Tuesday, February 21, 2012

Symbol of Japanese Imperial Navy



THE LARGEST BATTLESHIP IN WORLD WAR II

The Yamato Class adalah Class Battleship terbesar dalam sejarah perang dunia kedua yang di Launching oleh IJN (Imperial Japanese Navy) di tahun 1941 dengan kapal pertama adalah IJN Musashi.

Pada awalnya rancangan Yamato Class masih meniru konsep dari rancangan BB (Battleship) Bismark milik Jerman dan akan di launching sebagai Class CB (Battle Cruiser), akan tetapi Jepang sudah banyak meniru Class Submarine milik Jerman dan berencana sedikit merubah konstruksi dari rancangan BB Bismark.

Setelah awal tahun 1940 sesudah di rekonstruksi ulang rancangan BB Bismark akhirnya di putuskan untuk segera mem-build kapal tersebut, akan tetapi Jepang pada saat itu masih belum ada gambaran akan di beri nama apa dari Class ini. dan setelah melihat ulang bentuk, kekuatan dan megahnya kapal ini menggambarkan Negeri Jepang yang kuat dan hampir tidak terkalahkan. Akhirnya para perancang Jepang membuat kesepakatan akan di beri nama “Yamato Class” kerena Yamato mempunyai arti atau nama kuno untuk Jepang.

Setelah Yamato Class selesai dan akan di launching di awal perang dunia kedua di pasifik pada tahun 1941. Yamato class sudah mempunyai 2 kapal dalam Class Yamato dan kapal di Class ini adalah IJN Musashi dan IJN Yamato dan kedua kapal ini di sebut juga dengan “The Twin” atau “Saudara Kembar” akan tetapi para pelaut Jepang sulit untuk membedakan mana Yamato dan mana Musashi walaupun di setiap kapal mempunyai bendera sendiri-sendiri. Akhirnya di putuskan untuk me-rekonstruksi ulang IJN Yamato dan Yamato Class mempunyai duplikat yang di beri nama “Yamato-kai Class” dengan merubah Armament dari yang semula banyak anti-ship gun diganti dengan memperbanyak ant-aircraft gun dengan tidak merubah armor dari kapal tersebut. Tapi sayangnya pihak Amerika yang mengetahui ini berhasil mencuri konstruksi kapal ini membuat kapalnya sendiri dengan tidak banyak perbedaan dan akhirnya di beri nama USS Missouri dengan Class USS Iowa Class.

Pada masa awal kejayaan Jepang, 2 kapal raksasa ini juga berjaya di wilayah teritorial yang di kuasai dalam perang pasifik dan Jepang sangat optimis jika kedua kapal ini tidak dapat di tenggelamkan oleh serangan apapun dari musuh hingga pada pertempuran 17-22 Oktober 1944 saat Amerika menyerang untuk merebut Filipina dari tangan Jepang dan Jepang sangat terpukul karena dalam pembukaan Invasi ke Filipina pada tanggal 17 Oktober 1944. Armada Jepang ke 1 yang di pimpin oleh Laksamana Kurita yang di dalamnya terdapat IJN Musashi mendapat serangan hebat dan saat mengetahui IJN Musashi rusak berat maka Laksamana Kurita memutuskan bahwa IJN Musashi harus mundur ke Borneo untuk reparasi, tapi sayangnya IJN Musashi yang mundur dan di kawal oleh 1 CA (Heavy Cruiser) dan 2 DD (Destroyer) di serang dalam perjalanan dan mengakibatkan IJN Musashi tengelam, 1 DD rusak berat dan 1 CA tenggelam. Jepang sangat terpukul dan IJN Yamato kehilangan saudara kembarnya. Dan setelah pempuran 5 hari di Lyte armada Jepang kehilangan 3 BB (Battleship), 4 CV (Carrier), 4 CA (Heavy Cruiser), 5 CL (Light Cruiser) dan 8 DD (Destroyer) dan kapal-kapal yang selamat mendapat kerusakan parah.

Setelah kehilangan IJN Musashi, Jepang mengalami kekalahan di mana-mana. Setelah jatuhnya Saipan dan Iwo Jima, Amerika memulai invasi ke Okinawa pada tanggal 1 April 1945 dan Jepang mengeluarkan perintah dalam bentuk operasi Kamikaze yang melibatkan seluruh kekuatan Jepang dan kapal-kapal perang yang masih dapat beroperasi termasuk IJN Yamato yang di pimpin oleh Laksamana Muda Seichi Ito dari armada Jepang ke 2 yang mengambil alih pimpinan Combined Fleet. Pada tanggal 6 April 1945 pukul 16.45 Combined Fleet bergerak menuju Okinawa untuk menyelesaikan misi Kamikaze melalui Tanjung Sata untuk menghindari blockade Submarine Amerika. Sayangnya usaha tersebut malah membuat armada ini bertemu dengan kekuatan udara Amerika yang sangat kuat pada tanggal 7 April 1945 yang mengakibatkan IJN Yamato tenggelam di 30,43 Lintang utara dan 128,04 Bujur Timur.



Japanese Battleship Yamato
Country: Japan

Type: Battleship

Service: 1941 - 1945

Ordered: March 1937

Laid down: 4 November 1937

Launched: 8 August 1940

Commissioned: 16 December 1941

Fate: Sunk 7 April 1945

Struck: 31 August 1945





Displacement: 65,027 tonnes (empty, including 21,266 tonnes of armor);
72,800 tonnes (estimated, full load)

Length: 256 m (800 ft 6 in) (waterline)
263 m (862 ft 6 in) (overall)

Beam: 36.9 m (121 ft) (waterline)
38.7 m (127 ft) (overall)

Draft: 11 m (36 ft) (maximum)

Propulsion: 12 Kampon boilers, driving 4 ste`m turbines 110 MW (150,000 shp)
Four 3-bladed propellers, 6.0 m (19.7 ft) diameter

Speed: 50 km/h (27 knots)

Range: 11,500 nm at 30 km/h (16 knots)

Complement: 2,767


Armament: (Yamato class) in class Battleship Musashi
9 x 46 cm (18.1 in) (3x3)
12 x 155 mm (6.1 in) (4x3)
12 x 127 mm (5 in)
24 x 25 mm anti-aircraft (8x3)
4 x 13.2 mm AA (2x2)

Armament: (Yamato-kai class) in class Battleship Yamato
9 x 46 cm (18.1 in) (3x3)
6 x 155 mm (6.1 in) (2x3)
24 x 127 mm (5 in)
162 x 25 mm anti-aircraft (52x3, 6x1)
4 x 13.2 mm AA (2x2)

Armor: 650 mm on face of turrets
410 mm side armor, inclined 20 degrees
200 mm central(75%) armored deck
226.5 mm outer(25%) armoured deck

Aircraft carried: 7 (2 catapults)






Sumber : Historical Museum of Imperial Japanese Navy (Kure, Japan)

No comments:

Post a Comment