Friday, January 31, 2014

Penipuan Palang Merah

(The Red Cross Scam)
Oleh: John Hamer

911rcPalang Merah adalah bencana dari 'kegiatan ilegal yangterorganisir(racket) dalam bisnis yang menghasilkan uangdari penderitaan rakyat, terutama dari kejadian bencana yangbenar-benar direkayasa seperti serangan 11 September 2001 terhadap Menara Kembar – World Trade Center.
Jadi apa yang disebut dengan 'amal' tidak lebih dari sarana untuk memeras lebih banyak uang rakyat danmelimpah-ruahkan pundi-pundi orang-orang mega-kayayang uangnya sudah luber.
 (Catatan Editor: Kutipan ini dari buku John Hamer, The Falsification of History: Our Distorted Reality(2012), menyajikan gambaran yang mengganggu Palang Merah. Saya menduga masih banyak lagi hal yang untuk diungkapkan mengenai Palang Merah ini..)
 Palang Merah Internasional merupakan front organization*) yang dikendalikan oleh Elite yang tujuan sebenarnya adalah kebalikannya dari tujuan yang telah ditetapkan.
Saat terjadi bencana 'alam' seperti Badai Katrina, gempa Haiti atau Tsunami Jepang, Palang Merah membanjiri siaran radio/televisi dengan iklan mencari sumbangan. Dengan musik penuh pathos (rasa kesedihan) diputar sebagai latarbelakang musik, penyiar mengatakan bahwa Palang Merah 'selalu ada di saat dibutuhkan' dan sekarang ada korban miskin menderita, 'tidak akankah Anda menolongnya, bukalah hati dan dompet Anda?"
bdrvOrang-orang ini benar-benar menguasai ilmu memeras uang dari rakyat dengan membabi buta. Misalnya, debu pembongkaran World Trade Center saja belum selesai dibersihkan (sungguh-sungguh), Palang Merah sudah meminta kepada kita semua untuk menyumbangkan darah dan uang untuk membantu keluarga para korban serangan 'teroris'. Ribuan orang menyumbangkan darahnya dan bahkan lebih dari itu, memberi jutaan dolar kepada Palang Merah. Mungkin kejadian itu akan menjadi penting untuk kita bertanya, 'darah untuk siapa'?. Semua orang sudah mati (ada beberapa yang luka-luka) jadi mengapa Palang Merah meminta sumbangan darah siang dan malam selama seminggu atau lebih?
Jawabannya adalah refleksi dari tujuan Palang Merah yang sebenarnya. Sedih untuk mengatakan bahwa Palang Merah merupakan bencana dari ''kegiatan ilegal yang terorganisir – (racket).' yang dalam usahanya menghasilkan uang dari penderitaan rakyat, terutama dalam bencana yang benar-benar direkayasa seperti serangan 11 September 2001. Mereka menjual darah, tentu saja, tapi mereka juga tampaknya menggunakan darah untuk hal-hal lain yang masyarakat umum tidak mengetahui rahasianya, dan seseorang lazim bertanya kemana semua uang tersebut disalurkan dan kepada siapa?.
Untuk sebagian besar, mereka menyimpan dana untuk dirinya sendiri. Para keluarga korban serangan 11 September 2001 harus merengek-rengek, mengganggu dan mengancam Palang Merah dalam upaya untuk mendapatkan $11 juta yang tidak mereka berikan kepada keluarga korban, selama satu tahun setelah kejadian - dan itu hanya apa yang kita ketahui dari media, jadi saya duga bahwa angka sebenarnya jauh lebih besar dari ini.
CEO Palang Merah dan administrator senior lainnya menerima gaji dan tunjangan besar. Memalukan. Semuanya dibayar langsung dari kontribusi. Pada saat penulisan, gaji presiden saat ini hampir $ 700.000 per tahun dan total pendapatan Palang Merah adalah jauh melebihi dari $ 3 milyar!
 Badai Katrina dan Serangan 11 September 2001
Pada September 2005, Paul Joseph Watson dan Alex Jones menulis, "Sebagai akibat badai Katrina terus mendatangkan kekacauan dan malapetaka di tengah laporan tentang penjarahan massal, menembaki helikopter penyelamat, pemerkosaan dan pembunuhan, pembentukan organisasi media yang mempromosikan Palang Merah sebagai sebuah organisasi yang layak untuk memberikan sumbangan. Situs terbesar di dunia, Yahoo.com, menampilkan tautan sumbangan Palang Merah yang mencolok pada halaman depan. Setiap kali ada bencana besar Palang Merah dan organisasi serupa seperti United Way diberikan perhatian oleh semua media, namun organisasi amal lainnya yang kecil hanya ada dalam bayang-bayang. Ini tidaklah dimaksud untuk mengatakan bahwa sebagian besar pekerja Palang Merah bukanlah orang-orang baik yang sungguh-sungguh ingin membantu mereka yang membutuhkan".
world-trade-center-wtc-terrorist-attackSesungguhnya Palang Merah telah tertangkap basah melakukan tindakan salah - 'red-handed' menahan uang setelah terjadinya bencana mengerikan yang membutuhkan dana segera. Atas nama 'Liberty Fund' untuk bantuan keluarga serangan 11 September 2001, Palang Merah mengumpulkan $ 564 juta sumbangan, namun hanya sekitar $ 150 juta yang benar-benar dibagikan.
