Friday, January 10, 2014

KEBIADABAN SYIAH DI SYRIA (2011 – 2012)



Berikut adalah poin-poin sebagian kebiadaban syi’ah la’natullah di Suriah, yang disebutkan oleh seorang ulama Doktor bidang Aqidah asal Suriah melalui Radio Rodja dan diterjemahkan oleh Ust.Firanda Hafizhahullah, beserta fakta-fakta dari sumber lainnya :
- Pasukan syiah mengumpulkan anak-anak dan mencabuti kuku-kuku anak-anak tersebut didepan orangtua2 mereka, seraya berkata: “jika kalian tidak bisa memberikan keturunan yang bagus, hayo datangkan istri-istri kalian biar kami setubuhi…
- Memasukkan racun ke saluran PAM.
- Mengebom perkampungan ahlussunnah.
- Memperkosa gadis 8 tahun.

- Memperkosa wanita, kemudian mencincang tubuhnya, ada juga yg dipanggang.
- Mencabut bulu kemaluan wanita di depan suaminya, hingga suami gila tak tahan dihinakan.
- Menembaki para pemuda, memotong tubuhnya, meletakannya di depan rumah keluarganya, lantas meminta ongkos pelurunya.
- Menyodomi para pemuda.
- Ahlussunah dipaksa sujud dan menyembah pada foto bashar.
- Seorang ibu dipaksa mengganti nama anaknya dari abdulloh menjadi abdulbashar.
- Tahanan kehausan disuruh mangap, lalu mulutnya dikencingi.
- Al-Quran dibolongin dengan dicolok-colok pakai rokok.
- Al-Quran juga jadi target latihan tembak menembak tentara.
- Ketika disiksa ada yang teriak “Allahu Akbar” maka mereka membentak dengan mengatakan “Rabbmu sudah lama mati, “ucapkan Basharu Akbar”.
- Satu wanita digilir oleh 20 tentara syi’ah di depan suaminya.
- Gadis2 diperkosa di depan orang tuanya.
- Pemuda dipotong alat kelaminnya, kemudian dihinakan di depan dokter wanita sunni.
- Seorang tua renta diseret dengan jenggotnya dan dipukuli.
- Seorang pemuda ditebas setengah wajahnya hingga lepas mulut dan rahangnya, dan masih sempat hidup beberapa lama.
Masih banyak lagi kebiadaban syiah la’natullah yg tidak bisa disebutkan semuanya..
(copas status ukhti: Annisaa Fahmi Sayekti dan lainnya)
THIS IS NOT A MOVIE TRAILER.. THIS IS NOT HOLLYWOOD.. THIS IS SYRIA BLOOD… (Live from Syria)
Bila thaghut disembah…
Thariq bin Syihab menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Ada orang masuk Surga karena seekor lalat, dan ada seseorang masuk Neraka karena seekor lalat pula. Para sahabat bertanya, Bagaimana hal itu, ya Rasulullah? Beliau shallallahu’alaihi wa sallam menjawab, Ada dua orang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana tidak seorang pun melewati berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban.
Ketika itu berkatalah mereka kepada salah seorang dari kedua orang tersebut, “Persembahkanlah kurban kepadanya!” Dia menjawab, “Aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat kupersembahkan kepadanya. Mereka pun berkata lagi, “Persembahkan sekalipun seekor lalat.” Lalu orang itu mempersembahkan seekor lalat dan mereka pun memperkenankan dia untuk meneruskan perjalanannya. Maka dia masuk Neraka karenanya. Kemudian berkatalah mereka kepada seorang yang lain, “Persembahkanlah kurban kepadanya!” Dia menjawab, “Aku tidak patut mempersembahkan sesuatu kurban kepada selain Allah.” Kemudian mereka memenggal lehernya. Karenanya, orang ini masuk Surga”. (Hadits riwayat Imam Ahmad)
