Sejak novel Da Vinci Code karangan Dan Brown diluncurkan pada
2003, masyarakat dunia semakin gencar memperbincangkan ihwal
organisasi-organisasi rahasia dunia. Konon, organisasi-organisasi ini
bertujuan tunggal: menguasai dunia!
Berbagai penelitian, ilmiah maupun non ilmiah, telah dilakukan
untuk menguak tabir keberadaan dan aktivitas bawah tanah mereka. Beragam
teori konspirasi yang dulunya masih samar, pun semakin terbuka dibahas.
Pembahasan kian menarik ketika setiap peristiwa besar dalam
sejarah dunia, selalu dikaitkan dengan organisasi-organisasi ini. Itu
lantaran sejumlah pemimpin dunia (politik, ekonomi, sosial budaya),
konon menjadi anggota di salah satu organisasi rahasia, dan
masing-masing menjalankan agenda tersembunyi mereka.
Kali ini kami memaparkan sejumlah organisasi rahasia yang sudah
populer, termasuk jejak dan keberadaannya di Tanah Air. Selanjutnya,
Anda yang memutuskan apakah mereka nyata atau fiktif.
Freemason
Inilah
organisasi rahasia terbesar di dunia, sekaligus dianggap paling kuat
dan berpengaruh. Diperkirakan terbentuk pada tahun 1700-an, namun
bukti-bukti menunjukan keberadaan mereka sejak tahun 1300-an.
Tokoh-tokoh dunia terkenal, seperti, presiden pertama AS, George
Washington (dan 13 presiden AS lainnya), Winston Churchill, Mark Twain,
Henry Ford, dan banyak tokoh terkemuka dunia dikenal sebagai tokoh-tokoh
utama organisasi ini.
Fremason atau Freemasonry merupakan organisasi persaudaraan, mewujud
dalam beragam bentuk di seluruh dunia, dengan jumlah anggota
diperkirakan sekitar 6 juta orang, termasuk 150 ribu anggota di bawah
yurisdiksi Loji Besar Skotlandia dan Loji Besar Irlandia, lebih dari
seperempat juta anggota di bawah yurisdiksi Loji Besar Bersatu Inggris,
dan sekitar dua juta anggota di Amerika Serikat.
Organisasi ini tidak memiliki markas utama, dan setiap negara
memiliki organisasi yang berdiri sendiri. Meski begitu, setiap
organisasi Freemasonry memiliki nomor pendirian dan saling berhubungan
satu sama lain. Freemasonry juga memiliki master tertinggi, yang
merupakan yang bertugas melakukan koordinasi seluruh Freemasonry yang
ada di dunia.
Organisasi ini sangat tertutup dan memegang rahasia apa yang tengah
dibicarakan di dalamnya. Berbagai upacara ritual yang dilaksanakan hanya
boleh dilihat oleh anggota. Perilaku atau peraturan seperti ini sudah
berlangsung beratusan tahun. Prinsip kebebasan berpikir dan anti dogma
(terutama terhadap agama) sudah ada sejak sebelum abad pertengahan.
Bukti ini didapatkan dari ditemukannya manuskrip dari sebuah
perusahaan bangunan Inggris. Manuskrip itu berisi konstitusi dan
aturan-aturan organisasi, landasan hukum, serta hak dan kewajiban
anggota. Data-data ini yang di kemudian hari merupakan dasar pembentukan
organisasi yang digunakan oleh Freemason, dan masih digunakan hingga
saat ini.
Selain itu, terdapat pula sebuah puisi Inggris yang dikenal sebagai
“manuskrip Regius” yang bertahun 1390 dan merupakan naskah Mason tertua.
Dengan begitu secara resmi sejarah Freemasonry berasal dari Inggris,
sekalipun banyak sekali publikasi yang ditulis oleh bukan dari kelompok
Freemasonry yang membuat spekulasi bahwa Freemasonry berasal dari banyak
tempat lain.
Pertemuan anggota dilangsungkan di sebuah gedung yang dinamakan Loji.
Loji Besar pertama, yaitu Loji Besar Inggris didirikan pada 24 Juni
1717. Loji Besar Irlandia dan Loji Besar Skotlandia didirikan pada tahun
1725 dan 1736. Freemasonry kemudian menyebar ke daerah koloni Britania
di Amerika Utara pada tahun 1730-an.
Anggota Freemasonry yang umumnya dari kalangan intelektual dan
tokoh-tokoh politik akhirnya juga menjadikan negara-negara yang dipimpin
para Freemasonry menjadi negara sekuler. Contoh yang paling jelas
adalah Amerika Serikat. Saat adanya perang saudara di Amerika antara
Utara dan Selatan, banyak kalangan tinggi militer dan politik yang
menjadi anggota Freemason. Presiden pertama Amerika sebagai sebuah
negara republik yaitu George Washington adalah juga anggota Freemason.
Amerika kemudian menjadi negara sekuler sebagaimana negara-negara di
Eropa setelah revolusi Perancis.
