Friday, August 2, 2013

Nasihat Sa’id Hawwa atas Pengaruh Syi’ah Al Khumainiyah

Nasihat Sa’id Hawwa kepada Pemuda-pemudi Islam
“Seharusnya umat Islam menyedari penipuan-penipuan yang telah dilakukan. Apa yang dirancang oleh Al Khumaini merupakan pengkhianatan besar-besaran keatas umat Islam. Kegilaan ingin menguasai dalam dirinya merupakan jenayah besar kepada Islam. Berhati-hatilah umat Islam dari disengat dalam satu lubang dua kali.
Begitulah sebagaimana dinyatakan, beberapa pegangan dan pendirian nyeleneh Syi’ah yang dipelopori oleh Al Khumaini yang akan mengancam kebangkitan semula umat Islam. Kerinduan umat Islam kepada Khilafah Islamiah akan terkubur seandainya ada dikalangan Ahli Sunnah wal Jama’ah yang menyokong baik tindakan-tindakan nyeleneh Al Khumaini tersebut dan menyangka bahwa Iran itu adalah sebuah Daulah Islam yang sebenarnya.
Jangan terpedaya dengan trik Al Khumaini. Apa yang didakwanya bahwa Iran adalah sebuah “Masyarakat yang Haq, Masyarakat yang Merdeka, Masyarakat yang Kuat”, sedangkan slogan sebuah Gerakan Islam sebenarnya adalah berdasarkan aqidah yang Shahih (Ahli Sunnah wal Jama’ah).
Wahai para pemuda, idamlah kamu semua akan sebuah Daulah Islam yang Haq, jangan ditipu oleh Al Khumaini yang mengispirasikan Daulah Islam yang Bathil yang akan membawa umat Islam terkebelakang.
Cukuplah sekadar Al Khumaini yang melakukan kebiadaban dengan jalinan persekomplotan dan saling tolong menolong bersama Israel. Dia selama-lamanya tidak akan keluar dari Iran melainkan setelah melakukan elbagai kekacauan, kerusakan dan wala’(tunduk) kepada musuh-musuh Allah.”
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda: “Bahwasanya Dajjal akan keluar dari Khurasan, bersamanya 70 ribu dari kota Yahudi Isfahan (Khurasan).”[1]
Nasihat Al Mursyid Sa’id Hawwa terhadap Pengaruh Khumainisme
Ibnu Umar pernah menyebut tentang keadaan sahabat-sahabat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya kami telah hidup dalam satu jangka masa yang kami telah membawa keimanan dalam diri sebelum Al Quran (sebelum Al Quran memperincikan secara menyeluruh tentang manhaj / sistem kehidupan).”
“Perkara mula-mula disebut dalam surah Al Fatihah adalah berkenaan Aqidah, kemudian berkenaan Ibadah dan yang ketiga tentang manhaj (sistem) hidup. Apa yang kita cuba ketengahkan disini adalah tentang kelompok Aqidah yang Shahih dan benar disisi Allah itu adalah acuan utama Islam kepada umatnya, berpegang dengannya, tindakannya, pendiriannya dan barulah kepada seluruh sistem hidupnya.
Dalam satu hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda: “Akan berpecah umatku kepada 73 kelompok, semuanya akan ke neraka melainkan satu kelompok, Lalu para sahabat bertanya: Siapakah mereka Ya Rasulullah ? Nabi menjawab: Apa yang aku dan para sahabatku berada di atasnya (Islam yang tulen).” (Riwayat Sunan Tarmizi)
Akan tetapi Al Khumaini berbeda dengan kita. Aqidahnya bukan aqidah kita, ibadahnya bukan ibadah kita, sistem hidupnya bukan sistem hidup kita. Ini adalah karena pendirian asal mereka adalah untuk menyalahi dan berselisih dengan kita (Ahlus Sunnah wal Jamaah).
Aku memohon bersungguh-sungguh kepada golongan intelektual agar membuka mata kalian semua supaya dapat melihat keburukan rancangan Al Khumaini. Aku juga memohon bersungguh-sungguh agar para ilmuan boleh menggunakan mata pena dan lidah mereka untuk mencegah pengaruhnya.
Ini karena “wabah tha’un” yang dibawa oleh Al Khumaini telah mulai meresap masuk ke dalam negara-negara Islam yang lain.
Umat Islam mestilah bersama membuka kembali tanah Iran dengan Aqidah yang shahih, bukan sebagaimana tindakan Syi’ah yang mereka-reka acuan Aqidah sendiri. Kita juga wajib untuk menghentikan penindasan dan berbagai intimidasi yang dilakukan mereka keatas umat ini.
Setiap “slogan transformasi” oleh Al Khumaini dan sekutunya merupakna pegkhianatan terhadap Allah, Rasul-Nya dan sekalian orang mukmin. Adakah kita semua masih buta untuk melihat dengan kedua mata kita dan masih pekak untuk mendengar terhadap apa yang telah terjadi disebalik sorotan sejarah yang lepas dan peristiwa yang terjadi sekarang?
Sesungguhnya mereka itu sesat lagi menyesatkan kaum Muslimin. Mereka tidak sesekali akan dimaafkan terhadap konflik dan persengketaan yang telah diadaptasikan oleh mereka sendiri.
Dari Abu Hurairah, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melalui hadits qudsi pernah bersabda: “Allah berfirman: Sesiapa yang memusuhi wali-waliKu (sahabat-sahabat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan penolong-penolong agama Allah), maka Aku isytiharkan perang terhadapnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Firman Allah Ta’ala: “Janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang akan menyebabkan kamu disentuh oleh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun melainkan Allah, sehinggalah kamu tidak akan diberikan pertolongan.” (Surah Hud: 113)
Telah jelas bahwa Al Khumaini dan pengikutnya telah memerangi dan terjadi zhalim kepada para sahabat-sahabat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sekalian Sunni. Mereka dengan sewenang-wenang mencemuh dan mencerca bahkan sehingga mengkafirkan sahabat-sahabat agung dalam kacamata Islam. Mereka telah menghalalkan darah-darah umat Islam lain dan harta mereka adalah halal untuk dirampas.
Adakah tidak kita lihat bahwa di Iran, 1/3 darinya adalah kelompok Sunni namun tidak di berikan pengakuan kepada mereka untuk mendapatkan hak. Masjid tidak dibina, bantuan ekonomi tidak disalur, pemimpin tidak dilantik melainkan hanya beberapa orang saja yang mewakili suara rakyat Sunni di Iran dalam dewan Parlimen, namun dikunci mulut dan dirantai tengkuk-tengkuk mereka.
Adakah kita juga tidak melihat apa yang telah dilakukan kepada Sunni di Lebanon, demikian juga Sunni Lebanon ataupun rakyat Palestina yang berteduh mendapatkan perlindungan di sana.
Adakah kita tidak merenung kejadian yang terjadi di Syria dahulu, Al Khumaini juga telah memberikan bantuan kepada pemerintahan Syria yang dipimpin Hafizh Al Assad (yang diteruskan sekarang oleh anaknya Basyar Al Assad) yang membunuh umat Islam karena kepentingan politik dan pegangan Syi’ahnya.
Adakah itu semua memadai untuk menyedarkan kita? Ataupun kita akan memaafkan mereka atas tipu daya dan trik jahat yang telah dilakukan mereka?
Aku menegaskan, mereka itu adalah musuh Islam, musuh umat Islam, musuh rakyat-rakyat mereka, musuh tanah air mereka.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kelepasan dari-Mu dari Al Khumaini dan pengikut-pengikutnya, aku mohon kelepasan dari penguasaannya, sekutu-sekutunya dan dari menjadi sekutunya.. Ya Allah, perkenankanlah doa kami ..” 

[1] Hadits Shahih riwayat Imam Tarmizi. Ulama’ bersepakat bahwa Isfahan itu adalah Khurasan yang merupakan kota ketiga terbesar di Iran.

No comments:

Post a Comment