Sebelum ini, penulis telah paparkan artikel mengenai 12 buah Kerajaan
Melayu yang terdapat di Kalimantan Barat, 5 buah Kerajaan Melayu yang
ada di Kalimantan Timur, serta sebuah Kerajaan Banjar yang wujud di
Kalimantan Selatan. Maka kali kini, artikel kedua terakhir mengenai
negeri-negeri Melayu di luar Malaysia akan diteruskan dengan menyusuri
ke wilayah Kalimantan Tengah pula.
Lambang dan bendera Kerajaan Kutaringin
Di
Propinsi Kalimantan Tengah, Indonesia, pernah berdiri sebuah Kerajaan
Melayu yang bernama Kutaringin. Kadang kala, nama negeri ini juga dieja
sebagai Kota Waringin. Kerajaan ini merupakan satu satu Kerajaan Melayu
yang bertahan agak lama di Indonesia, iaitu sejak abad ke-16 hinggalah
abad ke-19, dengan 14 orang Sultan kesemuanya yang pernah memerintah.
Walaubagaimanapun, nama Kutaringin ini sebenarnya telah disebut lebih
awal, iaitu dalam kitab ‘Negarakertagama’, iaitu apabila Negeri
Kutaringin dinyatakan sebagai sebahagian daripada wilayah Tanjung Nagara
yang tunduk kepada empayar Majapahit.
Peta wilayah Kerajaan Kutaringin berwarna kuning
Pada
asalnya, wilayah Kutaringin ini adalah di bawah pengaruh Kerajaan
Banjar yang berpusat di Kalimantan Selatan. Sebelum wujudnya Sultan yang
memerintah kawasan tersebut, Raja-raja Kerajaan Banjar yang menguasai
kawasan pantai selatan dan tenggara pulau Borneo telah mengirimkan
wakil-wakilnya untuk mengutip cukai termasuklah di wilayah Kutaringin.
Bahkan, para Sultan Kutaringin sebenarnya adalah berketurunan dari
Dinasti Banjar. Raja pertamanya, iaitu Pangeran Dipati Anta-Kasuma
merupakan anak keempat kepada Sultan Banjar ke-4, iaitu Sultan Mustain
Billlah. Pangeran Dipati Anta-Kasuma telah menggantikan bapa mertuanya,
Dipati Ngganding yang sebelum itu merupakan Adipati (lebih kurang
seperti Gabenor) untuk menjadi penguasa Negeri Kutaringin tetapi masih
di bawah pengaruh Kerajaan Banjar. Disebabkan itulah, Raja-raja Negeri
Kutaringin kebiasaannya memakai gelar Pangeran jika berada di Negeri
Banjar, tetapi menggunakan gelaran Sultan di negerinya sendiri. Kerajaan
Kutaringin ini mencapai zaman kemuncaknya ketika era pemerintahan
rajanya yang ke-7 iaitu Pangeran Ratu Bengawan sekitar kurun ke-18.
Semasa
fasa awal pasca kemerdekaan Indonesia, iaitu pada awal Januari 1946,
Negeri Kutaringin telah diduduki oleh Belanda dan kemudiannya dimasukkan
sebagai sebahagian daripada wilayah Negara Dayak Besar, sebuah negara
yang disokong oleh penjajah Belanda bagi memecahbelahkan republik
tersebut. Walaubagaimanapun, Negeri Kutaringin secara rasminya telah
bergabung semula di dalam kesatuan Republik Indonesia pada 1 Mei 1950
dan negeri ini ditukar statusnya menjadi sebuah Kabupaten (seperti
Bahagian di Sabah dan Sarawak) di dalam Propinsi Kalimantan Tengah.
Istana Kuning, lambang Kerajaan Kutaringin
Dengan
berakhirnya kedaulatan Kerajaan Kutaringin, maka para bangsawan dan
kerabat Di Raja Kutaringin tidak lagi memegang jawatan-jawatan dalam
pemerintahan. Hanya beberapa keturunan Sultan dan bangsawan sahaja yang
sebelum itu sudah bekerja sebagai pegawai pemerintahan tetap memegang
jawatan di dalam pemerintahan Indonesia yang merupakan sebuah negara
bercorak Republik.
Pada hari ini, sebagaimana yang berlaku di
wilayah lain di Indonesia, para waris Kerajaan Kutaringin telah sepakat
untuk mengangkat salah seorang zuriat kerabat mereka untuk bertindak
sebagai Sultan Kutaringin yang baru bagi tujuan melestarikan budaya
tempatan dan sebagai penjaga kepada pusaka Kerajaan Kutaringin,
termasuklah adat istiadat dan peninggalan leluhur mereka. Pangeran
Alidin Sukma Alamsyah, zuriat kanan kesultanan tersebut telah terpilih
dan telah ditabalkan secara rasminya sebagai Sultan Kutaringin ke-15
dengan gelaran Sultan Alidin Sukma Alamsyah pada 16 Mei 2010 yang lalu.
Sultan Alidin Sukma Alamsyah, Raja Kutaringin ke-15 bersama keluarganya
Nota
: Sebuah lagi negeri Melayu yang terdapat di Pulau Borneo adalah Negara
Brunei Darussalam. Walaubagaimanapun, memandangkan semua orang telah
maklum tentang negeri ini dan maklumat mengenainya juga mudah diperolehi
di internet, maka rasanya tidak perlu untuk dikeluarkan artikel
mengenai Brunei.
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
ReplyDeletebekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan