Sejarah Gereja
"Unto thee it was showed, that thou mightest know that the LORD he is God; there is NONE ELSE BESIDE HIM" ~ (Deuteronomy 4:35)
Terbentuknya Gereja adalah sinonim dengan Katolik, sedangkan gereja dalam kejayaannya cenderung seperti diktator dan penentu segala keputusan, hukum-hukum maupun fahaman-fahaman karut yang berakhir dengan berbagai penyimpangan dan pembohongan.
Para reformer hanya sekadar memprotes segala tindak tanduk penyimpangan Gereja dan sedikit merubah dari faham-faham hasil keputusan Gereja, padahal sudah jelas bahawa akibat terlalu banyak bersandar kepada keyakinan petunjuk Roh Kudus yang datang dengan sendirinya(Dan bukan berdasarkan petunjuk/hukum agama yang sudah ditetapkan) maka kuasa roh jahat (syaitan) pasti akan memimpin, tidak peduli orang suci sebagaimanapun dia.
Bagaimana kita dapat mempercayai suatu agama yang berkembang 3 abad setelah kenabian Isa? Dari segi geografi saja sudah dapat membuktikan kelemahannya. Bagaimana mungkin Nabi Isa yang berlokasi di Timur Tengah namun ajarannya berkembang dari Eropah (Rom, Itali)? Belum lagi dari segi nama yang bermula Isa (dalam bahasa Aramaik disebut Eshoa) menjadi Jesus, Yahya menjadi Yohanes dan lain-lain. Termasuk nama pendiri agama Kristen sendiri yang berawal Saul menjadi Paulus?
Ajaran Paulus yang banyak mengandung mitos-mitos Yunani (Greek) ini ternyata banyak sekali mendapat dukungan, dari orang-orang sekitar Mediterranean, Laut Tengah.
Ia antaranya didukung oleh Ireneus (150 - 202 M), Tertulianus (155 - 220 M) Origens (185 - 254 M) dan Anthanasius, yaitu bapa yang melahirkan Triniti yang hidup sekitar tahun 298 - 377 M, yang ikut mempelopori fahaman Triniti dalam Persidangan Nicea tahun 325 M.
Di belakang Anthanasius berdiri pula Santo Agustinus (354 - 430) dan Gregoryus Nyssa (335 - 394 M). Mereka, pendukung-pendukungnya ini berbincang, berfikir dan berunding, bagaimana memecahkan persoalan Tuhan itu tiga tetapi satu.
Maka tidaklah hairan, bila kemudian terdengarkan adanya persidangan-persidangan seperti Persidangan Nicea, Persidangan Epesus, Persidangan Alexandria danm lain-lain, dimana pada tiap-tiap persidangan akan lahir pula suatu "perkembangan baru dari Tuhan," seperti penghapusan Injil-injil yang asli, pelarangan paderi-paderinya berkahwin dan seterusnya.
Dalam zaman seperti yang disebutkan, tidak pula seluruh orang menerima ajaran gila Paulus ini, sebab pada waktu itu lahir pula golongan-golongan Nestorius (388-440 M) dan Arius (270-350 M).
Kedua golongan ini terkenal gigihnya menentang ajaran Paulus, sambil tetap berkeyakinan bahawa tiada lain yang disembah melainkan Allah yang Maha Esa, dan pertentangan mereka inilah yang akhirnya menimbulkan perburuan manusia yang tiada taranya, dimana lawan-lawan ideologinya dibunuh dengan dibakar hidup-hidup, diadu dengan singa, diseret oleh kuda ataupun dihukum pijak oleh gajah.
Pemerintah Rom melihat adanya suatu kekecohan didalam negerinya, tidaklah tinggal diam. Kekecohan-kekecohan agama ini bila dibiarkan, kemungkinan besar akan menimbulkan suatu hal-hal yang lebih besar dan berbahaya pula. Itulah sebabnya maka pada tahun 326 M, Emperor Konstantin yang Agung segera mengadakan musyawarah atau persidangan dikota Nicea, dimana golongan-golongan Tertulianus, Origenes, Anthanasius dipertemukan dengan golongan Nestorius, Arius serta kawan-kawan yang seangkatan dengannya. Gagasan pertama emperor mungkin kurang diambil berat oleh umat Nasrani, maka dari undangan yang datang ternyata tidak sampai setengahnya.
