Thursday, August 4, 2011

Kesalahan-Kesalahan Hitler Dalam Perang Dunia II

Letak beberapa kesalahan utama Hitler yang menyebabkan kekalahan German berdasarkan buku perang Eropa karya PK.Ojong dan buku-buku juga artikel tentang Perang Dunia II yang lain, yaitu :

adolf hitler hermann goering goring luftwaffe nazi karl heinrich bodenschatz
Adolf Hitler bersama sang panglima Luftwaffenya, Hermann Göring

2
Deutsches Afrikakorps, pasukan Jerman yang bertempur di medan perang Afrika Utara

3
Adolf Hitler bersama sekutu dekatnya dari Italia, Benito Mussolini

4
Lukisan Pertempuran Kursk

A. Penyebab kekalahan di front barat & Afrika utara:

1. Membiarkan kabur lebih dari 300 ribu pasukan Inggris & Prancis yg sudah terdesak di Dunkirk dan hampir kalah. Ada beberapa dugaan kenapa Hitler membiarkan itu, yaitu seperti Hitler tidak ingin mempermalukan Inggris karena dia menganggap Inggris masih satu ras dengan Jerman dan dia berharap Inggris mau berdamai sehingga Hitler bisa fokus menghantam Soviet. Ternyata prediksi itu salah! Justru Inggris tidak mau berdamai karena doktrin pemerintah Inggris adalah tidak ingin ada satu negara di Eropa yang dominan dan menguasai Eropa. Selain itu AU German (Luftwaffe) juga tidak mampu menghalangi kaburnya pasukan Sekutu itu sendirian tanpa didukung AD (Heer) dan AL (Kriegsmarine).

2. Gagalnya operasi seelöwe, yakni operasi pendaratan pasukan Jerman di tanah Inggris. kegagalan itu disebabkan beberapa faktor yaitu armada German terlalu lemah untuk menantang Inggris secara langsung. hanya armada kapal selam U-boot yang dapat membahayakan Sekutu sedangkan kapal perang permukaan tidak cukup banyak dan kuat. Apalagi setelah invasi Jerman ke Norwegia dimana banyak kapal-kapal perang Jerman yang tenggelam dan rusak sehingga tak dapat dikerahkan dalam operasi seelöwe. faktor lain adalah luftwaffe gagal menguasai wilayah udara Inggris dan menghancurkan sasaran militer & industri militer musuh.

Padahal kekuatan Luftwaffe 3x lipat dr AU Inggris (RAF), tapi taktik tempur luftwaffe tidak tepat. Pada awalnya luftwaffe fokus menyerang bandara, pesawat tempur musuh, dan industri militer. Tapi suatu ketika rombongan pembom German salah dalam membom sasaran yang diperkirakan lokasi militer padahal wilayah sipil yang padat, hal itu membuat Inggris membalas dengan membom wilayah sipil Berlin. Akibatnya Hitler murka dan KASAU German, Goering, kalap dan memerintahkan balas dendam membom wilayah sipil Inggris.

Berubahnya taktik tempur itu membuat pilot-pilot tempur Inggris yang cuma sedikit atau sekitar 800 pilot kurang terganggu dari pesawat tempur Jerman yang lebih mengutamakan mengawal bomber mengebom wilayah sipil Inggris. Selain itu industri militer cuma mengalami kerusakan kecil sehingga dapat memproduksi senjata dan pesawat secara besar-besaran. Akibatnya lama kelamaan pesawat tempur Inggris makin banyak dan artileri anti serangan udara juga meningkat sehingga kerugian pesawat Jerman makin besar. Sedang disisi lain Hitler tidak menambah armada pesawatnya karena mulai fokus untuk invasi ke Soviet serta masih harus mempertahankan Afrika Utara. Selain itu harga diri Hitler yang meski tidak mampu sendirian menaklukkan Inggris tapi malah menolak tawaran Mussolini untuk membantu dengan mengerahkan pesawat-pesawat tempur Italia.

3. Lemahnya Italia yang merupakan Sekutu Jerman, selain itu tidak adanya koordinasi antara Hitler dan Mussolini. Tanpa sepengetahuan Hitler, Italia menyerang Yunani dan Sekutu di Afrika Utara, apalagi kemudian Italia tidak mampu memenangkan pertempuran dikedua front itu sehingga membuat Hitler ikut campur, padahal pasukan Jerman sendiri sedang sibuk berperang di Eropa Barat malah bertambah luas front peperangan yang mesti dilakoni. Akibat perang dikedua front ini maka rencana Hitler untuk menyerang Soviet di pertengahan bulan mei 1941 menjadi molor 5 minggu hingga akhir juni 1941. Hal ini membuat dampak yang sangat besar nantinya dalam peperangan dengan Rusia.