Sepanjang sejarah selama 250 tahun, organisasi persaudaraan sekuler
ini terus berkonflik dengan baik kelompok agama maupun aliran politik
garis keras, seperti, fasisme dan komunisme. Di era kekuasaan Hitler,
Grand Master Loji Jerman dieksekusi, dan anggotanya dimasukkan ke
kamp-kamp konsentrasi. Sampai dua ratus tahun lalu, Katolik Roma
memberlakukan hukuman mati bagi orang-orang Katolik yang masuk menjadi
anggota Loji Freemason.
Penulis dan kreasionis Islam terkenal, Harun Yahya, menyebut
Freemasonry sebagai kelompok Yahudi yang menjalankan perintah rahasia
dari Ordo Bait Allah, serta dari kelompok Zionis internasional. Ia
menyebut Freemasonry memiliki agenda tersembunyi untuk melakukan kontrol
terhadap dunia, dengan menggunakan nama-nama lain, seperti Rotary and
Lion Club, sebagai kamuflase.
Konspirasi pembunuhan John F. Kennedy, juga disebut-sebut merupakan
pekerjaan komplotan Freemasonry, mengingat banyak orang di sekitar JFK
adalah anggota organisasi Freemason. Toh, teori konspirasi ini tidak
pernah terbukti. Kongres Freemasonry Internasional yang diadakan di
Paris, Perancis, pada 1900, menyebutkan bahwa tujuan Freemasonry adalah
mendirikan republik anti agama secara internasional.
Di Tanah Air, Freemason konon masuk pada 1762, dibawa oleh Jacobus
Cornelis Mattheus, seorang Belanda yang datang ke Nusantara bersama VOC
untuk berdagang. Ia mendirikan Loji di Batavia pada 1762. Waktu itu
organisasi hanya menerima anggota dari negara Belanda saja. Setelah
sempat dibekukan oleh Gubernur Jendral Daendels pada 1810, organisasi
Freemason kembali hidup dan berkembang dengan menerima anggota dari
pedagang Tiongkok dan warga pribumi, terutama para ningrat Nusantara
sehabis masa kepemimpinan Daendels.
Salah satu Loji yang paling terkenal adalah Adhuc Stat alias Loji
Bintang Timur yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, yang kini dipakai
sebagai Gedung Bappenas. Dulu, gedung ini dikenal masyarakat luas
sebagai Gedung Setan, karena sering dipakai sebagai tempat pemanggilan
arwah orang mati oleh para angota Mason.
Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul
“Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia
1764-1962″, banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh
Freemasonry di Indonesia. Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku
tersebut (dilengkapi foto-foto eksklusif sebagai buktinya), banyak
menyangkut nama-nama terkenal.
Dalam buku itu, Dr. T.H. Stevens menyebut bahwa Freemasonry
memperoleh aktualitas yang besar dengan munculnya gerakan nasionalis
modern di Jawa. Kata pengantar buku ini menyebutkan dengan jelas, bahwa
Freemason menjalin hubungan dengan satu organisasi politik Indonesia
pertama “Boedi Oetomo.”
Di masa Presiden Soekarno, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia)
dan organisasi lain yang mengikuti ajaran Freemason dibubarkan melalui
Keppres nomor 264/1962. Pelarangan ini kemudian dicabut pada era
kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, melalui Keppres nomor 69 tahun
2000.
Illuminati
Secara
historis, nama organisasi ini merujuk kepada Illuminati Bavaria, sebuah
kelompok rahasia pada zaman pencerahan yang didirikan pada 1 Mei 1776,
di Ingolstadt (Bavaria Atas) dengan nama Ordo Illuminati, dengan anggota
awalnya sebanyak lima orang, dan dipelopori oleh Adam Weishaupt.
Sejak diterbitkannya karya fiksi ilmiah postmodern berjudul The
Illuminatus! Trilogy (1975-7) karya Robert Shea dan Robert Anton Wilson,
nama Illuminati banyak digunakan untuk merujuk organisasi
persekongkolan yang dipercaya mendalangi dan mengendalikan berbagai
peristiwa di dunia melalui pemerintahan dan korporasi demi mendirikan
Tatanan Dunia Baru. Dalam konteks ini, Illuminati biasanya digambarkan
sebagai versi modern atau keberlanjutan dari Illuminati Bavaria.
Kelompok Illuminati Bavaria terdiri dari para pemikir bebas sebagai
perwujudan Pencerahan dan sepertinya mencontoh Freemason. Anggota
Illuminati melakukan sumpah rahasia dan berikrar untuk mengabdi kepada
atasan mereka. Anggotanya dibagi menjadi tiga kelas, masing-masing
dengan beberapa tingkatan, dan banyak cabang Illuminati menarik anggota
dari loji Mason yang sudah ada.
