika ia mengetahui bahwa situasi telah banyak berubah. Ia gagal untuk mencegah jatuhnya Roma ketika dikepung oleh Totila pada tahun 546, meskipun akhirnya ia dapat merebut Roma kembali pada tahun 547. Kendatipun demikian, operasi militer Italia-nya yang kedua terbukti gagal akibat ketiadaan suplai logistik dan bantuan pasukan karena kecemburuan Justinianus, apabila kita mengambil pandangan Procopius. Roma dikepung lagi oleh Totila untuk ketiga kalinya pada tahun 549, yang tawaran perdamaiannya ditolak oleh Justinianus.

Operasi militer baru sedang dirancang oleh kemenakan Justinianus, Germanus Justinus. Seiring kematian Germanus pada tahun 551, Narses mengambil alih peperangan melawan Totila, dan Totila berhasil dikalahkan dan dibunuh pada Pertempuran Taginae. Bangsa Goth yang masih bertahan di Roma segera dilucuti persenjataannya, dan pada Pertempuran Mons Lactarius, bulan Oktober 553, Narses mengalahkan Teias dan sisa-sisa pasukan Goth di Italia.

Hasil Akhir

Kemenangan tipis pada Perang Goth menguras hamper seluruh sumber daya Kekaisaran Bizantium yang seharusnya dapat dipergunakan untuk melawan ancaman yang lebih mengerikan di timur. Di Italia, perang merusak hampir seluruh tatanan social masyarakat kota yang didukung dengan penduduk pedesaan. Kota Roma dan para sekutunya kemudian ditelantarkan seiring kejatuhan Italia ke sebuah periode kejatuhan yang panjang. Kejatuhan Italia dan terkurasnya sumber daya kekaisaran, membuat Kekaisaran Bizantium tidak dapat lagi memegang kendali Italia.

Hasil taklukan kekaisaran segera menghilang: hanya tiga tahun pasca kematian Justinianus, daerah Italia jatuh ke tangan suku Germanic, bangsa Lombardi, meninggalkan daerah Ravenna, dan secuplik daerah yang tersebar dari Italia Tengah sampai Laut Tirenia dan selatan Napoli, beserta bagian-bagian dari Italia Selatan sebagai sisa-sisa taklukan kekaisaran. Justinianus juga mampu untuk menguasai kembali Hispania Selatan tetapi daerah itu juga ditaklukan oleh suku Germanic beberapa decade kemudian. Setelah perang Goth, Kekaisaran Bizantium tidak akan lagi melakukan ekspedisi yang ambisius di barat. Roma sendiri tetap berada di tangan kekaisaran sampai daerah Ravenna akhirnya dihancurkan oleh bangsa Lombardi padi tahun 751. Italia Selatan tetap dalam kendali Romawi Timur (diurus langsung dari Konstantinopel) sampa akhir abad ke-11.

Timeline Eropa Abad Pertengahan

500CE: Eropa Abad Pertengahan -Clovis, pendiri negara kaum Frank, menaklukkan sebagian besar Prancis dan Belgia, mengkonversi wilayah ke Barat Kristen Katolik. Ia mendirikan dinasti Merovingian dan melewati kerajaannya pada anak-anaknya, yang mulai berkelahi satu sama lain untuk wilayah tambahan.

590CE: Eropa Abad Pertengahan - Paus Gregorius, awalnya seorang Benediktin, menciptakan kebijakan keagamaan untuk Eropa barat dengan menggabungkan kepausan Romawi dengan monastisisme Benediktin. Ia menciptakan gereja Latin, yang berfungsi untuk menangkal subordinasi paus kaisar Romawi Timur. Sebagai besar keempat “bapa gereja,” St Gregorius Agung menarik teologinya dari Ambrosius dari Milan, Jerome dan Agustinus dari Hippo. Konsep Nya api penyucian dan penebusan dosa memperlebar jurang antara Gereja Timur dan Barat. Dia memerintah sampai kematiannya pada 604CE.

600CE: Abad Pertengahan Eropa - awal Abad Pertengahan dimulai pada 600CE dan terakhir sampai 1050CE.

610CE: Eropa Abad Pertengahan - Heraklius menjadi Kaisar di Konstantinopel sebagai Kekaisaran Persia mencoba pengambilalihan peradaban Bizantium. Demi kenyamanan, aturan Heraklius umumnya menandai awal sejarah Bizantium, meskipun dapat dikatakan bahwa peradaban Bizantium dimulai dengan Diokletianus, Konstantinus atau Justinianus.

627M: Abad Pertengahan Eropa - Persia ditaklukkan oleh pasukan Bizantium.Salib Yerusalem diambil dari Persia, yang mencuri relik dalam 614CE. Heraclius memerintah sampai kematiannya pada 641CE.

650CE: Abad Pertengahan Eropa -pasukan Arab menaklukkan sebagian besar wilayah Bizantium, yang sebelumnya ditempati oleh Persia.

677CE: Abad Pertengahan Eropa - Arab berusaha untuk menaklukkan Konstantinopel tetapi gagal.

687CE: Eropa Abad Pertengahan - Pepin dari Heristal, seorang penguasa Merovingian, menyatukan wilayah-wilayah kaum Frank dan membangun pusat kerajaan di Belgia dan lainnya Rhine daerah. Ia digantikan oleh putranya, Charles Martel, yang membentuk aliansi dengan Gereja yang membantu Dinasti Merovingian (dan Kristen) untuk memperluas ke Jerman. Pepin Pendek berhasil ayahnya, Charles Martel, dan memperkuat aliansi antara misionaris Benediktin dan ekspansi kaum Frank.

700CE: Abad Pertengahan Eropa -misionaris Benediktin menyelesaikan konversi Inggris dimulai oleh St Gregorius Agung.

717CE: Abad Pertengahan Eropa - Arab berusaha untuk menaklukkan Konstantinopel untuk kedua kalinya.Kaisar Bizantium Leo Isaurian, yang memerintah sampai 741CE, counter militer upaya Arab dengan “Api Yunani” (campuran cairan sulfur, naphtha dan kapur yang dilepaskan dari tabung perunggu, terletak di kapal dan di dinding Konstantinopel) dan besar kekuatan. Leo mengalahkan pasukan Arab dan reconquers sebagian besar Asia Kecil. Wilayah Asia Kecil, bersama dengan Yunani, menjadi kursi peradaban Bizantium selama beberapa abad.

735CE: Abad Pertengahan Eropa - Bede Mulia, Anglo-Saxon Benediktin sarjana, menulis Sejarah Gereja Orang Inggris dan dalam bahasa Latin, mungkin penulisan sejarah terbaik dari sejarah abad pertengahan.