Hadits tsb dalam kitab az Zuhd hal.15 dan al Hilyah 1/203, keduanya mauquf kepada Sulaiman dan Salman, yg pertama dalam az Zuhd dan yg kedua dalam al Hilyah. Yang kedua ini keliru krn al Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Ta’jil al Manfa’ah, “Sulaiman bin Maisarah al Ahmasi dari Thariq bin Syihab, darinya al A’masy dan Habib bin Abu Tsabit, ia dinyatakan tsiqah oleh Ibnu Ma’in. Ibnu Hibban berkata dalam Tsiqat at Tabi’in, “Dia meriwayatkan dari Thariq bin Syihab, dia adalah shahabat.” Ibnu Khalfun berkata dalam ats Tsiqat, “Dia dinyatakan tsiqah oleh al Ijli, Yahya dan an Nasa’i.”
Syaikh Furaih bin Shalih al Bahlal mengatakan mengenai hadits tersebut dalam kitabnya ‘Takhrij Ahadits Muntaqadah fi Kitab at Tauhid (Takhrij pembelaan atas sejumlah hadits2 yang dipermasalahkan oleh sebagian kalangan dalam Kitab Tauhid):
“Isnadnya adalah SHAHIH, tetapi mauquf pada Salman al Farisi radhiyallahu anhu. Adapun Sulaiman yang disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad, maka itu adalah salah tulis karena dua hal:
Pertama: Abu Nu’aim dan Ibnu Abi Syaibah sepakat bahwa dia adalah “SALMAN”.
Kedua: Bahwasanya Thariq bin Syihab disebutkan sebagai salah seorang diantara perawi yang meriwayatkan dari Salman, sebagaimana dalam biografinya dan biografi Salman sendiri, dalam Tahdzib al Kamal, milik Imam al Mizzi, dan dia tidak menyebutkan Sulaiman.
Syaikh Muhammad sendiri (penulis Kitab Tauhid) tidak menyebutkan Salman maupun Sulaiman. Penulis menjadikannya Marfu’, dimana dia berkata, “Dan dari Thariq bin Syihab, bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda….” Kemudian beliau menisbatkannya kepada Imam Ahmad.”
Wallahu a’lam.
Akibat kekejaman Syiah Syria…seorang anak remaja tidak memiliki mulut lagi…
Video penghancuran masjid2 dan mushaf2 AL Qur’an di Syira oleh agama Syi’ah la’natullah…
Ulama di Al-Azhar, lembaga tertinggi di dunia Muslim Sunni, telah mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad atas kematian ribuan warga sipil dalam penumpasan mematikan terhadap aksi protes anti-rezim.
“Bashar Al-Assad sang pembunuh harus dibunuh,” kata Nasr Farid Washil, mantan Mufti Mesir, di surat kabar milik Partai Kebebasan dan Keadilan pada hari Rabu kemarin, 14 Maret.
“Dia (Assad) yang melepaskan sebuah peluru melawan rakyatnya sendiri harus dikutuk dan seorang penjahat perang yang wajib dihukum.”
Lebih dari 8.000 rakyat Suriah telah tewas dalam aksi protes menuntut diakhirinya 11-tahun pemerintahan Assad oleh tindakan keras mematikan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Assad.
Para ulama Al-Azhar sepakat menyerukan pembunuhan Assad terkait atas pertumpahan darah warga sipil yang terjadi setiap hari di Suriah.
“Membunuh Bashar Al-Assad adalah suatu keharusan setelah ia menumpahkan darah rakyatnya dan memperkosa para wanita mereka sendiri,” kata Dr Hasyim Islam, seorang anggota komite Fatwa Al-Azhar.
Dia menekankan bahwa Islam melarang pembunuhan manusia tanpa alasan yang syari.
“Kejahatan yang dilakukan oleh Bashar Al-Assad sang pembunuh dilarang oleh Islam dan tindakannya tersebut tidak akan mewujudkan keamanan,” tegasnya.
Syaikh Abdul-Munim Al-Bari, mantan pimpinan front ulama Al-Azhar juga setuju dengan fatwa Assad wajib dibunuh.
“Presiden Suriah Bashar Al-Assad harus dibunuh karena membantu pembantaian brutal yang dilakukan terhadap warga sipil di Suriah,” ujarnya.
Al-Bari, yang juga mantan anggota komite Fatwa Al-Azhar, mengatakan bahwa kejahatan Assad melanggar semua norma agama dan manusia.
“Dia layak mendapat hukuman dengan cepat.”(fq/oi)
Bac

No comments:

Post a Comment