Ketika Karl Theodor menjadi penguasa Bavaria pada 1777, ia melarang
segala bentuk kelompok rahasia, termasuk Illuminati. Di era modern,
beberapa kelompok persaudaraan modern mengklaim sebagai “pewaris”
Illuminati Bavaria dan telah secara terang-terangan menggunakan nama
“Illuminati” dalam pelaksanaan ritual mereka.
Sebuah buku yang diterbitkan pada 1797 berjudul Memoirs Illustrating
the History of Jacobinism karya Augustin Barruel, dan buku Proofs of a
Conspiracy karya John Robison, melontarkan teori bahwa Illuminati
sebetulnya terus bertahan dan melaksanakan persekongkolan internasional.
Mereka mengklaim bahwa Illuminati merupakan dalang di balik Revolusi
Prancis.
Sebuah artikel panjang yang tersusun serupa buku karya Wes Penre
berjudul The Secret Order of the Illuminati: A Brief History of the
Shadow Government, pada 1998, berusaha mengungkap rahasia Illuminati.
Menurutnya, Illuminati yang ada sekrang ini sangat berbeda dengan
Illuminati Bavaria. Illuminati adalah kelompok sangat rahasia berusia
ratusan tahun yang berpedoman pada prinsip Jewish Cabala, dan berada di
bawah kendali zionis internasional.
Illuminati adalah organisasi yang sangat terstruktur dan
beranggotakan orang-orang yang berada di posisi sangat elite, terdiri
dari orang-orang superkaya, para pejabat hukum tertinggi, pejabat
pemerintahan tertinggi, yang aktivitasnya dan operasionalnya bersumber
dari kekuasaan dan uang. Ia mencatat ada 13 keluarga terkaya dunia yang
mendanai aktivitas Illuminati.
Menurut Wes Penre, Illuminati adalah pemain utama di pentas dunia.
Merekalah yang sesungguhnya memerintah dunia dari balik layar. “They are
the real decision makers, who make up the rules for presidents and
governments to follow… Their power lies in the occult, (magic rituals)
and in economy – money creates power. The Illuminati own all the
International banks, the oil-businesses, the most powerful businesses of
industry and trade, they infiltrate politics and education and they own
most governments – or at the very least control them. They even own
Hollywood and the Music Industry.”
Biarawan Sion (Priory of Sion)
Biarawan Sion disebut-sebut sebagai aktor di balik kekacauan dunia
yang mengarah pada rusaknya idealisme keagamaan di dunia. Adalah Godfroy
de Bouillon pada tahun 1090 (yaitu 9 tahun sebelum memimpin penaklukan
Yerusalem dari tangan kaum Muslimin), yang membentuk Ordo Sion.
Keterangan ini berdasarkan pada “Dossiers Secrets” (dokumen rahasia),
sedangkan “The Priory Document” (dokumen biara) menyatakan Ordo Sion
didirikan tahun 1099, bertepatan dengan jatuhnya Yerusalem ke tangan
pasukan salib, di sebuah gereja khusus bernama Abbey of Notre Dame du
Mont de Sion (Gereja Biara Notre Dame di Gunung Sion), di selatan kota
Yerusalem.
Ordo Sion waktu itu sebagian besar beranggotakan para bangsawan dan
pejabat-pejabat kerajaan, sehingga dengan mudah mengendalikan arah
kebijakan kerajaan. Kemudian Ordo Sion membentuk Ordo Templar secara
rahasia sebagai pendukung misi militer mereka. Walaupun sebagian besar
anggotanya adalah pasukan salibis, akan tetapi Ordo Sion maupun Ordo
Templar tidak menunjukkan bahwa mereka adalah Kristen yang taat.
Sebaliknya, mereka banyak melakukan praktik-praktik ibadah yang
menyimpang serta bid’ah. Mereka banyak melakukan praktek sihir dan
okultisme. Praktik ibadah Ordo Sion dan Ordo Templar lebih mirip dengan
aliran Kabbalah (aliran sesat atau bisa dikatakan pengikut setan dengan
menyembah api, dan mengandalkan sihir).
Di dalam Ordo Kabbalah sendiri, terdapat beberapa Ordo, yaitu Ordo
Hijau, Ordo Kuning, dan Ordo Putih. Dari ketiga ordo tersebut, yang
paling misterius adalah Ordo Putih. Ordo ini jarang teridentifikasi oleh
para peneliti karena lebih menekankan pada misi politik dan kekuasaan,
tak seperti Ordo lain yang menekankan pada aspek-aspek ritual
penyembahan Lucifer.
Ordo Putih jugalah yang merumuskan bahwa tujuan akhir Kabbalis adalah
untuk membentuk “Satu Pemerintahan Dunia” (Unity Of The World – E
Pluribus Unum) dan “Tata Dunia Baru (Novus Ordo Seclorum – The New World
Order).