740CE: Eropa Abad Pertengahan - Gerakan iconoclastic diprakarsai oleh Kaisar Bizantium Leo Isaurian, namun gerakan berkembang di bawah pemerintahan putranya Konstantinus V yang aturan sampai 775CE. Para iconoclasts advokat melakukan jauh dengan ibadah paganistic ikon (gambar Kristus atau orang kudus). Bagi mereka, Kristus tidak dapat diwujudkan atau dipahami melalui seni manusia.Kontroversi ikonoklas berakhir pada abad kesembilan ketika spiritualitas Bizantium baru mengakui bahwa kontemplasi ikon dapat membantu assend seseorang dari material ke material.

750CE: Abad Pertengahan Eropa - puisi epos besar pertama Inggris, Beowulf, ditulis dalam bahasa Inggris Lama. Karya ini anonim dan judul sampai 1805. Ini adalah puisi Kristen yang mencontohkan masyarakat abad pertengahan di Inggris awal dan menunjukkan akar dalam UU Perjanjian Lama.

750CE: Abad Pertengahan Eropa -biarawan Irlandia Abad Pertengahan menetapkan awal seni. Produk hidup terbesar dari para biarawan adalah Kitab Kells, sebuah buku Injil seni dekoratif.

751CE: Abad Pertengahan Eropa - StBonifasius mengurapi seorang raja Pepin sanksi ilahi, dan monarki Frank menyatu ke dalam urutan kepausan. Kerajaan Eropa Barat, berdasarkan aliansi antara monarki Frank dan Gereja Latin, menyediakan citra kesatuan budaya Barat untuk Eropa, meskipun tidak berlangsung lama.

768CE: Abad Pertengahan Eropa - anak Pepin itu, Carolus Magnus (Charlemagne), berhasil ayahnya dan merupakan salah satu penguasa yang paling penting dari sejarah abad pertengahan.Dalam waktu, kerajaan, yang dikenal sebagai dinasti Carolingian, termasuk bagian yang lebih besar dari Eropa Tengah, Italia utara dan tengah Italia di samping alam yang sudah ditaklukkan oleh aturan Frank. Sistem pemerintahan Charlemagne membagi wilayah yang luas ke berbagai daerah, dikuasai oleh lokal “jumlah” yang diawasi oleh perwakilan dari pengadilan sendiri Charlemagne.Selain itu, untuk membantu ekspansi dan administrasi kerajaan, Charlemagne mempromosikan, apa yang disebut kemudian, “Renaisans Carolingian.” Sebelum kebangunan pembelajaran, praktis seluruh dunia (dengan pengecualian Benediktin Inggris) adalah buta huruf karena pembusukan dari Kekaisaran Romawi.Direktur “renaisans” adalah Anglo-Saxon Alcuin Benediktin, yang menerima pengetahuan dari seorang mahasiswa Bede. Alcuin set up sekolah, melihat ke menyalin teks Latin klasik dan mengembangkan tulisan tangan baru.




800CE: Eropa Abad Pertengahan - Pada Hari Natal, Charlemagne dimahkotai Kaisar oleh Paus di Roma.Acara ini menunjukkan budaya Barat otonom berdasarkan kekristenan Barat dan linguistik Latin. Charlemagne menetapkan sekolah di semua keuskupan dan biara-biara di bawah kekuasaannya.

814CE: Abad Pertengahan Eropa -Charlemagne meninggal tanpa meninggalkan penerus yang kompeten untuk melanjutkan kemuliaan dinasti Carolingian. Anaknya satu-satunya yang masih hidup, Louis yang Saleh, membagi warisan di antara tiga putra sendiri, yang terlibat dalam perang sipil. Charlemagne bersatu wilayah diserang oleh Viking Skandinavia, Hongaria dan Muslim selama perang sipil. Kekaisaran Carolingian berantakan.

871CE: Eropa Abad Pertengahan - Raja Alfred yang Agung dari Inggris membangun sebuah sistem pemerintahan dan pendidikan yang memungkinkan untuk penyatuan kecil negara Anglo-Saxon pada abad kesembilan dan kesepuluh. Alfred bertanggung jawab atas kodifikasi hukum Inggris, kepentingan publik dalam pemerintahan lokal dan reorganisasi tentara.Dia mendirikan sekolah dan mempromosikan Anglo-Saxon melek huruf dan pembentukan budaya nasional.Alfred meninggal di 899CE. Inovasi Nya dilanjutkan oleh penerusnya.

910CE: Abad Pertengahan Eropa - biara Benediktin dari Cluny di Burgundy menjadi tempat reformasi monastik. Dua inovasi utama di sini adalah tunduk langsung dari biara kepada Paus – menghindari sekuler, kekuatan lokal dan gerejawi – dan pembangunan “biara putri” bawahan Cluny “keluarga,” yang tumbuh ke enam puluh tujuh biara oleh 1049CE .

936CE: Eropa Abad Pertengahan - Otto Agung dinobatkan raja di Jerman dan bertanggung jawab untuk kekuatan Jerman melalui bagian akhir abad kesebelas. Otto menetapkan pola perlawanan terhadap fragmentasi politik dan aliansi dekat dengan Gereja.

955CE: Abad Pertengahan Eropa - John XII menjadi Paus pada usia delapan belas tahun dan aturan selama sembilan tahun. Gelarnya sebagai paus mencontohkan penurunan nilai Gereja pada periode awal Abad Pertengahan.Penguasa setempat membangun kontrol atas gereja-gereja dan biara, dan pejabat gereja sering tidak memenuhi syarat. Mayoritas imam buta huruf dan hidup dengan selir. Mayoritas paus, sebagian besar anak-anak keluarga Romawi yang kuat, korup atau tidak kompeten.

962CE: Abad Pertengahan Eropa - Otto Agung bernama Kaisar di Roma setelah mengalahkan Hungaria. Ini menyediakan Jerman dengan kekuatan untuk melawan invasi. Berikut Otto yang kompeten dan antusias penerus beberapa yang terus membentuk pemerintah Jerman yang stabil.

987CE: Abad Pertengahan Eropa - Hugh Capet menggantikan terakhir dari raja Carolingian di Perancis.Aturan Dinasti Capetian sampai 1328. Dinasti Capetian terlalu lemah di awal untuk memiliki pengaruh pada penyatuan Prancis.

1025CE: Abad Pertengahan Eropa - keuntungan aristokrat Byzantin kontrol atas pemerintah dan mulai membatasi kebebasan kaum tani, sehingga awal penghancuran basis ekonomi peradaban Bizantium.