4. Perang Eropa menjalar kemana-mana terutama serbuan Jerman ke Yugoslavia akibat Hitler kuatir pemerintah Yugoslavia bekerjasama dengan Inggris. Dampak dari perang dengan Yugoslavia ini membuat sekitar 33 divisi pasukan Jerman dan Sekutunya Bulgaria tertahan di sana dan tak dapat dikirim ke front peperangan yang lain.

5. Ikut sertanya Amerika Serikat dalam Perang Dunia II akibat diserang Jepang. Ekonomi, industri dan militer Amerika adalah yang terbesar didunia. Dengan ikut sertanya Amerika pada Perang akbar tersebut mengakibatkan kekuatan Jerman, Jepang dan Sekutu-Sekutunya semakin terkikis.

6. Hitler gagal mengajak Spanyol untuk berperang melawan Sekutu. Meski Spanyol bersikap netral dan diam-diam condong ke Jerman, tapi tanpa bantuan Spanyol secara militer, maka German gagal mengontrol wilayah laut tengah, selat Gibraltar dan pasifik selatan, apalagi armada Italia juga tidak mampu membantu Jerman untak rencana tersebut.

7. Menurunnya ancaman U-boot terhadap lalu lintas laut Sekutu diakibatkan jumlah armada Sekutu yang semakin besar serta meningkatnya teknologi anti kapal selam serta efektifnya strategi anti kapal selam Sekutu. Pada tahun-tahun awal perang, ancaman U-Boot sangat nyata, tidak kurang dari 5 juta ton total bobot kapal perang dan kapal dagang Sekutu ditenggelamkan U-Boot pada tahun pertama perang. Total selama Perang Dunia II sejumlah 20 juta ton kapal-kapal Sekutu menjadi mangsa U-Boot!

8. Lemahnya armada kapal perang permukaan German sehingga U-Boot harus bertempur sendirian. Apalagi German tidak punya kapal induk yang dapat mengangkut puluhan pesawat untuk menghadang armada Sekutu terutama di Atlantik dan samudera Hindia sehingga suplai logistik, senjata dan pasukan dari Amerika, Kanada, Australia, New Zealand dan India ke Inggris dan Rusia semakin pesat. Hanya sedikit pesawat Jerman yang dikerahkan menghadang armada Sekutu di Atlantik dan Hindia karena keterbatasan jangkauan yang mesti beroperasi dari wilayah Prancis untuk Atlantik tengah dan selatan dan Norwegia untuk Atlantik utara. Sedang di samudera Hindia sama sekali tak ada pesawat Jerman dan Sekutunya, membuat kapal-kapal Sekutu dapat mendarat di Afrika Utara melalui Laut Merah dan Terusan Suez dengan leluasa.

9. Pemboman besar-besaran oleh bomber-bomber Sekutu di wilayah Jerman membuat industri militer Jerman merosot drastis. Apalagi kekuatan Luftwaffe juga menurun karena sebagian besar pesawat Jerman dikerahkan di front timur. Selain itu, jumlah pesawat dan pilot-pilot berpengalaman semakin minim. Akibat pembomanan Sekutu dan kekalahan U-boot ini juga berdampak di front timur sehingga Rusia dapat leluasa menyerang balik Jerman yang telah kehabisan tenaga, terlebih dengan hancurnya sumber minyak terbesar German di Ploesti Rumania akibat pemboman Sekutu membuat suplai BBM Jerman hilang hingga 70%.

10. Kekalahan di Afrika Utara akibat Jerman tidak mempunyai jumlah yang cukup untuk pasukan serta pesawat dan kapal perang untuk menghadapi kekuatan Sekutu yang semakin hari bertambah banyak, terlebih dengan mulai ikut sertanya Amerika Serikat dalam perang ini. Jerman tidak mempunyai kekuatan yang cukup karena sebagian besar kekuatan Jerman diboyong untuk berperang dengan Soviet.

11. Menyerahnya Italia kepada Sekutu membuat Jerman harus mempertahankan Italia sendirian ditambah jumlah pasukan dan persenjataannya tidak cukup banyak untuk mengusir Sekutu dari Italia.