Didalam perdebatan itu, mereka terpecah dua, iaitu golongan-golongan yang mempertahankan Jesus sebagai manusia, dan golongan-golongan yang mempertahankan Jesus sebagai Tuhan.
Berhubung tidak adanya kata sepakat, maka emperor mengambil keputusan (dekrit?) bahwa Jesus adalah Tuhan dan manusia, atau setengah Tuhan dan setengah manusia. Gagasan ini diterima hanya dengan 2 suara, sedang penolaknya 10 suara. Berhubung yang 2 suara ini lebih dekat dengan selera emperor, maka sejarah kemudian mencatat yang 2 suara inilah yang menang, yaitu mereka yang menerima gagasan Tuhan manusia terhadap diri Jesus. Emperor kemudiannya mengadakan suatu keputusan umum bahwa semua orang harus menerima gagasannya itu.
Apa yang berlaku sebenarnya di Persidangan Nicea?
Pada abad ini pertikaian faham sangat sengit membakar Gereja. Arius, biskup dari Alexandria, menolak ketuhanan Jesus yang menimbulkan kemarahan sebagian besar orang-orang Kristian. Akhirnya Emperor Konstantine menyelenggarakan persidangan di Nicea tahun 325 Masehi. 1800 orang yang diundang untuk hadir dalam persidangan ini terdiri daripada 1000 orang yang berasal dari Gereja Timur dan 800 dari Gereja Barat. 22 orang rombongan Arius yang dipimpin oleh Eusebius of Nicomedia, semuanya diusir dari forum.
Sehingga secara keseluruhan Konstantine telah mengusir keluar sekitar 1482 biskup dan hanya 318 yang diizinkan mengikuti hingga akhir. ( Dr. Henery Stbble, An Account of the Rise and Progress of Mohametanism, 1954, hal.44-45, Holy Blood Holy Grail hal.692, Arana-"Holocaust Theology" ).
Dari 318 suara tersebut hanya 2 suara yang mendukung Arius. Persidangan pertama yang dilaksanakan pada tarikh 20 Mei sampai 25 Jun diakhiri dengan ketukan palu yang mengesahkan Mysterious Credo, yang juga dikenal sebagai Sumpah Nicea (Nicea Credo). Sumpah Nicea yang sekarang bukanlah rumusan yang disepakati pada persidangan Nicea dulu, tetapi sudah diperluas dan diubahsuai. ( Prof. Percy Gardner, English Modernism,-Apendiks I, hal.223 ).
Yang paling penting dari semuanya, keputusan Persidangan Nicea diambil dengan cara pengambilan suara, bahwa Jesus seorang Tuhan bukan sekadar nabi yang boleh wafat. (Holy Blood Holy Grail, hal.472) Persidangan Nicea menjatuhkan hukuman pemulauan ke atas Arius (yang bertegas bahawa Jesus sekadar manusia) dan bskup lainnya yang ikut dalam persidangan tetapi menolak doktrin Triniti. Tulisan-tulisan Arius dibakar dan akan memasukkan ke penjara bagi siapa saja yang ditemui memiliki tulisannya. (Edward Gibbon, Decline and Fall of Roman Empire, vol.2, hal.693).
Pada persidangan tersebut Jesus dinyatakan sebagai, "Tuhan dari segala Tuhan, Cahaya dari segala Cahaya, Maha Tuhan dari segala Maha Tuhan". (Hasting's Encyclopedia of Etnics & Religion, vol.4, hal.239).
Lingkaran terpelajar masih berada di pihak Arius dan mereka telah dikekang dengan tangan besi. Dimasa itu populariti Arius mencapai puncaknya, yang dibuktikan oleh Santo Jerome sebagai berikut :
"Seluruh dunia merasa dan terhairan-hairan menemukan dirinya sebagai penganut Arius". (Wilfred W.Briggs, Introduction to the History of the Christian Church, hal.49)
Will Durant menulis :
"Perdebatan sengit tentang doktrin Triniti yang diperkenalkan oleh Athanasius tidak pernah berakhir dengan adanya persidangan Nicea. Beberapa biskup masih berpihak pada Arius"
Kelompok gereja yang masih setia kepada Sumpah Nicea disingkirkan dari Gereja; kadang kala disingkirkan oleh kekerasan penganut Triniti; setengah abad Gereja mengikuti ajaran Arius dan meninggalkan ketuhanan Jesus. Setiap bskup memiliki bukti-bukti bertulis yang mendukungnya. Pertikaian antara dua golongan ini pecah menjadi kerusuhan berdarah, dan banyak yang terbunuh. (Will Durant, Age of Faith) Pemandangan dari kekerasan yang mengerikan dan pertempuran yang menelan ribuan jiwa, merupakan perkara yang biasa selama era ini.