Di masa-masa selanjutnya Ordo Kabbalah menjelma dalam berbagai
bentuk, mulai dari Ordo Sion, Freemasonry hingga Iluminati. Di awal
berdirinya, Ordo Sion diyakini sangat berkuasa hingga berperan besar
dalam pengangkatan Baldwin I, adik kandung Godfroi de Bouillon, sebagai
Raja Yerusalem pertama setelah berhasil menaklukkan kota suci tersebut
dari tangan kaum Muslimin. Bahkan, para peneliti menemukan bahwa
pencetus perang salib juga dari konspirasi Ordo Sion, yang waktu itu
masih merupakan Ordo Kabbalah, yaitu oleh Peter Si Pertapa dan Paus
Urbanus II yang pidatonya membakar umat kristiani untuk mengakhiri masa
damai antara Dunia Kristen dengan Dunia Islam.
Ksatria Templar
Menurut
sejarawan Jerman Guillaume de Tyre, yang menulis antara 1175 dan 1185,
Ksatria Templar dibentuk pada tahun 1118 dengan nama Order of the Poor
Knights of Christ and of the Temple of Solomon (Ordo Ksatria Miskin
Pembela Kristus dan Kuil Sulaiman) atau dalam bahasa latin disebut
sebagai paupers commilitones Christi Templique Solomonici .
Pada kenyataannya, para Ksatria Templar hidup bergelimang kekayaan
dan kekuasaan. Bahkan kekuasaan dan kekayaan mereka membuat khawatir
para bangsawan dan juga kaum gereja. Dua Puluh tahun setelah King
Baldwin I menjabat Raja Yerusalem, datang sembilan ksatria salib yang
menyatakan kedatangannya untuk mengamankan jalur pilgrimmers (peziarah)
orang-orang Kristen yang hendak menuju Yerusalem dari pelabuhan di
Jaffa. Raja Yerusalem begitu percaya kepada kesembilan ksatria tersebut,
sehingga mereka diberi markas yang berada di sayap kiri istana.
Ternyata kamar-kamar ksatria tersebut berada tepat di atas kuil
sulaiman (Solomon Temple) atau yang biasa disebut Haikal Sulaiman. Dari
sinilah nama Knights Templar muncul. Dari kamar-kamar itulah semua
menjadi jelas bahwa motif ksatria templar tersebut adalah untuk memburu
harta karun di kuil sulaiman dan juga untuk bisa terus menjaga sebuah
rahasia yang selama berabad-abad terus dijaganya.
Setelah kekalahan di perang salib edisi Salahuddin Al-Ayyubi,
sebagian besar Ksatria Templar kembali ke Eropa. Dari sini mulailah
penyebaran Ksatria Templar ke seluruh penjuru Eropa bahkan dunia.
Dimulai dari Prancis, yang terdekat dengan Yerusalem, di mana Templar
mulai menancapkan kuku-kukunya di bidang pemerintahan maupun di
lingkungan bisnis dan pemodal.
Kekayaan dan kekuasaan Ksatria Templar semakin besar sehingga timbul
ketakutan dan keseganan dari kalangan raja, serta pihak gereja karena
praktik okultisme mereka, dan bahkan mereka banyak menguasai aset-aset
penting kerajaan. Bisnis mereka semakin kuat dan menggurita, hingga
banyak kaum bangsawan yang ikut bergabung, baik karena takut atau ingin
mengambil keuntungan dari kejayaan Ksatria Templar.
Pada tahun 1306, Raja Perancis, Phillipe le Bel atau Philllipe IV
benar-benar sudah muak dengan para Templar. Phillipe IV meminta bantuan
Paus Clement V untuk membubarkan Ordo Templar. Dan pada tahun 1312,
secara resmi Paus Clement V mengeluarkan maklumat gereja yang
membubarkan Ordo Ksatria Templar. Dari maklumat tersebut dimulai
penangkapan dan pengejaran para Templar.
Sebagian Templar berhasil lolos dan kabur ke Skotlandia, Portugal dan
Negara-negara Eropa lainnya. Dipilihnya Skotlandia sebagai tempat
pelarian karena negara ini tidak mengakui kekuasaan Gereja Katolik. Para
Templar menanggalkan baju kebesaran mereka dan mulai berbaur dengan
para tukang batu Skotlandia di pemondokannya. Di Skotlandia para tukang
batu dan buruh ini disebut Mason. Inilah cikal bakal berubahnya nama
Ksatria Templar menjadi Mason, atau yang lebih popular disebut
Freemasonry.
Skull and Bones
Ini
adalah perkumpulan rahasia yang lahir di Universitas Yale, AS, pada
1832. Awalnya dikenal sebagai Persaudaraan Kematian. Anggota-anggota
elite mereka, termasuk sejumlah presiden dan kandidat presiden AS.
Pada pemilihan presiden AS tahun 2004, dua calon presiden, George W.
Bush dan senator John Kerry, meski berbeda partai dan ideologi, keduanya
memiliki kesamaan, yaitu sama-sama bonesmen, atau anggota Skull and
Bones. “Pada tahun akhir saya di kampus, saya bergabung dengan Skull and
Bones, sebuah perkumpulan rahasia, begitu rahasianya, sehingga saya
tidak dapat mengungkapkan apa-apa lagi.” George W. Bush menulis kalimat
itu dalam buku otobiografinya, A charge to keep.
Skull and Bones didirikan oleh mahasiswa Yale, William Huntington
Russel, yang berasal dari keluarga kaya yang mendapatkan hartanya dari
bisnis perdagangan opium. Awalnya bernama The Brotherhood of Death atau
The Order of the Skull and Bones. Lambangnya adalah sebuah tengkorak
dengan tulang bersilang dengan angka 322 tertera di bawahnya.
Pada tahun 1856, keluarga Russel membangun sebuah bangunan yang
dipakai sebagai markas perkumpulan ini. Bangunan kokoh tanpa jendela ini
dikenal dengan sebutan Tomb atau makam. Dari bangunan misterius ini,
para bonesmen dilahirkan dan dipersiapkan untuk menjadi para pemimpin
Amerika di masa datang.
Pada musim semi setiap tahun, para anggota senior Skull and Bones
mulai merekrut anggota-anggota baru. Karena memang hanya dimaksudkan
sebagai perkumpulan elite, mereka hanya memilih 15 anggota setiap tahun.
Semuanya laki-laki. Hanya pada tahun-tahun belakangan ini keanggotaan
mereka mulai meliputi wanita.
Setelah 15 anggota baru terpilih, mereka harus menjalani tradisi atau
ritual wajib seperti berbaring di dalam peti mati, bergulat di lumpur,
mencium tengkorak dan memberikan pengakuan mengenai sejarah kehidupan
seksual mereka di hadapan anggota-anggota lain.
Walaupun terdengar seperti sebuah perkumpulan anak-anak iseng, alumni
perkumpulan ini di kemudian hari berhasil memegang jabatan-jabatan
penting di Amerika, mulai dari hakim agung, jaksa, senator, pejabat
intelijen, duta besar dan tentu saja Presiden Amerika Serikat.
Selain memegang jabatan politik, mereka juga berhasil menjadi para
pengusaha ternama. Contohnya adalah Henry Luce, pendiri majalah Time dan
Frederick Smith, pendiri FedEx serta Harold Stanley, pendiri Morgan
Stanley, salah satu institusi keuangan terbesar di dunia.
Skull and Bones disebut-sebut memiliki hubungan dengan Central
Inteligency Agency (CIA). Menurut para penganut teori konspirasi, Skull
and Bones berada di balik pendirian organisasi intelijen ini. Dugaan ini
didasarkan fakta kalau beberapa pendiri CIA adalah bonesmen. George
H.W. Bush sebelum menjabat presiden Amerika ke-41 juga pernah menjabat
sebagai kepala CIA.
The Bilderbergers
Organisasi
rahasia satu ini dianggap salah satu pemeran utama dari
organisasi-organisasi rahasia yang mengendalikan dunia. Kelompok yang
sangat berkuasa ini rutin mengadakan pertemuan setiap tahun untuk
mendiskusikan rencana-rencananya untuk menguasai dunia.
Anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang yang berpengaruh yang mampu
melakukan lobi-lobi ke petinggi-petinggi negara di dunia ketiga.
Sejumlah sumber menyebut CIA, MI6, KGB dan beberapa dinas intelejen
rahasia negara-negara di seluruh dunia telah dikepalai oleh
anggota-anggota dari Bilderberg Group. Ini berarti mereka mempunyai
akses ke hampir semua database negara-negara maju di dunia. Mereka
menolak dikatakan ingin menguasai dunia.
Sebagian dari mereka yang pernah menghadiri pertemuan-pertemuan
rahasia Bilderbergers, antara lain, Bill Clinton, Walter Mondale,
keluarga Rockefeller, Gerald Ford, Tony Blair, Henry Kissinger, Petrus
Jennings, Colin L.Powell, William McDonough, dan ratusan orang lainnya
yang tengah berkuasa, termasuk konon keluarga kerajaan Spanyol dan
Belanda.
Sebuah buku yang menjadi best seller di 49 negara karya Daniel
Estulin berusaha mendeskripsikan mereka dengan begitu menakutkan. Namun
mereka menegaskan bahwa agenda mereka hanya dua, yaitu perdamaian dunia
dan non-proliferasi nulir.
Konferensi pertama mereka berlangsung di Hotel de Bilderberg di
Oosterbeek, Belanda pada tanggal 29 sampai 31 Mei 1954, dan menjadi awal
terbentuknya organisasi ini. Pertemuan hanya dihadiri sekitar 130
undangan yang merupakan wakil dari negara-negara maju Eropa dan Amerika.
Satu negara diwakili dua delegasi yang kebanyakan orang-orang
berpengaruh di bidang politik, perbankan, bisnis, militer, maupun media
publik.
Dalam setiap pertemuan, mereka mengundang beberapa tokoh yang
dianggap sebagai perangkat yang berguna dalam rencana global mereka.
Setiap tokoh yang mereka undang khusus, terbukti telah menjadi
tokoh-tokoh penting yang ikut menorehkan sejarah penting dunia. Sebagai
contoh, pada tahun 1991 seorang gubernur negara bagian Amerika di
Arkansas, Bill Clinton, diundang untuk menghadiri pertemuan Bilderberg
di Baden-Baden, Jerman.
Dalam pertemuan itu, David Rockefeller (salah seorang petinggi
Bilderberg Group) mengatakan kepada Clinton jika prioritas utama dari
Bilderbrg Group adalah NAFTA (North America Free Trade Agreement).
Clinton kemudian ditawari posisi presiden dengan tentunya membantu
terlaksananya NAFTA sebagai timbal balik dari posisi presiden yang akan
dijanjikan. Hasilnya? Pada pemilu setahun kemudian, Bill Clinton menjadi
presiden. Selama pemerintahannya, dia terkenal sebagai tokoh pemrakarsa
NAFTA.
Tokoh lain adalah Tony Blair yang menghadiri pertemuan Bilderberg
pada 1993. Pada bulan Juli 1994 kemudian kariernya melonjak drastis
dengan langsung menjadi pemimpin partai. Pada bulan Mei 1997, ia pun
menjadi PM Inggris.
Konon, Bilderberg Group yang merancang Uni Eropa, Perjanjian Roma,
mata uang tunggal Eropa (Euro), akhir Perang Dingin, NAFTA, Brady Plan,
hingga dipecatnya Margaret Thatcher dari kursi PM Inggris karena menolak
dibentuknya Uni Eropa.
Dalam buku Daniel Estulin, dikutip sejumlah pernyataan dari sejumlah
tokoh yang dianggap terkait Bilderbergers. Denis Healey, mantan Menteri
Pertahanan Inggris, mengatakan, “Peristiwa-peristiwa di dunia tidak
terjadi secara kebetulan. Semua itu dirancang agar terjadi, entah
berhubungan dengan isu-isu nasional atau perdagangan; sebagian besar
dari peristiwa itu dipentaskan dan diurus oleh mereka yang memegang
kendali.”
Opus Dei
Organisasi rahasia katolik ini juga mempunyai suatu hidden power yang
mampu membuat kebijakan-kebijakan Vatikan masih mampu ditegakkan di
negara-negara Eropa dan Amerika. Meskipun ‘tujuan menguasai dunia’ tidak
tampak dari mereka, tapi pengaruhnya cukup mampu untuk membuat mereka
diperhitungkan.
Opus Dei yang didirikan oleh imam Spanyol JosemarĂa Escrivá pada 2
Oktober 1928, sebelumnya dikenal dengan Prelature of the Holy Cross and
Opus Dei, dan masuk dalam struktur Gereja Katolik Roma. Tujuan prelature
ini adalah untuk turut menyumbang dalam misi penyebaran ajaran gereja
dengan menyebarkan pesan bahwa setiap orang dipanggil untuk menjadi
seorang santo/santa dan seorang rasul.
Opus Dei mendorong umat Kristiani dari seluruh kelas sosial untuk
hidup secara konsisten dalam kepercayaan mereka di tengah keadaan biasa
dari hidup mereka. Paus Yohanes Paulus II meresmikan Opus Dei sebagai
sebuah prelatur pribadi pada tahun 1982, membuatnya sebagai bagian dari
struktur hierarki Gereja Katolik Roma.
Sebagai sebuah prelature, organisasi ini berada di bawah Kongregasi
untuk Uskup dan memiliki prelate sendiri, “rohaniwan”, dan “awam”.
Meskipun memiliki dukungan banyak pemimpin Katolik di seluruh dunia,
Opus Dei telah dikritik di beberapa bagian selama sejarahnya, dan
digambarkan oleh beberapa pengamat sebagai salah satu organisasi paling
kontroversial dalam Gereja Katolik.
Dalam sebuah buku berjudul Opus Dei : Sepak Terjang Kelompok
Misterius Katholik, karya John Allen, dituliskan bahwa Opus Dei, dalam
arti literal bermakna “the work of God” adalah perkumpulan internasional
bagi kaum Katolik. Organisasi ini kerap dinilai beraliran konservatif,
yang mencari kesempurnaan agama Kristen secara personal dan berusaha
menerapkan secara sungguh-sungguh (kaffah) ajaran-ajaran utamanya dalam
pekerjaan dan kehidupan kemasyarakatan.
Organisasi ini menjadi pusat kontroversi dan syakwasangka baik di
dalam maupun di luar kalangan Gereja Katolik. Dituduh mempromosikan
agenda politik kelompok kanan dan disinyalir telah melakukan praktik
pengultusan, perekrutan anggota dengan cara paksa, brainwashing terhadap
anggota baru, dan memisahkan para anggotanya dari ikatan keluarga
mereka.