12. Gagalnya proyek bom atom Jerman akibat sabotase di Norwegia. Padahal pada tahun ‘44 Jerman sudah hampir melakukan uji coba bom atom pertamanya. Tapi akibat sabotase maka rencana itu gagal total dan persediaan bahan baku bom atom Jerman musnah. Tapi ada sebagian kecil dari bahan baku bom atom itu yang berhasil selamat dan dikirim oleh U-Boot menuju Jepang, namun ditengah jalan Jerman telah menyerah sehingga U-Boot itu diperintahkan oleh komandan Jerman untuk menyerah pada Amerika. Ada dugaan hasil rampasan bahan baku bom atom Jerman di U-Boot itu oleh Amerika berhasil dikembangkan dan diproduksi dan digunakan di Hiroshima & Nagasaki pd th’45. Karena sebelum mendapat bom atom rampasan itu, proyek bom atom Manhattan Amerika belum sampai mendapat kemajuan yang cukup pesat untuk mampu memproduksi bom atom sendiri. Tak dapat dibayangkan jika Jerman berhasil lebih dulu membuat bom atom, dapat dipastikan mereka sebagai pemenang WW2.

13. Puncaknya adalah pendaratan Sekutu di Normandia Prancis Barat. Akibat kegagalan intelijen Jerman memprediksi dimana Sekutu akan mendarat, sehingga pasukan Jerman terlambat menghentikan pendaratan itu. Ditambah lagi kesalahan strategi Jerman dalam mengerahkan divisi-divisi Panzernya karena dipegang oleh beberapa komandan yang tidak sejalan strateginya termasuk Hitler sendiri. Apalagi pasukan Jerman yang mempertahankan front barat tidak cukup banyak dan berkualitas karena sebagian besar berperang di front timur.

B. Penyebab kekalahan di front timur:

Meski di front timur Jerman hanya menghadapi musuh utama yaitu Soviet/Rusia selain memang juga ada perlawanan dari daerah-daerah jajahannya seperti Polandia, Yugoslavia,dan Yunani di timur dan Prancis, Belanda juga Norwegia di barat. Tapi lawan terberat di timur adalah Soviet. Bahkan para pengamat Perang Dunia memprediksi sekalipun tanpa bantuan Sekutu barat maka Soviet masih mampu untuk mengalahkan Jerman sendirian karena kekuatan militer Soviet jauh lebih besar hingga 5-10x lipat dari Jerman. Tapi banyak pengamat lainnya justru memprediksi Jerman mampu mengalahkah Soviet meski kekuatan Soviet jauh lebih besar dan masih dibantu Sekutu barat. Para pengamat mengatakan faktor utama kekalahan Jerman di front timur justru adalah kebijakan Hitler sendiri terutama sebagai berikut :

1. Hitler menyerang Rusia ketika perang di front barat belum selesai dimenangkan. Hitler terlalu percaya diri bahwa militer Soviet meskipun besar tapi tidak tangguh terutama bila diserang mendadak. Dia berpendapat jika Soviet dapat segera ditaklukkan maka tidak lama kemudian Inggris yang sendirian akan juga menyerah, dan Amerika juga tidak akan ikut berperang di Eropa jika seluruh Eropa telah ditaklukkan German. Hitler optimis dapat dengan cepat menang karena serangan dilakukan dengan mendadak saat militer Soviet lengah dan masih tersebar di wilayah yang luasnya 1/3 bumi. Selain itu dia melihat bahwa militer Soviet membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengalahkan Finlandia yang kekuatan militernya tidak sampai 5% dari kekuatan German.

2. Rencana serangan yang dilakukan pada 15 Mei’41 molor 5 minggu menjadi 22 Juni’41 berdampak besar, karena German hanya merencanakan perang cepat dengan perbekalan hanya cukup untuk 8 minggu, hingga terbukti rencana itu gagal dengan molornya waktu perang hingga memasuki musim dingin. Pasukan German yang tidak dilengkapi perbekalan untuk musim dingin menjadi tersendat pergerakannya bahkan banyak yang tewas & sakit karena musim dingin itu jumlahnya hingga ¼ pasukan German. Selain itu pada musim gugur sebelum musim dingin banyak jalanan di Soviet yang berubah menjadi kubangan lumpur sehingga gerak transportasi German banyak yang lumpuh, hanya tank yang dapat melaju itu pun dengan tersendat-sendat dan meninggalkan infantry dan logistic dibelakang. Akibat musim gugur & musim dingin ini membuat pasukan Soviet yang sebelumnya terdesak dan tercerai berai dapat menyusun kekuatan kembali dan melakukan serangan balik yang membuat German kewalahan.