Alexandria (Iskandariah), daerah tempat tinggal Arius, menjadi ladang pertikaian yang paling ganas. Gibbon mencatat, satu insiden kekerasan menelan korban "tiga ratus lima puluh jiwa". Mengenai kekejaman Gereja dalam masalah ini dibahas lengkap dalam buku Edward Gibbon (pasal 21). Dimasa pemerintahan Konstantin, merupakan era emas bagi Kristian kerana mendapatkan kitab suci Bible yang standard. Itu pun tidak mampu dikerjakan tanpa kontroversi yang dahsyat melalui persidangan-persidangan Gereja. Sebagaimana dicatat oleh Marjorie Bowen : "Kitab-kitab injil harus diubahsuai beberapa kali sebelum diterima, orang-orang yang dianggap sesat harus dihadapi, serta menyelenggarakan persidangan di Nicea tahun 325 Masehi dan di Konstantinopel tahun 381 Masehi untuk merumuskan dogma dan keimanan agama Kristian." (Marjorie Bowen, The Church and Social Progress, hal.4-5)
Persidangan Constatinople, Tahun 381
Theodosius I menyelenggarakan Persidangan Konstantinopel untuk membahas lebih jauh tentang ketuhanan Jesus. Persidangan ini berakhir dengan memberi penegasan pada Sumpah Nicea. Pada Persidangan Ephesus, Tahun 431, persidangan ini diselenggarakan untuk membahas pertanyaan apakah Maryam (Ibu Jesus) manusia asli atau termasuk Tuhan.
Pembahasan ini diadakan kerana aliran Maronite menyembah Maryam (Madonna-Virgin Mary) sebagai "Ibu Tuhan" dan memasukkannya sebagai salah satu oknum Triniti pengganti "roh suci". Persidangan ini mengutuk penyembahan terhadap Maryam. Pada Persidangan Chalsedon, Tahun 451, telah membahaskan tentang teori Dua Kudrat Jesus. Persidangan Konstantinopel, Tahun 553 pula diselenggarakan untuk memecahkan teka-teki kudrat Jesus tersebut. Persidangan ini didominasi oleh biskup-biskup Gereja Timur, Gereja Barat menolak semua keputusan dari persidangan ini. Pada abad ini diputuskannya tentang Natal (Krismas) pada 25 Disember oleh Dionysius Exiguus, mengadaptasikan hari kelahiran anak dewa Matahari yang lahir pada hari Minggu, 25 Disember. Pada akhir abad ke-6 lahirlah Islam.
Kristian telah menyimpang demikian jauh dari ajaran aslinya (ajaran Jesus) bahkan Gereja Barat lebih banyak menyerap agama Pagan. Kristian mengalami kerosakan hingga akarnya. Ketegangan antara Gereja Timur dan Gereja Barat berangsur-angsur melemah. Gereja Timur hanya memiliki sedikit pengikut, sebagai akibat ribuan pemeluk Kristian beralih ke agama Islam. Dan hampir semua wilayah Mediterranian berada dibawah pengaruh Islam.
"Mungkin karena pengaruh secara tidak langsung dari agama baru Islam yang anti-musyrik, pada abad ke-8, tentara Emperor Isauria... menemukan sesuatu yang tidak disukainya pada peribadatan yang sudah lama berlaku dalam dunia Kristian yang berbau politeisme." (J.M Robertson, A Short History of Freethought, vol.1, hal.277).
Selanjutnya untuk pertama kali dalam sejarah Kristian pada tahun 723 tradisi Pagan dalam tata cara kebaktian agama Kristian dilarang oleh Emperor Leo melalui pengumuman, dan dia lebih condong pada ajaran monotheistik Islam. Bagaimanapun, larangan ini dicabut pada tahun 787 oleh persidangan ke-II di Nicea. (The Invacation of Saints and Adoration of Images, oleh Rev. W.P. Hares, hal 10-11).
Pemilihan Kitab Injil disebarkan dari mulut ke mulut sehingga tradisi oral ini menghasilkan laporan yang berlainan satu dengan lain terhadap perkataan dan perbuatan Jesus. Ketika mereka berusaha mendokumentasikannya maka bertambahlah perbezaan-perbezaan akibat variasi verbal. Sarjana-sarjana Kristian mengakui fakta sejarah bahwa pada terdapat juga sejumlah Injil-injil yang lain, dan masing-masing gereja mempunyai versinya sendiri.
Sebagian sarjana mempercayai bahwa jumlah Injil-Injil tersebut mencapai 300 Injil (Holy Blood Holy Grail, hal.692). Tapi bagaimana yang yang terpilih hanya 4 saja ? Keempat Injil tersebut (Matius, Markus, Lukas & Yohanes) dipilih pada saat Persidangan Nicea 325 Masehi. Persidangan yang memperkenalkan konsep Triniti untuk pertama kali. Sehingga pemilihan ke-4 Injil tersebut adalah penyesuaian terhadap sumpah yang dipaksakan. Maka semua Injil yang menceritakan tentang kemanusiaan Jesus harus di hancurkan.
Teknik pemilihan Injil-Injil tersebut adalah, semua naskah Injil yang berbeza-beza diletakkan dibawah sebuah meja di ruang persidangan. Setiap orang diminta meninggalkan ruangan tersebut dan pintunya dikunci. Semua biskup diminta untuk berdoa sepanjang malam supaya versi Kitab yang benar akan berada di atas meja tersebut. Pada keesokan paginya, ke-4 Injil, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes dengan "ajaib"nya telah berada diatas meja dengan rapi, sisanya berserakan dibawah meja. Sehingga diputuskan semua yang terletak dibawah meja haruslah dibakar. (Sex in the Bible, Wahyudi).
Pemilihan Bible bukan dibuat dengan akal yang sihat dan ilmu pengetahuan tetapi dengan penuh pembohongan dan silap mata.
Maka mulailah disini pembunuhan manusia besar-besaran, dimana siapa saja yang menolak ajaran Jesus Tuhan dan manusia dibunuh dengan bermacam-macam cara yang keji.Sebelum ini golongan Nasrani diburu dan dibunuh,kini golongan yang sama juga diburu dan dibunuh. Persidangan Nicea ini rupa-rupanya belumlah dapat menampung segala aspirasi umat. Maka mereka kemudian mengadakan persidangan kedua dikota Konstantinople (kini Istanbul) pada tahun 381 M, yang memutuskan lagi bahawa Anak adalah Homo Osius dengan Bapa (Creator).
Didalam persidangan kedua ini pula mereka menambahkan entiti Rohulkudus sebagai oknum ke-III dari Allah, sehingga lengkap lahirlah Tuhan Allah Bapa, dan Anak serta Rohulkudus. Didalam tahun-tahun inilah kemungkinan besar orang mulai menambah-nambah Injil Matius dengan tulisan: Pergilah keseluruh dunia baptiskanlah seluruh bangsa dengan nama Bapa, dan Anak dan Rohulkudus (Matius 28:10).
Persidangan ke-III diadakan dikota Ephesus tahun 439 M, didalam persidangan inilah dikeluarkan perintah untuk mengutuk ajaran-ajaran Nestorian dan Arianisme yang bidaah itu. Merekapun mengeluarkan pernyataan perang terhadap Injil, dimana seluruh Injil-injil yang asli dimusnahkan atau dituduh 'gnostik' atau 'apochrypha'. Sebagaimana kita mengetahui, semasa Jesus hidup beliau mempunyai pula pengikut-pengikut, yang kian kemari menuliskan khutbah-khutbah dan ajaran-ajarannya sebab pada zaman itu memang alphabet Aramaik (huruf-huruf) telah ditemukan. Murid-murid Jesus ada 70 orang. diantaranya 12 yang disebutkan namanya didalam Injil. Dari catatan-catatan murid-murid Jesus ini, kemudian hari kita kenal telah dibukukan dengan nama Injil, yang dinamai oleh masing-masing penulisnya seperti: (1) Injil Markion, (2) Injil Mesir, (3) Injil Eva, (4) Injil Yudas, (5) Injil Nicodemus, (6) Injil Thomas, (7) Injil Barnaba, (8) Injil Matius, (9) Injil Yosepus, (10) Injil Duabelas, (11) Injil Kebenaran, (12) Injil Maria, (13) Injil Jesus, (14) Injil Andreas, (15) Injil Pilipias, dan lain-lainnya
Tahun 306 M merupakan tahun keemasan dalam sejarah gereja. Pada waktu itu Konstantin I memegang tampuk pemerintahan Emperor Rom. Kemudian dia menganut agama Masehi dan menjadikannya sebagai agama rasmi negara, dengan demikian tergenggamlah kekuasaan agama dan dunia dalam satu waktu, sehingga menjadikan pemerintahan Rom sebagai pemerintahan suci. Pada waktu itu, urusan Gereja diserahkan kepada lima orang pastor besar yang dinamakan Patriarch atau Paus-paus. Mereka bekerja di bawah pemerintahan pastor-pastor kecil lainnya.
Orang pertama yang menyusun dengan rapi sistem kepausan dan ikut mendukungnya adalah Gregory I (540-609 M). Ketika pengaruh gereja makin luas, Paus diangkat sebagai sumber kekuasaan agama dan dunia, dan menerima kekuasaan tidak terbatas. Melanggar titah dan perintahnya adalah dosa besar (diktator). Ia mempunyai hak dalam menyusun undang-undang, para emperor tidak memiliki jalan lain, selain takluk dan tunduk kepadanya. Semua orang tunduk dalam masalah agama dan dunia kepada lapisan pastor dan susunan kepegawaian. Mereka seperti bentuk sebuah piramid dan Paus berada di puncaknya. Peristiwa ini terjadi hingga sampai menimbulkan pertentangan antara PAUS & ILMUWAN.
Terhadap peristiwa ini, Paus bukannya mengambil hikmah dan manfaat terhadap Ilmu Pengetahuan dalam mengatur peraturan dan pengurusan kehidupan manusia dan alam semesta, tetapi beliau menangkap semua orang yang berbicara tentang sistem ilmu tersebut karena dianggap bertentangan dengan faham agama yang yang tidak boleh dibantah. Paus menghukum orang-orang yang dicurigainya itu dengan sadis, buas dan ganas. Paus mengadakan pengadilan (Mahkamah Inquisition) (tahun 1478 M) untuk menyiasat dan membicarakan orang-orang yang dicurigai. Mereka ditangkap dan dihukum dengan berbagai macam hukuman yang berkisar antara denda wang dan hukuman bakar hidup-hidup. Mahkamah-mahkamah ini sudah menjatuhkan hukumannya kepada 340.000 orang (antara 1481-1808). Lebih kurang 32.000 orang yang dihukum bakar hidup-hidup!
Dalam kurun waktu 18 tahun, Torquemada telah membakar hidup sekitar 210.220 orang dan menghukum dengan hukuman yang lain sekitar 97.000 orang. Bahkan mayat orang mati itu tidak diperlakukan dengan wajar. Mereka malah menghina 6.860 mayat para ilmuwan dan ahli falsafah yang dihukum bakar hidup-hidup itu.
Meskipun Paus sudah berupaya dan bertekad memadamkan sinar ilmu pengetahuan, namun sinar ilmu pengetahuan semakin terang pancaran cahayanya. Akhirnya dikeluarkanlah peraturan baru pada tahun 1515 M, yakni melarang terbitnya buku apapun, sebelum mendapat persetujuan dari Gereja. Setiap orang yang mencetak atau menjual buku dengan begitu saja akan dijatuhi hukuman mati. Seperti Kisah GALILEO yang mati dalam penjaranya karena menyatakan bumi itu bulat, dan dibakarnya BRUNO yang menyatakan adanya planet-planet lain, selain dari bumi dan sebagainya.
Kepemimpinan dan akhlak gereja merosot drastik, Paus sudah menjelma menjadi musuh Ilmu Pengetahuan dan gereja ditegakkan diatas kemusyrikan. Maka meratalah kerosakan moral keseluruh lapisan masyarakat. Penyakit sifilis bahkan menjalar menjangkiti banyak orang, termasuk PAUS LEO X sendiri!
Hasilnya semua bentuk kerendahan budi pekerti dan akhlak sudah menjadi ciri kehidupan dan pergaulan pada masa itu. Semua bentuk keluhuran nilai dan moral hancur luluh. Petaka itu terlebih dahulu menimpa para ahli agama, sebelum penyakit itu menyerang masyarakat awam, padahal masyarakat itu berkeyakinan bahwa Paus adalah bayangan Tuhan dan wakil Isa Almasih. Keputusan-keputusannya selalu dianggap benar dan tidak boleh dibantah. Beliau menggugurkan dosa dan menanggalkan kesalahan orang dengan kesuciannya bagi yang tergelincir jatuh kedalam dosa.