1046CE: Eropa Abad Pertengahan - Jerman Kaisar Henry III tiba di Italia dan nama-nama pembaharu monastik Jerman sebagai paus. Rangkaian paus reformasi yang mengikuti keputusan terhadap simoni enacts dan pernikahan klerus.

1049CE: Abad Pertengahan Eropa - reformasi monastik Cluny percikan minat dalam reformasi hirarki ulama.

1050CE: Eropa Abad Pertengahan -Periode 1050-1300 umumnya dianggap Abad Pertengahan. Eropa Barat meningkat sebagai kekuatan besar dengan Cina hanya setara dalam berkembang politik, ekonomi dan budaya. Hal ini juga saksi mengubah agama dan intelektual yang mendalam, termasuk organisasi monarki kepausan.

1050-1200: Eropa Abad Pertengahan -Revolusi pertanian pertama di Eropa Abad Pertengahan dimulai di 1050CE dengan pergeseran ke utara lahan untuk budidaya, periode iklim meningkat dari 700CE untuk 1200CE di Eropa Barat, dan digunakan secara luas dan kesempurnaan perangkat pertanian baru , beberapa yang sebelumnya ditemukan oleh Carolingians dan Roma. Inovasi teknologi termasuk penggunaan bajak yang berat, sistem tiga-bidang rotasi tanaman, penggunaan pabrik untuk pengolahan kain, pembuatan bir bir, menghancurkan pulp untuk pembuatan kertas dan keuntungan lain yang sebelumnya tidak tersedia, dan meluasnya penggunaan besi dan kuda. Dengan peningkatan dalam kemajuan pertanian, kota-kota Barat dan perdagangan tumbuh dengan pesat dan Eropa Barat kembali ke ekonomi uang.

1059CE: Eropa Abad Pertengahan - Para reformasi paus, berikut dari tindakan Henry III, mengeluarkan keputusan tentang pemilihan Paus yang memberikan hak tunggal kardinal penunjukan baru paus.Keputusan ini memungkinkan pemilihan paus untuk melarikan diri dari keinginan para pemimpin politik.

1066CE: Eropa Abad Pertengahan - William Sang Penakluk menyerang Inggris dan menegaskan haknya untuk takhta Inggris pada Pertempuran Hastings. Penaklukan Norman sekering budaya Perancis dan Inggris karena William adalah baik Raja Inggris dan Duke Normandia. Bahasa Inggris berkembang menjadi Inggris Pertengahan dengan sintaks bahasa Inggris dan tata bahasa dan kosa kata sangat Prancis. Seni sastra Perancis dan Inggris menang atas seni sebelumnya dan sastra, dan bahasa Perancis akhirnya menjadi bahasa dari dunia politik. William mencapai stabilitas politik di Inggris dengan pengenalan sistem feodal. Sistem ini berlangsung selama dua abad berikutnya menjadi monarki nasional.

1071CE: Abad Pertengahan Eropa -Turki Seljuk Islam mengalahkan Bizantium di Manzikert di Asia Kecil dan merebut kembali sebagian besar provinsi Bizantium timur.

1073CE: Abad Pertengahan Eropa - Gregorius VII memulai konsepsi baru Gereja. Menurut Gregory, Gereja berkewajiban untuk menciptakan “urutan yang benar di dunia,” daripada menarik diri dari itu.Gregorius berusaha untuk menciptakan sebuah monarki kepausan dengan kekuasaan atas negara sekuler dan untuk membangun otoritas gerejawi.Henry IV, raja Jerman, melawan otoritas sehingga ini meresmikan “kontroversi pelantikan.” Gregory mengucilkan Henry IV di 1077CE. Reformasi Gregorian mendorong praktek peperangan Kristen dalam mengejar menyediakan “urutan yang benar di dunia” dan menetapkan antusiasme religius di semua umat Kristen.

1079CE: Abad Pertengahan Eropa - SKOLASTIK muncul sebagai upaya untuk mendamaikan filsafat klasik (terutama Aristotel) dengan kekristenan. Peter Abelard memberikan kontribusi untuk gerakan ini dengan pekerjaan yang besar teologi, Sic et Non. Dia meninggal di 1142.

Alexius Comnenus menerima peter Pertapa.

1095CE: Abad Pertengahan Eropa -Perang Salib Pertama dimulai ketika Bizantium Kaisar Alexius Comnenus permintaan membantu dalam merebut kembali wilayah yang hilang di Asia Kecil. Eropa Barat mengirimkan dukungan besar untuk menyelamatkan Yerusalem dari kontrol Islam. Paus Urbanus II menyerukan perang salib untuk memperkuat kepausan Gregorian dengan membawa Gereja Yunani Ortodoks di bawah otoritas paus dan dengan mempermalukan kaisar Jerman Henry IV yang telah memaksa Perkotaan melarikan diri Italia.

1098CE: Eropa Abad Pertengahan -Para tentara salib dari Antiokhia menangkap Perang Salib Pertama dan paling Suriah, membunuh penduduk Turki. Puisi epik tertua di Perancis,Nyanyian Roland, ditulis oleh seorang penulis tak dikenal. Puisi diatur di utara Spanyol pada masa pemerintahan Charlemagne dan didasarkan pada pembantaian Roncesvalles dari barisan belakang Charlemagne. Ini berfungsi untuk membentuk karakteristik yang berbeda antara Kristen dan paganisme.Adegan kematian Roland, patriot setia Charlemagne, umumnya dianggap salah satu adegan terbesar di seluruh literatur dunia.

1099CE: Abad Pertengahan Eropa -salib menangkap Perang Salib Pertama Yerusalem, membunuh penduduk Muslim.Tentara Salib baru mereka membagi wilayah menjadi empat kerajaan.

1100CE: Eropa Abad Pertengahan - Henry I, putra dari William si Penakluk, lembaga sistem perwakilan yang didedikasikan untuk bepergian negara dan menjalankan keadilan. Dia meninggal di 1135CE. Sekitar waktu yang sama, sebuah asketisme baru dicari untuk para bhikkhu yang ingin terlibat dalam kontemplasi dan pemeriksaan diri. Dua perintah baru diciptakan: dengan Carthusian dan Cistercian. St Bernardus dari Clairvaux, pemimpin Ordo Biarawan Putih, menetapkan 343 biara pada saat kematiannya.Menyertai ibadah sungguh-sungguh dari Kristus Yesus selama periode ini adalah pernyataan dari Perawan Maria sebagai orang suci. Ini adalah pertama kalinya seorang wanita diberikan makna sentral dalam agama Kristen.

1108CE: Eropa Abad Pertengahan - Louis VI, penting pertama Capetian Raja Prancis, banishes para “bangsawan perampok” dari Ile-de-France, yang memungkinkan pertanian, perdagangan dan aktivitas intelektual untuk berkembang.