Dalam buku ini, Allen mengungkap kekuatan dahsyat yang dimiliki Opus
Dei dalam menentukan kebijakan-kebijakan Vatikan. Ia juga memaparkan
secara detail potret mengenai jaringan Opus Dei yang begitu luas di
seluruh dunia, di mana para anggota yang menguasai posisi-posisi penting
di ranah politik, perbankan, akademisi, serta bidang-bidang berpengaruh
lainnya.
Opus Dei dikenal luas oleh kalangan masyarakat dunia melalui
publikasi buku The Da Vinci Code. Popularitasnya juga mencuat lantaran
para Paus terdahulu banyak yang memperdebatkan perihal “kanonisasi”
pendiri organisasi ini. Dan, penemuan atas seorang mata-mata FBI, Robert
Hanssen, sebagai anggota Opus Dei juga turut melambungkan ketenaran
organisasi misterius ini.
BOKS
Judul : Organisasi-organisasi Rahasia Lainnya
The Black Hand
Dengan motto dramatis “bersatu atau mati”, organisasi ini didirikan
di Serbia pada 1911, dengan tujuan menggabungkan semua bangsa-bangsa
Slavia Selatan, dalam upaya untuk melawan dominasi Hungaria-Austro. Aksi
mereka yang paling terkenal dan berdampak besar terhadap kemanusiaan,
adalah pembunuhan Archduke Franz Ferdinand pada 1914. Pembunuhan yang
dilakukan oleh pemimpin The Black Hand, Dragutin Dimitrijevic, ini,
memicu peristiwa-peristiwa yang mengarah kepada awal Perang Dunia II.
Ordo Templi Orientis
Ordo Templi Orientis (OTO) adalah model perintah hermetis setelah
Freemasonry dan illuminism Jerman, yang memulai yang mengajarkan
rahasia dari misteri, gnostisisme, tenung seks, Kaballah, dan Thelema.
OTO secara resmi didirikan pada abad ke-19 oleh dua Freemason tinggi,
industrialis dari Austria, Karl Kellner dan agen polisi Jerman Theodor
Reuss, anggota intelijen Prusia. Kellner juga anggota pendiri seksualis
magis (sihir seks), lingkaran yang dikenal sebagai Hermetic Brotherhood
of Light. Tokoh yang paling berpengaruh adalah Aleister Crowley, seorang
praktisi black magic dan pengguna narkoba berat (termasuk heroin), yang
menikmati disebut sebagai “orang wickedest di dunia.” OTO konon telah
terlibat selama puluhan tahun dalam menghasilkan produk-produk budaya
yang ditujukan kepada massa.
The Thule Society
Meskipun tidak begitu terkenal seperti organisasi-organisasi
sebelumnya, organisasi ini memiliki satu anggota yang sangat terkenal:
Hitler. Kelompok ini berusaha menemukan masyarakat yang berasal dari
pulau yang hilang di suatu tempat di negara Islandia, yang dipercaya
merupakan tempat asal-usul kaum Arya. Idenya berpusat pada tujuan
mencapai Tatanan Dunia Baru, namun dengan cara ekstrem, yaitu membunuh
orang untuk mengurangi populasi.
Mereka mempraktikkan Seksual Black Magic dan Magic. Adolf Hitler
bergabung pada 1919 di bawah kepemimpinan Dietrich Eckhart. Eckhart
melibatkan Hitler untuk ritual sihir setan yang pada akhirnya membuat
Hitler impoten secara seksual, yang dianggap sebagai penyebab mengapa
Hitler menjadi pembunuh yang begitu sadis. Selain Hitler, anggota
terkenal lainnya adalah Rudolf Hess dan Arthur Rosenberg.
The Order of Assassins
Dikenal juga sebagai Hassassin atau Hashshashin. Ini adalah kelompok
pembunuh yang muncul pada tahun 1092. Meskipun kekuasaan teror sudah
lama menghilang, namun mereka tidak dilupakan. Nama dari organisasi
rahasia ini berasal dari kebiasaan menggunakan hasis (ganja) sebelum
melakukan salah satu tindak kriminal politik – dan nama inilah yang
merupakan asal istilah “assassin” yang masuk ke dalam bahasa Inggris –
dan pada bahasa-bahasa lain.
The Sons of Liberty
Didirikan oleh para patriot Amerika pada 1766, tak lama setelah
perang Perancis-Indian, kelompok ini adalah salah satu kelompok rahasia
yang benar-benar menyelesaikan apa yang mereka tuju. Mereka benar-benar
memiliki tujuan penting: melawan Kerajaan Inggris. The Sons of Liberty
bertanggung jawab atas pembakaran HMS Gaspee tahun 1772 atau Pesta Teh
di Boston tahun 1773 yang terkenal, dan banyak insiden lainnya yang
mengarah kepada jajahan-jajahan Amerika, langkah demi langkah, menuju
Perang Kemerdekaan. Anggotanya yang terkenal, antara lain, Paul Revere,
John dan Samuel Adams, hingga John Hancock.