Perkembangan akidah semacam ini merebak cepat. Hal ini memaksa Paus membuat Akta Pengampunan yang dimulai dengan pengumuman Paus Erien II dalam Perang Salib atas restu Paus Urban II (1088-1099M) dari Vatikan, Siapa yang tidak dapat ikut langsung dalam peperangan ini, hendaknya mengirimkan seorang wakilnya, maka Paus akan memberinya Akta Pengampunan yang mampu menyelamatkan di hari Kiamat kelak.
Ketika Paus Leo X ingin membangun gereja suci Paulus di Rom, dalam pembangunannya memerlukan dana, maka mulailah beliau mencanangkan akta-akta semacam itu dan ternyata laris. Kemudian mereka mengembangkannya lagi dengan menyatakan Akta Khusus dengan harga tertentu. Bunyi akta itu:
"Atasmu rahmat Tuhan Jesus Almasih mengampuni kamu dengan rahmatnya semua dosamu, dan saya mengampuni dosamu berdasarkan mandat yang diberikan Jesus dan muridnya, Petrus dan Paulus yang pertama tentang semua perbuatanmu melanggar gereja bagaimanapun bentuknya, kemudian semua pelanggaran atau kesalahan bagaimanapun besarnya. Saya akan angkat semua rintangan yang sudah ditetapkan menimpamu karena dosa-dosamu di neraka, sehingga apabila kamu mati tertutup semua pintu nereka bagimu dan terbuka semua pintu syurga bagimu dengan nama Bapa, Anak dan Roh kudus. "
Setelah itu diletakkanlah daftar harga bagi semua dosa dan kesalahan. Tiap-tiap ejen penjual akta menyimpan selembar salinannya dan aslinya terpampang di Gereja. Dalam daftar itu disebutkan bermacam-macam dosa berikut harga Akta Pengampunannya, antara lain:
- Menggugurkan Kandungan :3 Shilling dan 6 pence
- Mencuri :9 Shilling
- Memperkosa seorang Gadis :9 Shilling
- Berzina :7 Shilling dan 6 pence
- Membunuh :7 Shilling dan 6 pence
Lawak jenaka ini tidak hanya mengenai dosa orang-orang yang masih hidup. Dosa-dosa orang yang sudah mati pun mampu dibelikan akta pengampunannya untuk mensucikan dosa-dosanya. Selain itu, tersebar pula iklan yang digantung dimana-mana yang berisi anjuran agar segera membersihkan dosa-dosanya dengan membeli akta tersebut. Dengan demikian banyaknya akta tersebut diperjual belikan, maka semakin banyak pula tindak kejahatan dan maksiat, karena semua dosa dapat ditebus dengan harga yang relatif murah.
Maka masa pemerintahan gereja merupakan masa yang paling BURUK dalam sejarah kejahatan. Masa itu merupakan masa merebaknya berbagai jenis kejahatan, kekacauan, kezaliman dan kerosakan moral kerana tidak lagi adanya rasa takut bagi masyarakat pada saat itu untuk berbuat jahat, kerana segala kesalahan dapat ditebus hanya dengan membeli akta. (Manken dalam bukunya Treatise on Right on and Wrong on hal.187-198).
Sebenarnya penyelewengan dalam agama Kristian bermula seawal era Paul (Paulus) lagi. Dan Paul sendirilah dalang penyelewengan itu.Siapakah Paul?Paul ialah Yahudi warganegara Rom yang sebelum itu ikut menyeksa kaum Nasrani (Kristian).Selepas itu dia dikatakan bertaubat dan menjadi teman seperjalanan Barnabas-seorang sahabat Nabi Isa a.s.
Perosak Kunci 'The Kingdom of Heaven'
Paulus adalah seorang Yahudi dan lahir di Tarsus , di tanah Kilikia, berguru dengan Gamaliel.Gamaliel ialah seorang fakih yang dihormati segenap kaum itu dan ia seorang Farsi. Paulus sendiri menyatakan dirinya keturunan Rom.Nama asal Paulus ialah Saul.Paulus mati pada 64 m , di zaman Kaisar Nero.Tarsus terletak di Istanbul / Constantinople ,Turki kini.