1122CE: Abad Pertengahan Eropa - Kompromi ditarik antara paus dan kaisar atas masalah penobatan. Pada Konkordat Worms (sebuah kota Jerman), simbol-simbol agama, awalnya diinvestasikan untuk uskup, diganti dengan simbol-simbol kekuasaan temporal. Uskup menerima kaisar sebagai penguasa mereka temporal dan diinvestasikan dengan simbol yang mengakui hak mereka untuk memerintah. Menyusul isu penobatan, penerus Gregory VII mengembangkan hukum kanon Gereja yang menyediakan kepausan dengan yurisdiksi atas para ulama, hak-hak warisan dan hak-hak para janda dan anak yatim. Karena kepausan dimulai bertindak sebagai pengadilan banding, perlu bahwa paus dilatih sebagai ahli hukum, bukan sebagai biarawan.

1125CE: Abad Pertengahan Eropa -pangeran Jerman menghapuskan klaim keturunan takhta dan menetapkan hak untuk memilih pemimpin baru.

1144CE: Abad Pertengahan Eropa - gereja biara St Denis Romawi, sebuah kuil pemakaman untuk orang-orang kudus dan raja Perancis, yang dirobohkan dan diganti dengan arsitektur Gothic.Arsitektur Gothic disorot oleh lengkungan menunjuk, bukan Romawi lengkungan, vaulting beralur, dinding penopang layang dan rumit tempa kaca penggambaran cerita dari Alkitab dan kehidupan sehari-hari.

1152CE: Eropa Abad Pertengahan - Frederick I dari Jerman hak kerajaannya yang “Kekaisaran Romawi Suci,” dalam upaya untuk membawa prestise kembali ke tahta Jerman.

1155CE: Abad Pertengahan Eropa - Seorang mahasiswa Petrus Abelard, Peter Lombard, menulis Kitab Kalimat yang menjawab pertanyaan fundamental teologi dengan bagian-bagian dari Alkitab Kristen pemikir dan berbagai. Bukunya menjadi teks standar di semua universitas pada abad ketiga belas.

1164CE: Eropa Abad Pertengahan - Henry II konstruksi Konstitusi Clarendon dalam upaya untuk mendapatkan kembali daya untuk pengadilan sipil, yang telah kehilangan otoritas untuk yang gerejawi. Uskup Agung Canterbury, Thomas Becket, sangat menolak keputusan Henry dan pertengkaran pecah. Becket dibunuh di Canterbury Cathedral. Dia segera membuat seorang martir oleh masyarakat Inggris dan dihormati sebagai orang suci terbesar dalam sejarah Inggris. Hasil politik ditinggalkannya program pengadilan Henry. Selain acara ini, Henry II adalah dianggap sebagai salah satu raja Inggris terbesar karena reformasi peradilan dan inovasi hukum. Reformasi-Nya membentuk pemerintahan yang stabil yang memerlukan sedikit, jika ada, perhatian raja.

1165CE: Eropa Abad Pertengahan - Perancis Chretien de Troyes adalah penulis pertama untuk menyingkat sejarah Arthurian legendaris, berdasarkan Celtic pahlawan Raja Arthur dan ksatria ksatria, menjadi apa yang dikenal sebagai Romances Arthur.Chretien adalah penulis pertama yang mengajukan gagasan cinta romantis dalam pernikahan. Inovasi puisi narasi lagi adalah nenek moyang tertua dengan novel modern. Ide ksatria, arti harfiah menjadi “menunggang kuda,” muncul tentang waktu roman.Ksatria termasuk pertahanan kehormatan, pertempuran di turnamen, dan kebajikan kemurahan hati dan hormat. Kode mulia ksatria disertai dengan peningkatan kehidupan yang mulia dan status noblewomen.

1168CE: Abad Pertengahan Eropa - ilmuwan Inggris Robert Grosseteste menerjemahkan EtikaAristoteles dan membuat kemajuan teknologi di optik, matematika dan astronomi. Dia meninggal di 1253CE.

1170CE: Abad Pertengahan Eropa - kincir angin Eropa pertama dikembangkan.

1176CE: Abad Pertengahan Eropa - tentara Jerman Frederick saya dikalahkan oleh Italia Liga Lombard di Legnano.

1180CE: Eropa Abad Pertengahan - Philip Augustus, cucu Louis VI, mengasumsikan judul raja di Prancis. Dia recaptures sebagian besar wilayah Prancis barat, yang sebelumnya diambil oleh William Sang Penakluk, dari raja Inggris, John. Philip menginstal pejabat kerajaan di daerah ditaklukkan untuk memenangkan kesetiaan kepada raja. Filipus adalah salah satu pendiri terkuat negara Prancis modern.

1187CE: Abad Pertengahan Eropa - Muslim merebut kembali Yerusalem, dan Perang Salib Ketiga diperintahkan. Hal ini dipimpin oleh Kaisar Jerman Frederick Barbarossa, Raja Philip Augustus Perancis dan Raja Inggris Richard Lionhearted. Ini tidak berhasil.

1189CE: Eropa Abad Pertengahan - Richard putra, Lionhearted Henry II, mengasumsikan mahkota Inggris. Ia memerintah selama sepuluh tahun dan hanya ada di negara itu total enam bulan. Pemerintahannya exemplifes kekuatan yayasan pemerintah yang didirikan oleh Henry II.Selama absennya Richard, menteri mengurus administrasi dan membantu untuk menaikkan pajak untuk mendukung Perang Salib.

1198CE: Eropa Abad Pertengahan - Innocent III, pendiri Negara Kepausan, berusia tiga puluh tujuh ketika dia terpilih paus. Dia terlatih dalam hukum kanon dan teologi. Perhatian utama-Nya administrasi adalah penyatuan Kristen semua di bawah monarki kepausan, termasuk hak untuk mencampuri dengan aturan raja. Dia adalah penyelenggara Perang Salib Keempat, diperintahkan untuk merebut kembali Yerusalem dari Islam.

1200CE: Abad Pertengahan Eropa - pertumbuhan pendidikan berbaring dan kebangkitan intelektual dimulai. Siswa mulai memasuki sekolah dengan tidak berniat menjadi imam, dan pendidikan yang ditawarkan dalam bahasa-bahasa Eropa selain bahasa Latin. Kenaikan berbaring pendidikan menyebabkan kerugian dalam Gereja kendali atas pendidikan, pertumbuhan melek huruf di Barat dan transformasi sekolah katedral menjadi maju universitas seni liberal. Bologna dan Paris adalah sekolah yang membedakan dari Abad Pertengahan.

1204CE: Abad Pertengahan Eropa - Salib dari Konstantinopel menangkap Perang Salib Keempat. Karung Konstantinopel menyebabkan kebencian perusahaan Bizantium Barat.

1204CE: Eropa Abad Pertengahan - Raja John dari Inggris kehilangan Normandia dan daerah sekitarnya untuk raja Prancis, Philip Augustus.

1206CE: Abad Pertengahan Eropa - St Fransiskus dari Assisi, pada usia twently lima dua puluh tahun dimulai kesetiaan kepada Kristus Yesus sampai kematiannya pada 1226CE. Dia adalah pendiri ordo Fransiskan yang berusaha untuk meniru kehidupan Yesus dengan merangkul kemiskinan. St Fransiskus memenangkan dukungan dari Paus Innocent III.

1208CE: Abad Pertengahan Eropa - Innocent III panggilan untuk Perang Salib Albigensian untuk menghancurkan ancaman bid’ah dari Albigensia.

1212CE: Abad Pertengahan Eropa - Spanyol reconquers semenanjung Iberia dari Muslim dalam nama Kristen.

1214CE: Abad Pertengahan Eropa - Seorang mahasiswa Grosseteste, Roger Bacon memprediksi kemajuan teknologi mobil dan pesawat terbang dan meluas pengamatan Grosseteste di optik. Kedua pemikir menganjurkan observasi sensorik konkret bagi kemajuan pemikiran ilmiah, bukan penalaran abstrak.

1215CE: Eropa Abad Pertengahan - Innocent III menyelenggarakan Konsili Lateran Keempat di Roma untuk membahas dan mendefinisikan dogma sentral dari Kekristenan. Ia mengakui pentingnya Ekaristi dan matiraga sebagai sakramen keselamatan. Dewan mencontohkan kekuatan kepausan atas raja-raja dan Gereja. Dewan juga menyerukan Perang Salib Kelima untuk menjadi berperang di bawah bimbingan Paus oleh laut. Ini adalah kegagalan. Baron Inggris menulis “Magna Carta” (Piagam Besar) dalam rangka untuk berhenti tuntutan Yohanes uang dari bahasa Inggris tanpa persetujuan dari para baron dan mewajibkan bahwa semua manusia akan dinilai oleh juri dari rekan-rekan di pengadilan umum, bukan pribadi oleh mahkota. Magna Carta berfungsi sebagai simbol pemerintah yang terbatas dan sebuah mahkota yang terikat oleh hukum yang sama seperti publik.

1216CE: Abad Pertengahan Eropa - Ordo Dominikan didirikan oleh St Dominikus dari Spanyol dan disahkan oleh Innocent III. Tujuannya adalah untuk mengkristenkan orang Muslim dan Yahudi dan mengakhiri bidah. Para Dominikan pada akhirnya menjadi administrator utama dari percobaan inquisisi.

1223CE: Eropa Abad Pertengahan - Louis VIII, putra Philip Augustus ‘, aturan untuk tiga tahun dan mengalahkan paling selatan Perancis.

1225CE: Eropa Abad Pertengahan – Thomas Aquinas, teolog skolastik yang paling berpengaruh, adalah mengajar di Universitas Paris. Aquinas percaya pada kontemplasi Allah melalui tatanan alam, meskipun kebenaran akhir yang terungkap hanya dengan mempelajari wahyu dari Alkitab. Dua karya terbesar adalah kontra Summa kafir dan Summa Theologica, yang keduanya berusaha untuk menemukan iman Kristen pada prinsip-prinsip rasional. Filosofinya menekankan penalaran manusia, kehidupan di urutan materi dan partisipasi individu dalam keselamatan pribadi.

1226CE: Eropa Abad Pertengahan - Louis IX (St Louis), putra Louis VIII, adalah salah satu raja yang paling dicintai dari sejarah Perancis. Dia dikanonisasi oleh Gereja karena kesalehan dan memerintah selama periode perdamaian internal di Perancis.

1228CE: Eropa Abad Pertengahan - Frederick II, pemimpin Perang Salib Keenam, memulai negosiasi diplomatik dengan Islam untuk menguasai Yerusalem. Ini adalah sukses. Namun, karena Frederick dikucilkan oleh Paus, ia mahkota dirinya menjadi raja Yerusalem.

1237CE: Eropa Abad Pertengahan - Mongol, di bawah kepemimpinan Batu, salib Ural dari Asia ke Rusia. Sebelum abad ketiga belas, Rusia diperintah oleh barat yang menemukan negara Kievan. Selama abad ketiga belas Rusia retret dari Barat, sebagian karena jarak antara Moskow dan sisanya dari Eropa.

1240CE: Abad Pertengahan Eropa - Mongol memasuki negara Kiev dan membuat negara baru di Sungai Volga, dari mana mereka memerintah Rusia selama dua abad. Selama dua abad, Grand Duchy Moskow muncul dan akhirnya mengalahkan Khan Mongol.

1242CE: Abad Pertengahan Eropa - St Bonaventura masuk Ordo Fransiskan. Dia menjadi jenderal ketujuh agar dalam waktu lima belas tahun. Dia adalah seorang profesor teologi di Universitas Paris, Uskup Albano, menjadi kardinal oleh Gregory X dan dikanonisasi oleh Sixtus IV. Karya besar St Bonaventura ini adalah Artium reductio di Theologiam, yang Pauperum Biblia dan Breviloquium tersebut. Pikirannya sangat dipengaruhi oleh filsuf Yunani kuno, Plotinus.

1244CE: Eropa Abad Pertengahan - Yerusalem hilang oleh Barat dan tidak direbut kembali lagi sampai 1917 Masehi.

1250CE: Abad Pertengahan Eropa - penerus Innocent III terlibat dalam perjuangan politik dengan Frederick II, yang mencoba untuk mengambil kendali di pusat Italia. Mereka memesan perang melawan dia, pertama kali perang salib disebut untuk alasan politik. Hasilnya adalah kematian Frederick.

1252CE: Abad Pertengahan Eropa - Kepausan menyetujui penggunaan penyiksaan untuk ketidaktaatan religius, berikut Innocent III brutal “Inkuisisi” melawan bidah (yaitu bidah Waldensian dan Albigensian).

1260CE: Abad Pertengahan Eropa - Beberapa teks diterjemahkan dari bahasa aslinya ke dalam bahasa Latin, termasuk teks-teks dari Aristoteles.

1261CE: Abad Pertengahan Eropa - kembali Kekaisaran Bizantium ke Konstantinopel.

1265CE: Abad Pertengahan Eropa - Dante Alighieri lahir. Kemudian, ia akan menulis Divine Comedy - mungkin ekspresi sastra terbesar dari Abad Pertengahan – dalam ayat Italia. Lahir di Florence, Dante luas dididik dalam literatur, filsafat dan teologi Skolastik. ”Komedi” Nya adalah jenuh dengan keyakinan keabadian duniawi melalui perbuatan layak dan persiapan kehidupan kekal.

1267CE: Eropa Abad Pertengahan - Florence Giotto, pelukis yang paling penting dari Abad Pertengahan, memulai tradisi modern dalam lukisan. Dia adalah seorang naturalis yang mencakup penggambaran lukisan pintu masuk Kristus ke Yerusalem dan kematian Santo Fransiskus.

1268CE: Eropa Abad Pertengahan - Juara militer perang salib kepausan terhadap ahli waris Frederick II adalah Charles dari Anjou, yang berasal dari rumah kerajaan Perancis. Charles mengalahkan terakhir dari ahli waris Frederick dan memenangkan Sisilia.

1272CE: Abad Pertengahan Eropa - Edward I dari Inggris, putra Henry III, Parlemen menetapkan, awalnya pengadilan feodal untuk raja dan belum sistem pemerintahan perwakilan.

1280CE: Eropa Abad Pertengahan - Kacamata yang diciptakan dan kemudian ditingkatkan dalam periode akhir Abad Pertengahan.

1282CE: Eropa Abad Pertengahan - Charles Anjou upaya untuk pajak Sisilia memprovokasi “Vesper Sisilia” memberontak. Para pemberontak menginstal raja Aragon sebagai raja mereka sendiri, sehingga mengembalikan aturan untuk rumah Frederick II.

1285CE: Eropa Abad Pertengahan - Perancis menjadi kekuatan terkuat di Eropa karena administrasi cucu St Louis, Philip IV. Ia mencoba untuk mendapatkan kontrol penuh atas Gereja Roma dan Prancis dari mulai proses sentralisasi pemerintahan.

1294CE: Abad Pertengahan Eropa - Bonifasius VIII sengketa dengan raja-raja Inggris dan Perancis selama perpajakan para ulama untuk mendukung perang. Kemudian, Bonifasius akan mengalami masalah politik dengan Philip IV dari Perancis.

1300CE: Abad Pertengahan Eropa - Abad Pertengahan Akhir dimulai di sini dan berakhir sekitar 1500CE. Awal saksi Akhir Abad Pertengahan penemuan kompas magnetik, sangat membantu ekspansi ke luar negeri dan perdagangan meningkatkan antara tempat-tempat seperti Italia dan Utara. Bonifasius VIII panggilan pertama Paus “Yobel,” demikian mengakui ziarah ke Roma, bukan Yerusalem, yang tidak lagi dapat diakses oleh Barat.

1303CE: Eropa Abad Pertengahan - Bonifasius VIII ditangkap di Anagni oleh warga lokal dan disalahgunakan luar kemampuan nya untuk mempertahankan penganiayaan tersebut. Dia meninggal tujuh puluhan sebulan setelah pembebasannya. Setelah kematiannya, Gereja saksi krisis institusional banyak.

1305CE: Abad Pertengahan Eropa - Kepausan dipindahkan dari Roma ke Avignon, awal Gereja “Babylonian Captivity.” Untuk sebagian besar dari abad keempat belas, kepausan adalah bawahan otoritas Perancis dengan mayoritas kardinal dan paus yang Perancis.

1315CE: Abad Pertengahan Eropa - Cuaca buruk dan tanaman menghasilkan kegagalan dalam kelaparan di seluruh barat laut Eropa. Kondisi kurang sehat dan kekurangan gizi meningkatkan angka kematian. Bahkan setelah kebangkitan kondisi pertanian, cuaca bencana muncul kembali. Campuran perang, kelaparan dan wabah di Abad Pertengahan Akhir mengurangi populasi oleh satu-setengah.

1327CE: Abad Pertengahan Eropa - Lahir di 1260, Jerman Dominika Guru Eckhart mendefinisikan jiwa individu sebagai “percikan” dari ilahi pada elemen yang paling dasar.Dengan melepaskan semua pengetahuan diri, seseorang dapat mundur ke bahwa “percikan” dan mencapai Tuhan. Sebagian besar ajarannya dikutuk oleh kepausan. Dua band mistisisme timbul dari teori Eckhart: heterodoks, kepercayaan pada penyatuan Tuhan dan manusia di bumi tanpa bantuan para imam sebagai perantara, dan ortodoks, kepercayaan pada kemungkinan bergabung jiwa dengan Allah dan kesadaran akan kehadiran ilahi dalam kehidupan sehari-hari.

1328CE: Abad Pertengahan Eropa - pewaris terakhir dari dinasti Capetian meninggal dan digantikan oleh penguasa pertama dari dinasti Valois. Karena raja-raja Inggris juga diturunkan dari garis Capetian, Inggris mencoba untuk mengklaim mahkota Prancis.

1330CE: Abad Pertengahan Eropa - Oxford teolog John Wyclif lahir. Dia kemudian menjadi pemimpin gerakan sesat: menemukan Gereja yang berlebihan, ia mengutuk pejabat Gereja yang paling dan mulai gerakan reformasi. Dia menerima dukungan aristokrat oleh menganjurkan penggantian pejabat dengan pria yang bersedia untuk menjalani kehidupan apostolik dimodelkan pada Perjanjian Baru. Dia meninggal di 1384, sebelum hukuman mati bagi bidat muncul di Inggris. Penggunaan meriam berat dalam peperangan dimulai.

1337CE: Eropa Abad Pertengahan - Perancis membalas melawan Inggris dan memulai Perang Seratus Tahun, serangkaian pertempuran berlangsung sampai 1453CE. Tiga pertempuran terbesar dari perang yang bertempur di Crecy (1346), Poitiers (1356) dan Agincourt (1415).Karena keunggulan militer Inggris, Prancis kalah dalam sebagian besar pertempuran.

1340CE: Abad Pertengahan Eropa - Geoffrey Chaucer lahir. Dia kemudian memulai tradisi sastra dengan Tales nya Canterbury.

1342CE: Abad Pertengahan Eropa - pemerintahan Avignon Paus Clement VI mencontohkan pengambilalihan Prancis Gereja. Clement menawarkan manfaat rohani untuk uang, menunjuk para pemimpin Gereja untuk keuntungan ekonomi dan melakukan tindakan seksual pada “perintah dokter.” Gereja yang berbasis di Avignon Perancis meningkat dalam kekuasaan, centralizes pemerintahan Gereja dan menetapkan sistem keuangan kepausan.