3. Perubahan strategi perang yang sebelumnya langsung menuju Moskow tapi Hitler berubah pikiran dengan menginginkan penguasaan total terhadap wilayah Ukraina yang kaya hasil bumi. Akibatnya army selatan yang merupakan 1/3 kekuatan German tertahan di Ukraina dan rencana yang seharusnya bergerak terus menuju Kaukakus dan kemudian menjepit Moskow dari arah timur bersamaan dengan army utara dari arah barat dan army tengah dari arah selatan menjadi gagal.

4. Tragedi Stalingrad terjadi akibat Hitler membagi 2 kekuatan army selatan menjadi army selatan A berusaha menguasai Ukraina dan army selatan B terus menuju sungai Volga dan menguasai kota Stalingrad yang merupakan kota industri padat yang strategis bagi militer Rusia. Pengepungan terhadap Stalingrad yang sudah hancur lebur dibom yang dilakukan oleh army selatan B ditambah pasukan Sekutu German dari Bulgaria dan Italy tidak mendapat suplai yang cukup sehingga pasukan Rusia dapat mengepung pasukan German dan Sekutunya yang terjebak didalam kota dan tidak dapat meloloskan diri karena perintah Hitler untuk terus bertahan. Akhirnya setelah pengepungan hampir 6 bulan seluruh pasukan German menyerah dengan sepertiganya tewas.

5. Akibat molornya serangan terhadap Moskow membuat Rusia berhasil mengumpulkan kekuatan dan merubah Moskow menjadi benteng pertahanan dengan ratusan ribu pasukan serta ribuan meriam dan tank. Ditambah kegagalan army utara menguasai penuh Leningrad dan mengepung Moskow bersama army tengah. Pasukan German bahkan yang hanya tinggal berjarak 20 km dara Moskow dan dapat melihat gedung-gedung Moskow dari kejauhan akhirnya terpukul mundur oleh serangan balik pasukan Rusia yang didatangkan dari Siberia.

6. Kegagalan German mengajak Jepang menyerbu Rusia, bahkan Jepang malah mengalihkan rencana dengan menyerang Sekutu di Asia Tenggara. Hal sebaliknya justru suksesnya intelijen Rusia yang mengetahui bahwa Jepang tidak berniat menyerang Rusia, dengan demikian Stalin dengan tenang memindahkan pasukannya yang berada di Siberia untuk bertempur di front barat menghadapi German.

7. Pertempuran Kursk menjadi titik balik perang di front timur. Bocornya rencana serangan German ditambah molornya rencana menyerang wilayah Kursk di tahun ’43 dari April hingga Juli membuat Rusia siap dengan memasang 15 juta ranjau dan belasan ribu meriam, 1,5 juta tentara , 3500 tank dan 1500 pesawat menghadapi 800 ribu pasukan German dengan 400 pesawat dan 1200 panzer. German membagi kekuatan menjadi 2 dengan tujuan menjepit pasukan Rusia ditengah, tapi pasukan Rusia yang lebih besar dan siap karena bocornya rencana German justru membuat pasukan German mundur dari Kursk hanya kurang dari 2 minggu dari serangan awal. Dan seterusnya German terus mundur dari wilayah Soviet, sedangkan tentara merah bak serigala haus darah terus maju menekan German hingga ke negerinya sendiri.

Sikap otoriter Hitler yang terburu-buru dan tidak percaya kepada strategi para Jenderalnya menjadi penyebab utama kekalahan German dalam WW2. Ditambah lagi sebenarnya German tidak siap untuk menghadapi perang besar di dua front terlebih karena militer German sendiri baru bangkit ketika Hitler berkuasa tahun 1933. Hitler sendiri membangun militernya dengan sembunyi-sembunyi karena terikat dengan perjanjian Versailes yang membatasi militer German, bahkan AU-nya dibubarkan setelah kekalahan German pada WW1. Jenderal-jendral German sudah menyarankan bahwa German baru siap perang melawan Sekutu paling cepat tahun 1945, tapi Hitler yang tidak sabaran tetap tidak peduli bahkan dia berkata bahwa jika menunggu sampai tahun 1945 maka dia sudah terlalu tua untuk mengenakan jubah kemenangan Napoleon.

Sumber :
www.kaskus.us
www.ggpht.com
www.archives.gov
www.battlekings.com

No comments:

Post a Comment