Saul (Paulus) ialah seorang yang anti kepada ajaran Jesus telah berusaha untuk memesongkan ajaran Jesus. Dengan membunuh berpuluh-puluh orang penganut ajaran Jesus, dia berharap ajaran tersebut akan menjadi semakin lemah lantaran kurang sambutan yang diterima oleh masyarakat. Namun yang berlaku adalah sebaliknya. Ajaran Jesus yang disebarkan oleh pengikut-pengikut beliau yang dipimpin oleh St. James “The Righteous” (salah seorang apostle-Hawariyyun) itu semakin hari semakin berkembang.
Melihatkan keadaan itu, Saul menjadi seperti berputus asa, namun niatnya untuk menyelewengkan ajaran Jesus yang dibawa oleh pengikut-pengikut setia beliau masih lagi terbuku di hati. Mungkin apa yang timbul di fikiran Saul ketika itu adalah dengan menghancurkan ajaran Jesus dari dalam.Saul kemudiannya berjumpa dengan pengikut-pengikut Jesus tersebut untuk bertaubat atas kesalahan yang telah dilakukannya terhadap mereka sebelum ini dan dia diberikan nama Paul.
Sejurus selepas bertaubat, Paul mendakwa telah menerima ‘petunjuk’ secara langsung daripada Jesus .Salah seorang daripada 12 pengikut Jesus (as), Barnabas mula mempercayai Paul dan memberinya perlindungan. Melalui Barnabas, Paul diterima oleh semua pengikut-pengikut Jesus yang lain. Sepanjang menyebarkan ajaran Jesus , Barnabas banyak mengembara bersama Paul sehinggakan reputasi Paul yang terkenal sebagai pembunuh penganut Jesus sebelum ini bertukar kepada imej seorang penganut Jesus yang setia.
Paul mula menjauhkan diri daripada Barnabas dan berhasrat untuk mengembangkan ajaran Jesus kepada golongan Bukan-Yahudi (Gentiles).Beberapa pertelingkahan berlaku antara Paul dengan Barnabas sehingga menyebabkan mereka berpecah.
"And the contention was so sharp between them, that they departed asunder one from the other: and so Barnabas took Mark, and sailed unto Cyprus; And Paul chose Silas, and departed, being recommended by the brethren unto the grace of God. And he went through Syria and Cilicia, confirming the churches" ~ (Acts 15:39-41)
Dia mula membuat tohmahan dengan mengatakan kumpulan Apostles (pengikut-pengikut Jesus a.s.) itu malas, sesat dan hipokrit. Beliau juga mendakwa mereka ini perlu sentiasa dibimbing ke keluar dari kejahilan dengan kebenaran dari Tuhan melalui ‘petunjuk’ yang kononnya diterimanya daripada Jesus .
Secara terbuka, dia menyatakan bahawa kumpulan Apostles itu tidak mengajarnya apa-apa. Segala kebenaran yang disampaikan oleh Paul adalah semata-mata daripada ‘petunjuk’ yang diterimanya secara terus daripada Jesus . Pada mulanya, seruan Paul tidak mendapat sambutan daripada golongan Bukan-Yahudi kerana bencinya mereka kepada bangsa Yahudi.
Kebanyakan golongan Gentiles ini menyembah tuhan-tuhan Greek kuno seperti Sons of Almighty Jupiter atau Zeus, Aphrodite, Apollo, Artemis dan lain-lain. Di dalam Bible, Paul mengaku sanggup melakukan apa saja untuk menukar kepercayaan Gentiles yang berkepercayaan jahiliah itu agar kelihatan menarik kepada mereka. Dia terus bertolak ansur dengan mereka dan mengubah ajaran Jesus kepada satu agama yang hampir sama dengan kepercayaan Gentiles itu yg mempercayai konsep Tuhan Bapa, Tuhan Anak, Tuhan Penyelamat dan sebagainya.
Mereka percaya bahawa tuhan-tuhan mereka ini mati kerana dosa-dosa mereka dan kemudian dihidupkan kembali. Paul pula menyatakan bahawa Jesus adalah anak Tuhan dan anak Tuhan ini mati untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Golongan Gentiles ini mula melihat pertalian dan persamaan yang besar di antara kedua-dua kepercayaan. Mereka hanya perlu menukarkan beberapa nama saja.
Dengan cara ini, Paul berjaya meyakinkan kaum Greek dan golongan Gentiles yang lain untuk menerima “agama Jesus” ini. Ajaran Paul ini telah ditolak oleh pengikut-pengikut asal Jesus disebabkan ajaran yang dibawanya bertentangan dengan ajaran Jesus.