1347CE: Eropa Abad Pertengahan - The Black Death muncul selama waktu depresi ekonomi di Eropa Barat dan reoccurs sering sampai abad kelima belas. The Black Death adalah kombinasi dari wabah pes dan pneumonia dan memiliki dampak besar pada kondisi sosial dan ekonomi.Dera agama muncul di antara kelompok awam dalam rangka untuk menenangkan murka Ilahi.William Fransiskan Inggris Okcham meninggal. Ia mengajarkan bahwa Tuhan bebas berbuat baik dan buruk di bumi sebagaimana Dia keinginan dan mengembangkan model posisi filsafat yang dikenal sebagai “nominalisme.” Pencariannya kepastian dalam pengetahuan manusia adalah salah satu fondasi dari metode ilmiah.

1348CE: Eropa Abad Pertengahan - Italia Giovanni Boccaccio (1313 – 1375CE) mulai menulis Decameron, sebuah kumpulan cerita tentang cinta, seks, petualangan dan tipuan diberitahu oleh tujuh wanita dan tiga orang di perjalanan ke negara itu untuk melarikan diri dari Black Death. Pekerjaan Boccaccio adalah literatur pertama kali ditulis dalam bentuk prosa naratif.Prosa-Nya adalah realistis dari pria dan wanita dalam cerita-cerita, bukan moral atau tidak bermoral secara terang-terangan seperti dalam roman sebelumnya.

1356CE: Abad Pertengahan Eropa - Sebuah perang dimulai antara Inggris dan Prancis langsung menyusul terjadinya Black Death di Perancis. Tani Prancis paling menderita secara ekonomi, seperti yang biasa di abad pertengahan selama perang, dan fisik – rumah mereka dijarah dan dibakar. Kekalahan Inggris raja Prancis, John II, di Pertempuran Poitiers, dan petani kembali diminta untuk menanggung berat kelas atas.

1358CE: Abad Pertengahan Eropa - Kesulitan ekonomi dalam hasil Prancis dalam sebuah pemberontakan kelas bawah, yang disebut “Jacquerie” (diambil dari petani Perancis “Jacques Bonhomme”). Para petani membakar istana, pembunuhan dan perkosaan tuan mereka dan istri bangsawan ‘dan mengambil keuntungan dari kebingungan politik di Perancis dengan mencoba untuk mereformasi sistem pemerintahan. Pemberontakan terjadi selama penawanan raja di Inggris. Juga, selama waktu ini, kelompok aristokrat rencana pengambilalihan kekuasaan.Sebuah pemberontakan singkat dimasukkan berakhir ketika kelompok ini mengembalikan perintah dengan pembantaian terhadap para pemberontak.

1360CE: Abad Pertengahan Eropa - Dengan diperkenalkannya lukisan minyak ke Eropa Barat, lukisan naturalistik paling awal dibuat. Subjek adalah raja Prancis, Yohanes Bagus. Setelah ini, portraitures naturalistik menjadi menonjol dalam seni Eropa.

1367CE: Eropa Abad Pertengahan - Perkotaan V berhasil dalam mengembalikan Paus ke Roma. Namun, Paus Gregorius XI meninggal pada tahun 1368. Karena kepausan sekarang di Roma, seorang Paus Italia, Perkotaan VI, terpilih dan mulai bertengkar dengan kardinal Perancis. Para kardinal Perancis membatalkan pemilu sebelumnya dan memilih seorang paus Prancis, Clement VII.

1378CE: Eropa Abad Pertengahan - Tahap kedua dari krisis kelembagaan Gereja adalah Skisma Besar. Kepausan Perancis meninggalkan Roma karena pemberontakan dari Urban VI dan kelompoknya dari kardinal baru didirikan. Perpecahan dari dua kelompok menyebabkan kebingungan di Eropa. Wilayah Perancis mengakui sebagai paus Clement VII, dan sisanya dari Eropa mengakui Perkotaan VI sebagai paus. Skisma bertahan kematian kedua paus. Para Ciompi Florentine, wol-combers, menyaksikan industri tertekan, bangkit melawan sistem pemerintahan dan kekuasaan gain untuk enam minggu, di mana waktu mereka lembaga keringanan pajak, memberikan representasi proletar dalam pemerintahan dan memperluas lapangan kerja. Semua reformasi dicabut dengan kekuatan oligarki baru.

1381CE: Abad Pertengahan Eropa - Kehadiran Black Death di Inggris bekerja untuk keuntungan petani Inggris, menyebabkan kekurangan tenaga kerja, sebuah pembebasan budak, kenaikan gaji dan penurunan sewa. Kelas bangsawan, bagaimanapun, melewati undang-undang yang menurunkan upah dengan jumlah sebelum wabah dan yang membutuhkan upah lebih rendah bagi buruh tanpa tanah. Para petani bangkit melawan penindasan ini dalam apa yang disebut Pemberontakan Petani Inggris ‘ketika pajak nasional dikenakan untuk setiap individu di Inggris. Perjalanan petani ke London, pembunuhan rektor tuan dan bendahara dan dipenuhi oleh Richard II. Richard menjanjikan penghapusan perbudakan dan sewa yang lebih rendah. Setelah petani pergi, Richard kelompok petani diikuti dan dibunuh.

1385CE: Abad Pertengahan Eropa - universitas Jerman yang pertama dibuka di Heidelberg.

1386CE: Abad Pertengahan Eropa - ratu Polandia, Jadwiga, menikah Grand Duke dari Lithuania, Jagiello. Pernikahan menciptakan ganda negara ukuran ukuran sebelumnya Polandia.

1399CE: Eropa Abad Pertengahan - Di Inggris, hukuman mati menjadi hukuman bagi bidah, dan banyak Lollards, pengikut awam Wyclif, mengkonversi.

1400CE: Abad Pertengahan Eropa - Ceko siswa John Wyclif membawa Wyclifism ke ibukota Bohemia Praha. Pendeta John Hus (1373 – 1415CE) mengadopsi teori Wyclif untuk mendukung klaim sendiri terhadap pemborosan gerejawi. Provinsi Utara Italia merancang sistem mereka sendiri pemerintah. Pemerintah Venesia menjadi oligarki pedagang; Milan diperintah oleh dinasti despotisme, dan Florence menjadi republik, diperintah oleh orang kaya. Tiga kota memperluas dan menaklukkan sebagian besar Italia Utara.

1409CE: Abad Pertengahan Eropa - Sebuah dewan dari wali gereja dari kedua sisi dari Skisma Besar bertemu di Pisa dan memutuskan untuk mengubah nama Paus yang baru di tempat kedua. Namun, kedua paus menikmati kekuatan politik yang besar dan menolak deposisi, menyebabkan tiga pesaing untuk kepausan bukan dua.