Presiden Palang Merah, Dr. Bernadine Healy dengan arogan menyatakan, "The Liberty Fund adalah dana perang. Dana ini telah berkembang menjadi dana perang. Kita harus memiliki ketersediaan darah. Kita harus memiliki kemampuan untuk membantu tentara jika mereka pergi ke medan perang. Kita harus memiliki kemampuan untuk membantu korban besok." (Dia mengundurkan diri karena di pecat pada Desember 2001, dan meninggal pada tahun 2011.)
Pada 3 Januari 2005, CNN melaporkan: "Derma mengalir lancar setelah serangan teroris 11 September 2001, meningkat lebih dari $1 miliar. Tapi pertanyaannya adalah kemana dan bagaimana serta berapa banyak uang yang didistribusikan. Menerima bagian terburuk  pada hari Selasa …  dalam sidang Energi dan Komite Perdagangan DPR, panel pengawasan pengunduran diri Presiden Palang Merah, Dr Bernadine Healy yang lalai. Healy terpukul oleh keputusan seorang pejabat Palang Merah New York yang meminta untuk menyisihkan 'hampir setengah dari uang yang terkumpul untuk kebutuhan masa depan yang mungkin termasuk serangan teroris "Saya melihat Palang Merah telah mengumpulkan ratusan juta dolar,  publik menyumbangkan dengan maksud digunakan untuk para korban 11 September 2001. Saya melihat dana mereka dipindahkan ke dalam rencana jangka panjang organisasi.  Demikian menurut kesaksian Jaksa Agung New York, Eliot Spitzer."
Warisam Korupsi
 Faktanya Palang Merah memiliki sejarah lama yang kotor, mencuri sumbangan uang tunai yang diperuntukkan untuk bantuan bencana. Seperti setelah terjadi bencana gempa bumi di San Fransisco pada tahun 1989, Palang Merah hanya menyumbangkan $10 juta dari $50 juta yang telah terkumpul dan menyimpan sisanya.
Demikian pula, setelah menyusul pengeboman Oklahoma City pada tahun 1995 dan banjir the Red River pada tahun 1997 banyak juga sumbangan yang ditahan. Bahkan jauh sebelum ini ketika Perang Korea, Palang Merah menjarah paket bantuan yang terkenal disebut dengan 'Red Cross Parcels'.
Palang Merah sangat mahir dalam mencuri uang dan penjarahan pos (mail) dan telah diekspos berkali-kali dalam hal ini, namun telah diperkenankan untuk melepaskan diri dari sanksi, hukuman atau diekspos karena organisasi ini begitu erat, dan memang terkait erat dengan pembentukan Elite. Maka tanpa diragukan lagi organisasi ini dijalankan oleh Elite orang dalam yang tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi intelijen dan mencuri dari orang miskin, dari orang kurang mampu dan dari orang yang membutuhkan, yang selanjutnya menambah kocek orang-orang kaya.
indonesiaBeberapa badan amal kecil yang terlibat dengan proyek bantuan bencana Tsunami tahun 2004 menyatakan kemarahannya di depan umum, mengatakan bahwa badan amal besar seperti Palang Merah dan Oxfam, terlibat dalam perundingan rahasia yang mengakibatkan sejumlah besar uang publik yang disumbangkan, dipotong dari mereka yang terkena dampak bencana. Lihat : Red Cross Hasn't Spent $200 million Raised for S. Asian Tsunami
Pesan di sini harus jelas bagi semua. Jangan pernah menyumbangkan uang kepada organisasi amal besar (seperti Palang Merah), kecuali jika Anda ingin uang Anda ikut menguntungkan ekspansi kerajaan Elite mereka dan negara polisi yang cepat berkembang di halaman belakang rumah Anda sendiri. Cari organisasi amal independen yang lebih kecil yang Anda tahu dapat diandalkan dan berikan sumbangan Anda kepada mereka.
John Hamer adalah seorang peneliti geo-politik Inggris. Dia adalah penulis buku 'The Falsification of History'
*) front organization adalah sebuah satuan yang dibentuk dan dikendalikan oleh organisasi lain, seperti badan-badan intelijen, kelompok kejahatan terorganisir, organisasi terlarang, kelompok agama atau politik, kelompok advokasi, atau perusahaan. front organization dapat bertindak untuk kepentingan kelompok induk yang tindakannya tidak dikaitkan dengan kelompok induknya.
Front organizations yang tampaknya independen yang terasosiasi secara sukarela atau organisasi amal disebut dengan front groups. Dalam dunia bisnis, front groups seperti front companies atau perusahaan shell digunakan untuk melindungi perusahaan induk dari tanggung jawab hukum. Dalam hubungan internasional, sebuah negara boneka adalah negara yang bertindak sebagai negara pengganti yang bertanggungjawab bagi negara lain. (sumber: encyclopedia.thefreedictionary)

No comments:

Post a Comment