The Council on Foreign Relations (CFR)
Segera setelah berakhirnya Perang Dunia I, Dewan Gubernur Bank
Sentral (Federal Reserve Board) yang berkuasa membentuk organisasi ini
pada 1921. Tujuannya, konon untuk mengarahkan rencana-rencana mereka
kepada publik yang tidak menaruh curiga, terutama dalam rangka
menghapuskan batasan-batasan nasional dan membentuk sebuah pemerintahan
dunia yang setia kepadanya, serta mengedepankan tokoh seperti
Rockefeller, Richard Nixon, Dekan Rusk, dan banyak pemimpin masa lalu
lainnya, seperti juga ratusan media, politisi-politisi, para pendidik,
dan sejumlah wartawan. Kerahasiaan adalah yang tertinggi.
The Trilateral Commission (TLC)
Didirikan pada 1973 oleh Zbigniew Brezezinski bersama Jimmy Carter,
asosiasi bayangan ini dibuat untuk menciptakan suatu perdagangan dan
perbankan multinasional untuk menjerat pemerintah Amerika, serta
pembentukan sebuah pemerintahan dunia. Sebagai tambahan terhadap
pendiri-pendirinya, para anggota yang lain konon termasuk Henry
Kissinger, Bill Clinton, Bruce Babbitt, Alan Greenspan, Paulus Volcker,
dan banyak yang lainnya. TLC terdiri dari suatu jejaring yang bersifat
global dari para orang-orang kaya.
Gereja Scientology
Seperti
organisasi-organisasi rahasia lainnya di dalam sejarah, Gereja
Scientology didasarkan pada kepercayaan-kepercayaan agama. Sekalipun
disebut sebagai Church, namun Scientology berbeda dengan gereja yang
berpusat pada Yesus Kristus. Scientology malah memusatkan diri pada diri
sendiri sebagai falsafah yang disebut sebagai “herald of a New Age”
(gerakan zaman baru). Organisasi ini didirikan pada tahun 1952 oleh L.
Ron Hubbard. Dianetics adalah buku penuntun paling terkenal yang
dikembangkan Hubbard dan menjadi panduan beberapa penganutnya. Meskipun
ajaran ini menjadi kontroversi, namun beberapa selebriti memilihnya
sebagai penuntun hidupnya, seperti John Travolta dan istrinya Kelly
Preston, Leah Remini, Jenna Elfman, dan Tom Cruise.
Wicca
Wicca merupakan sebuah organisasi bayangan. Dari tahun ke tahun, para
pengikut Wicca mencoba mendapatkan legitimasi dengan mendirikan
sekolah-sekolah yang diduga beraliran sesat, membuat situs, memberanikan
diri dengan mempromosikan tukang sihir wanita kulit putih melawan
tukang sihir wanita kulit hitam, dan bahkan berani menyangkal bahwa
sihir tidaklah jahat. Mereka menegaskan tidak percaya kepada Tuhan, dan
bahwa keberadaan mereka itu adalah semata-mata diperuntukkan untuk
manusia yang mencari kebenaran melalui praktik-praktik yang mereka
lakukan.
The Round Table
The
Round Table dihubungkan dengan the Holy Grail dari Legenda Arthur. The
Round Table adalah upacara ritual dalam Order of the Garter dalam
rangka menyambut Lingkaran Illuminati yang lebih modern dari the Round
Table masa kini. Konon, elite lingkaran dalam dari kelompok the Round
Table berada di Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris. Mereka bekerjasama
dalam merancang suatu keadaan yang mengarah kepada konflik global.
Majestictwelve
William Cooper, seorang ahli teori konsipirasi modern mengaku bisa
mengakses dokumen-dokumen militer yang sangat rahasia sekalipun. Dari
penelusurannya, ia mengklaim bahwa ada sebuah kelompok rahasia yang
sejak lama merencanakan upaya menghancurkan AS dalam rangka membentuk
pemerintahan sosialis yang totaliter, yang disebutnya sebagai
Majestytwelve.
Majestytwelve terdiri dari dua belas orang yang bekerja membuat sebuah
tatanan dunia dengan seorang diktator, menjadikan seorang pemimpin
tunggal sebagai antitesa untuk Jesus Kristus. Hal ini, katanya, bisa
dicapai melalui bantuan alien palsu yang paralel dengan kampanye UFO.
The Order of Nine Angles
The Order of Nine Angles (Ona) adalah organisasi setan rahasia yang
muncul di Inggris pada 1980-an dan 1990-an. Anggotanya mengaku menjadi
pengikut Setanisme dan menganggap diri mereka sebagai individu yang
menciptakan keunggulan diri sendiri, dengan menghadapi tantangan dan
mengatasi batas-batas fisik dan mental. Saat ini, Ona diatur di sekitar
sel-sel rahasia yang dikenal sebagai nexions tradisional dan di dalam
suku-suku kata menyeramkan.
No comments:
Post a Comment