1410CE: Abad Pertengahan Eropa - Polandia-Lithuania mengalahkan pasukan Ksatria Teutonik Jerman dan memperluas aturan timur, hampir ke Rusia. Ortodoks Timur Moskow mulai kampanye perlawanan terhadap Katolik Roma Polandia-Lithuania.

1414CE: Abad Pertengahan Eropa - Sebuah pemberontakan Lollard di Inggris gagal.Beberapa retret Lollard bawah tanah dan bantuan Reformasi Protestan pada abad keenam belas.

1415CE: Abad Pertengahan Eropa - John Hus perjalanan ke Konsili Konstanz untuk mengusulkan reformasi bagi Gereja. Setibanya di Dewan, Hus dicoba untuk bid’ah dan dibakar.Kematiannya mendorong pemberontakan lebih lanjut oleh pengikutnya.

1417CE: Eropa Abad Pertengahan - Dewan Constance, pertemuan terbesar dalam sejarah Gereja Abad Pertengahan, mengakhiri Skisma Besar. Dewan mendapat dukungan sekuler dan memilih Martin V sebagai paus. Ia menggantikan monarki kepausan dengan pemerintah konsili, yang mengakui sebuah dewan wali gereja sebagai otoritas paus, dan mandat pertemuan sering dewan. Ini periode baru ini dikenal sebagai kepausan wilayah Italia, yang berlangsung sampai 1517CE .

1419CE: Abad Pertengahan Eropa - Provinsi istirahat Burgundy dari Perancis dan sekutu dengan Inggris selama Perang Seratus Tahun.

1420CE: - ”. Salibis” Eropa Abad Pertengahan pendukung Hus ‘kekalahan Jerman Semakin rendah kelas Hussites yang dipimpin oleh John Zizka umum.

1427CE: Abad Pertengahan Eropa - Thomas a Kempis menulis Mengikuti Kristus, manual mengarahkan individu melalui mistisisme Ortodoks. Awalnya dalam bahasa Latin, itu diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa untuk penonton awam. Tema utamanya menyangkut jalan kesalehan Kristen bagi mereka yang aktif dalam kehidupan sehari-hari, persekutuan dengan Kristus, meditasi Alkitab dan kehidupan moral. Sakramen hanya menyarankan kepada pembaca adalah Ekaristi.
1429CE: Eropa Abad Pertengahan - Joan of Arc, seorang gadis petani di Perancis, mencari pemimpin Perancis dan misi ilahi berhubungan nya-terinspirasi untuk mengusir Inggris dari Perancis. Dia mengambil kendali dari pasukan Perancis dan membebaskan sebagian besar dari pusat Perancis.

1430CE: Eropa Abad Pertengahan - Joan of Arc ditangkap dan dibawa ke Inggris. Inggris menuduhnya penyihir dan mengutuk dia untuk sesat. Joan dibakar di depan umum di kota Rouen.

1434CE: Abad Pertengahan Eropa - Bangsawan Hussites mengakhiri pemberontakan pendukung Hus dan upaya mereka reformasi sosial dan keagamaan. Bohemia tidak kembali ke Katolik Ortodoks sampai Reformasi Katolik abad ketujuh belas.

Istana Medici

1434CE: Abad Pertengahan Eropa -keluarga bankir Medici mendominasi pemerintah Florence.

Kaisar terakhir Bizantium bertempur dan meninggal di Konstantinopel dikepung oleh Ottoman pada 1453

1453CE: Abad Pertengahan Eropa - Turki Ottoman mengambil peradaban Bizantium Konstantinopel dan akhir. Raja Perancis Charles VII menangkap Bordeaux di barat daya dan berakhir Perang Seratus Tahun, selama pemerintahan Inggris Raja Henry VI dan setelah penarikan Burgandy dari bahasa Inggris aliansi. Monarki Perancis membangun kembali aturan dan kembali untuk mengumpulkan pajak nasional dan memelihara tentara berdiri di masa damai. Monarki menjadi lebih kuat selama pemerintahan Louis XI (1461 – 1483) dan Louis XII (1498 - 1515).

1454CE: Eropa Abad Pertengahan - Italia dibagi menjadi lima wilayah utama: Venice, Milan, Florence, Amerika Kepausan dan kerajaan selatan Naples.

1455CE: Eropa Abad Pertengahan - Henry VI dari Inggris (1422-1461) upah Wars of Roses. Dua sisi dari perang adalah mawar merah (keluarga Henry di Lancaster) dan mawar putih (rumah York). Yorkist Richard III keuntungan kerajaan untuk waktu yang singkat.

pernikahan Ivan III dan Sophia Palaiologina

1462CE: Eropa Abad Pertengahan - Ivan III dari Moskow lampiran semua kerajaan Rusia antara Moskow dan Polandia-Lithuania selama dua puluh tiga tahun.

1469CE: Eropa Abad Pertengahan -Ferdinand dari Aragon menikah Isabella dari Kastilia, dan dua kerajaan Spanyol akhir konflik mereka tetapi tetap kekuatan terpisah.

1477CE: Eropa Abad Pertengahan - Charles Bold dari Burgundy ditangkap oleh Swiss, dan Louis XI recaptures wilayah yang hilang.

1482CE: Eropa Abad Pertengahan - Ivan III dari Moskow (1462 – 1505CE) renounces aturan Khanate Mongol atas Rusia. Bangsa Mongol tidak menolak dalam terang dari bangkitnya negara Moskow.

1485CE: Eropa Abad Pertengahan - Dengan berakhirnya Perang Mawar di Inggris, dinasti Tudor menggantikan Richard III. Henry VII, raja Tudor pertama, aturan untuk dua puluh empat tahun dan menghidupkan kembali takhta Inggris. Dia membangun kembali kekuasaan raja atas aristokrasi, ujung pendanaan perang asing dan reformasi keuangan. Parlemen juga menjadi bagian stabil dari sistem pemerintahan.

1492CE: Abad Pertengahan Eropa -Ferdinand dan Isabella lampiran Granada, mengusir semua orang Yahudi dari Spanyol dan mencari ekspansi ke luar negeri (misalnya, sebagai pelindung dari Christopher Columbus). Aliran emas Amerika dan perak melalui Spanyol, penaklukan Meksiko dan Peru dan keunggulan di medan membuat Spanyol negara paling kuat di Eropa.

1505CE: Eropa Abad Pertengahan - Ivan Agung Moskow memperluas perbatasan Rusia ke Belarus dan wilayah Ukraina, sebelum kematiannya. Muscovian Rusia diakui sebagai kekuatan Timur yang berorientasi utama di Eropa.

1509CE: Abad Pertengahan Eropa - Henry VIII berhasil ayahnya, Henry VII, untuk mahkota Inggris.

sumber: http://eawc.evansville.edu/chronology/mepage.htm