Paul mula menulis tentang kepercayaan baru yang diciptanya ini dan mereka-reka doktrin baru untuk dimasukkan ke dalam agama ‘baru’ yg diciptanya ini.Maka dari sini lahirlah Surat-surat Paulus itu. Doktrin-doktrin itulah yang menjadi doktrin agama Kristian sehingga ke hari ini.
Kunci-kunci yang salah
Inilah sejarah gereja yang penuh korup,penyelewengan dan pembohongan.Gereja telah banyak menyusahkan pengikutnya.Bermacam-macam penipuan dan penindasan dilakukan ke atas penganut Kristian.Triniti adalah kisah dongeng bertahap komik kanak-kanak di mana ia direka untuk menyesuaikan mitos pagan ketika itu.Al-Hafiz Imam Ibn Kathir, seorang ulama’ terbesar Islam mengulas:
“Apabila Allah mengangkat Jesus (a.s) ke langit, pengikut-pengikut beliau terbahagi kepada beberapa kumpulan. Antara kumpulan tersebut, ada yang masih mengekalkan kepercayaan asal terhadap Jesus (a.s), iaitu beliau hanya merupakan seorang pesuruh Allah, seorang nabi dan anak kepada Maryam.
Bagaimanapun, sesetengah mereka mempunyai pemahaman yang ekstrem terhadap Jesus (a.s) dgn menganggap beliau adalah anak Allah. Sesetengahnya pula mendakwa Jesus (a.s) adalah Allah itu sendiri, manakala yang lain mengatakan beliau adalah salah seorang daripada Trinity…” - (Mizbahul Munir fi Tahzib Tafsir Ibn Kathir, Vol.2, Darussalam Riyadh, 2000, ms 171)
Imam Shamsuddin Ibn Abi bakar Ibn Qayyim al-Jauziyyah, juga di dalam kitabnya, Hidayatul Hayara fi Ajwibatul Yahud wa al-Nasara (Guidence to the Uncertain In Reply to the Jews and the Christians) berkata:
“Pengikut-pengikut Jesus (a.s) masih terus mengamalkan ajaran-ajaran beliau selepas beliau diangkat ke langit. Kemudian beberapa orang telah campur tangan dalam mengubah, menafsir (ajaran Jesus (a.s) mengikut apa yang disukai (mengikut selera) kebanyakan orang, bertentangan dengan amalan Yahudi (di dalam Taurat) dan secara terang-terangan menyimpang daripada ajaran Messiah (Jesus a.s), serta menjadi sesuatu yang terpisah daripadanya secara keseluruhannya.”
Tiada apa yang tinggal dari dunia Kristian pada hari ini,yang ada adalah warisan pagan yang membungkus seluruh kepercayaan Kristian.Maka tunggulah turunnya Nabi Isa a.s sebelum kiamat nanti memusnahkan salib dan menjelaskan kekeliruan umat Kristian.
“Isa bin Maryam akan turun dan memberitahu tentang kekhalifahan Al-Mahdi. Apabila diminta untuk menjadi imam, maka Nabi Isa AS menjawab, “Tidak.” Lantas dia memberitahu, “Sesungguhnya di kalangan kamu ada pemimpin yang dimuliakan oleh Allah untuk umat ini.” (Hadis Nabi)
“Isa bin Maryam AS akan turun dan bersembahyang di belakang Al-Mahdi.” (Hadis Nabi)
Kebenaran milik siapa saja yang mahu berfikir.Di dunia ini,setiap orang akan diuji.Pilihan diberi.Dunia hanya sementara kerana kelak kita semua akan ditanya tentang 'Kebenaran'.Siapa yang tidak memilikinya,maka malapetaka yang dasyat adalah habuannya.Siapa yang memilikinya,dialah pemegang kunci syurga The Keys of Kingdom of Heaven.Seruan kepada Islam akan sampai kepada setiap individu,tidak kira dia berada di kota atau di gua-gua.Jangan tanya bagaimana caranya,bila dan siapa...itu adalah kerja Tuhan. Cuma pilih atau tidak. Pilihan di dunia adalah penentuan hidup kekal di akhirat 'The Kingdom of Heaven'.
"And Jesus answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; The Lord our God is one Lord," ~ (Mark 12:29)
"Jawab Jesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan kita ialah Tuhan Yang Esa"
Thx 4 ilmu.....Saya akan membongkar rahsia yg disembunyi oleh paderi-paderi kristian
ReplyDelete