Kerajaan Soviet mulai berambisi untuk melakukan perebutan daerah dengan menandatangani Pakta Nazi-Soviet pada tanggal 23 Agustus 1939. Soviet memandang daerah ini sebagai “daerah penyangga” dari Negara kapitalis di Barat dan berfungsi untuk mencegah terjadinya invasi dari Negara Barat. Perjanjian ini ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Joachim von Ribbentrop dari Jerman dan Menteri Luar Negeri Vyacheslav Molotov dari Soviet. Isi pakta itu adalah menghilangkan agresi militer satu sama lain dan menyatakan netral apabila salah satu Negara diserang oleh Negara lain. Pakta itu juga berisi rencana rahasia divisi Eropa Timur di antara dua kekuatan, yaitu UniSoviet yang mengambil daerah Polandia Timur, Finlandia Timur, daerah Bessarabia milik Rumania, dan daerah Baltic States. Sementara Jerman yang menguasai daerah Polandia Barat, bagian dari Czechoslovakia, yaitu provinsi Moravia dan Bohemia, dan daerah Yugoslavia yaitu Slovenian. Tetapi perjanjian ini tak berlaku lagi sejak tentara Nazi menyerang Uni Soviet pada tahun 1941.
Menjelang akhir Perang Dunia ke 2, Uni Soviet berhasil mengalahkan pasukan Jerman dan memperoleh teritori milik Jerman diantara Uni Soviet dan Berlin, ibukota Jerman. Pemimpin Prancis, Inggris, U.S. Amerika, dan Uni Soviet mengadakan pertemuan di Negara Pesisir Laut Yalta di Ukraina pada tanggal 4 -11 Februari 1945. Konferensi Yalta diadakan untuk membuat rencana tentang demiliterisasi dan de-nazifikasi Negara Jerman, dan membagi divisi Jerman dan Austria menjadi 4 daerah yang diduduki, termasuk juga pembagian Berlin. Perbatasan Polandia pun juga ditetapkan kembali dalam konferensi Yalta, yaitu perbatasan Timur yang mengikuti garis Curzon, dan perbatasan Barat untuk memperoleh daerah dari Jerman sebagai kompensasi.
Dengan menyerahnya Jerman pada tanggal 7 Mei 1945, kongres diadakan untuk melegalisir penyusunan dan pendudukan Eropa oleh Negara kawan. Kongres itu diadakan di Cecilienhof, Potsdam, yang terletak di luar Berlin. Kongres ini dihadiri oleh perwakilan dari Uni Soviet, yaitu Josef Stalin; Winston Churchill dari Inggris, dan kemudian akan digantikan oleh Clement Attlee setelah pemilihan British; dan Presiden Harry S. Truman dari Amerika. Hasil keputusan dari kongres tersebut adalah sebagai berikut :
- Pelepasan semua daerah yang telah dikuasai Jerman tahun 1937, juga pelepasan divisi Austria dari Jerman.
- Penyiksaan kriminal perang Nazi akan dilakukan.
- Persetujuan bahwa biaya persiapan perang dibayar oleh Jerman. Disetujui bahwa Jerman akan membayar 20 milyar dollar dengan barang-barang industri dan kekayaan Jerman.
- Pernyataan untuk pendudukan Jerman,’Demiliterisasi, denazifikasi, demokratisasi, dan dekarterelisasi’. Hal ini berarti negara aliansi akan membubarkan tentara bersenjata, menyoroti pengaruh pasukan Nazi, membangun pemerintahan yang demokratis, dan mengganti perekonomian nasional dari kondisi monopoli yang dilakukan oleh bisnis besar menjadi perekonomian pasar bebas.
- Pengusiran warga Jerman yang tinggal di perbatasan baru Jerman untuk kembali ke kampung halaman mereka.
- Persetujuan Potsdam – pembagian divisi Jerman dan Austria menjadi 4 daerah, dan pembagian Berlin dan Vienna menjadi 4 sektor, seperti yang telah disetujui pada Kongres Yalta.
- Pendirian garis Oder-Neisse sebagai Perbatasn Jerman yang baru. Garis itu mengikuti jalur Sungai Oder/Odra dan Neisse/Nysa Łużycka sampai jauh menembus daerah Jerman yang dulu.
- Pernyataan agar Jepang menyerah, yang dikenal sebagai Deklarasi Potsdam. Deklarasi itu menyatakan bahwa jika Jepang tidak mau menyerah, maka mereka menyatakan bahwa ” Jepang akan menghadapi kehancuran ”, sebagai referensi bahwa bom atom telah dijatuhkan di Kota Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki.
Konferensi ini merupakan konferensi terakhir bagi Negara Aliansi.
Dikarenakan perannya dalam proses liberisasi Eropa dari Nazi Jerman, Uni Soviet muncul sebagai pemegang kekuasaan setelah perang. Uni Soviet membangun Negara bagian komunis di seluruh area setelah melihat ketidakstabilan Eropa Timur secara politik setelah Perang Dunia ke 2. Pada bulan September 1947, Communist Information Bureau, atau Cominform dibentuk. Tujuan Cominform adalah untuk mendukung rasa solider komunis di bawah pimpinan Uni Soviet, walaupun maksud sebenarnya dari Cominform adalah untuk menentang Marshall Plan yang dibentuk oleh Amerika, yang bermaksud memberi bantuan pada beberapa negara Eropa yang mengalami kehancuran seusai perang. Anggota dari Cominform adalah kelompok komunis Bulgaria, kelompok komunis Czechoslovakia, kelompok komunis Perancis, kelompok pekerja Hungaria, kelompok komunis Italia, kelompok pekerja Inggris, kelompok pekerja Romania, kelompok komunis Uni Soviet, dan kelompok komunis Yugoslavia(sampai Juni 1948). Cominform merupakan suatu langkah awal yang dilakukan Uni Soviet untuk membangun negara komunis ’luar’ secara bebas di seluruh Eropa.
Soviet yang mendukung kelompok komunis Czechoslovakia mengadakan ’coup d’etat’ pada bulan Februari 1948 dengan tujuan untuk mengurangi popularitas saat pemilihan yang akan diadakan pada bulan Mei. Semua pemimpin non-komunis ditangkap dan para pemimpin komunis memperoleh kekuasaan. Czechoslovakia merupakan negara terakhir di Eropa Timur yang memiliki pemerintahan independen, tapi akhirnya terpengaruh oleh komunis. Pengaruh dan dominansi Soviet saat itu benar-benar terasa sampai Eropa Timur, bahkan seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment