Sunday, October 24, 2010

Fakta-Fakta Tentang Militer Iran & Israel

Oleh Eric Margolis

D-029

Artikelnya yang ditulis tanggal 29 Juli 2008 mungkin adalah salah satu artikel terbaik di antara ratusan artikel yang ditulis oleh berbagai analis militer dan mereka yang tertarik dengan ketegangan yang muncul antara Israel dan Iran. Pada hari-hari ini sejumlah analis kembali memetakan kekuatan kedua negara dan segala kemungkinan ‘JIKA’ Israel benar-benar menyerang ladang nuklir Iran. Pernyataan pemerintahan Iran bahwa Iran akan melakukan sendiri segera pengayaan uranium sampai ke tingkat 20% telah menyulut ketegangan baru sampai-sampai ‘teman’ Iran yaitu Rusiapun turut gusar dan mengharapkan sanksi lebih keras terhadap Iran.

Komentar salah satu pemimpin militer Israel:

Indeed, Lt. Gen. Gabi Ashkenazi, the Israeli Defense Forces’ (IDF) chief of staff, said at a December conference in Tel Aviv: “It’s up to the international community to act in a determined way to stop Iran’s nuclearization. … But at the same time we have the responsibility to prepare for any scenario in the event that international efforts do not succeed.” (source: Peter Brookes)

Para ahli nuklir berbagai negara memperkirakan bahwa dengan kemampuan pengayaan uranium ketingkat 20% maka kemampuan dan fasilitas nuklir Iran hanya tinggal seperempat jalan dari kemampuan memproduksi bom nuklir. Ini tentu menguatirkan banyak pihak terutama Israel. Walaupun sebenarnya negara-negara Islam lainnya seperti Saudi Arabia, Irak, dan Suriah jadi turut kuatir karena ‘daya tawar’ Iran yang makin tinggi jika mereka memiliki nuklir. Bahkan peperangan yang lebih mungkin terjadi yaitu diantara negara-negara dengan faham fundamentalis yang akan saling merusak.

Namun demikian, sebagaimana ucapan Ahmadinejad yang tidak akan dilupakan banyak orang, sekalipun ia mungkin tidak menyangka ucapannya justru menjadi alasan kuat yang bakal menyeret dunia pada peperangan sesungguhnya, yaitu untuk menghapuskan Israel dari peta dunia. Ketidak percayaan negara-negara Barat terutama Israel kepada niat Iran untuk membangun fasilitas nuklir untuk mensuplai listrik negara seribu mullah tersebut, diyakini memiliki latar belakang keinginan untuk menghancurkan Israel.

Israel telah dua kali menunjukkan kemandirian tindakannya dalam mengatasi kemungkinan kemunculan ladang nuklir di negara-negara Arab. Misalnya serangannya ke Irak dan Suriah untuk menghentikan pengembangan tenaga nuklir, menjadikan rencana serangan ke ladang nuklir Iran menjadi sangat mungkin.

D-028

Eric Margolis memulai artikelnya dengan mengutip “The intensifying saber rattling and war of words between the US and Israel, on one hand, and Iran have generated a great deal of hysteria, war fever and confusion.”

Anggota-anggota cabinet Senior Israel mengancam akan melancarkan perang nuklir melawan Iran. Media Barat telah memberikan kesan yang keliru bahwa Iran benar-benar mampu menghilangkan Israel dari peta dunia.

Pertama, misil. Iran mengumumkan misil Shab-III yang telah diuji beberapa waktu yang lalu sebagai persiapan untuk membalas serangan Israel pada fasilitas nukilrnya. Misil ini bukan misil jarak jauh, seperti dikabarkan media, tetapi medium-ranged. Iran mengatakan bahwa Shahab III dapat membawa 2 ton hulu ledak sejauh 2000 km. Tetapi sumber-sumber Israel dan Amerika mengatakan bahwa Shahab memiliki maksimum akurasi 1.200 km, yang membuat Israel masih berada di luar jangkauan.

Tingkat akurasi yang buruk terutama pada jarak maksimu menjadikan misil tersebut kurang begitu ditakuti. Misil yang menggunakan bahan bakar cair, menjadikannya sebagai target mudah bagi serangan misil dan udara sementara dipersiapkan untuk diluncurkan. Israel telah mengembangkan taktik-taktik menggunakan pesawat tempurnya, misil dan pesawat tanpa awak untuk menyerang misil musuh bahkan sebelum memasuki fase peluncuran. Iran diduga memiliki 24 misil Shahab III.

Misil lain yang juga diluncurkan Iran setelah itu adalah untuk jarak dekat yang hampir dikatakan tidak membaa pengaruh apa-apa. Teheran bahkan ketahuan merekayasa gambar peluncuran untuk menutupi kegagalan salah satu misil yang akan diluncurkan. Kejadian memalukan ini memperkuat kesan bahwa Iran mencoba menutupi kelemahan militer mereka dibalik gerakan-gerakan mempertontonkan kemampuan militer mereka.

Sebaliknya Israel, memiliki sekitar 50 misil yang telah diperlengkapi dengan hulu ledak nuklir, yang disebut Jericho-II. Daya jangkaunya adalah antara 900-2700 mil yang menempatkan setiap ibukota negara Timur Tengah, dan beberapa bagian Rusia, Pakistan, dan Eropah berada dalam jangkauannya. Setiap Jericho-II mengangkut hulu ledak yang dapat menghancurkan sebuah kota utama.

Misil ukuran medium yang dimiliki iran tidak akan banyak gunanya jika tidak memiliki hulu ledak nuklir. Iran belum memiliki persenjataan nuklir. Jikapun Iran mencoba memiliknya, akan butuh beberapa tahun lagi sebelum kepada nuklir yang bersifat ‘compact’ dapat diletakan pada kepala misil dan harus menahan gaya gravitasi yang tinggi. Saat di mana Iran memiliki hulu ledak nuklir, banyak analis berkata bahwa Shahab milik Iran hanya berguna untuk pertunjukkan daripada kegunan militer sesungguhnya.

Sistem lain yang dimiliki israel yang membuatnya sulit dikalahkan secara persenjataan nuklirnya dibanding negara-negara Arab, adalah melalui peralatannya yang ada di lubang perlindungan dan yang bersifat mobile dari pesawat tempur Israel yang menjadi salah satu kekuatan udara nomer wahid yang dapat membawa kepala nuklir ke Iran dengan F-15 dan F-16nya. Jerman menyediakan bagi Israel 3 kapal selam kelas dolhpin yang membawa misil berkepala nuklir. Paling tidak, salah satunya selalu ada tidak jauh dari pantai Iran. Belum lagi, satelit militer baru Israel, Ofek-3 yang mampu mengkover seluruh daratan Iran dan sekitarnya. Israel juga bekerja sama dalam penggunaan satelit Amerika dan data sensor lainnya dalam ‘real time’.

Israel mungkin memiliki kekuatan udara nomer 2 atau ketiga,. Dengan sekitar 400 pesawat empur modern dan pilot terlatih. IAF didukung oleh sistem peperangan ekeltronik galaksi, pesawat intai tanpa awak dan pengintai jarak jauh. Arrow milik israel adalah sistem anti balistik yang telah beroperasi dengan teknologi termutakhir dan diperkirakan dapat merontokan 85% misil yang datang.

Kekuatan udara Iran adalah 165 pesawat tempur, yang kebanyakan dari tahun 1960 dan 70-an. Satu-satunya jenis pesawat tempur yang dapat menjangkau Israel adalah SU-24 buatan Sovyet yang berjumlah 24 buah, dan sudah usang karena berusia 40 tahun, dan sejumlah pesawat buatan Amerika yang dimiliki Iran pada jaman Shah Iran

No comments:

Post a Comment