sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/10/8-gua-bersejarah-di-dunia-gunung-batu.html
Thursday, October 27, 2011
8 Gua Bersejarah di Dunia
sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/10/8-gua-bersejarah-di-dunia-gunung-batu.html
Friday, October 21, 2011
Misteri kerajaan Shambhala
Misteri kerajaan Shambhala
James Hilton menulis mengenai kota mistik ini pada tahun 1933 di dalam bukunya yang berjudul “Lost Horizon”. Hollywood lalu mengangkatnya dalam film produksi tahun 1960, “Shangri-la”. Bahkan penulis terkenal James Redfield yang menulis The Celestine Prophecy juga menulis satu buku yang berjudul “The Secret of Shambhala : In Search of the Eleven Insight.” Shambhala yang misterius ini juga dianggap sebagai sumber bagi Kalachakra, yaitu cabang paling tinggi dan esoterik dalam mistik Tibet.
Legenda mengenai Shambhala sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Kita bisa menemukan catatan tentang kerajaan ini di dalam teks-teks kuno seperti Kalachakra dan Zhang Zhung yang bahkan sudah ada sebelum agama Budha masuk ke Tibet.
Kata Shambhala berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “Tempat kedamaian” atau “Tempat keheningan”. Kerajaan ini memiliki ibukota bernama Kalapa dan diperintah oleh raja-raja dinasti Kulika atau Kalki. Di tempat inilah makhluk hidup yang sempurna dan semi sempurna bertemu dan bersama-sama memandu evolusi kemanusiaan. Hanya mereka yang murni hatinya yang dapat tinggal di tempat ini. Disana mereka akan menikmati kebahagiaan dan kedamaian dan tidak akan sekalipun mengenal penderitaan.
Konon di kerajaan itu, cinta kasih dan kebijakanlah yang memerintah. Tidak pernah terjadi ketidakadilan. Penduduknya memiliki pengetahuan spiritual yang sangat mendalam dan kebudayaan mereka didasari oleh hukum, seni dan pengetahuan yang jauh lebih tinggi dibanding dengan pencapaian yang pernah diraih dunia luar.
Banyak petualang dan penjelajah telah berusaha mencari kerajaan mistik ini. Menurut mereka, mungkin Shambhala terletak di wilayah pegunungan Eurasia, tersembunyi dari dunia luar. Sebagian lagi yang tidak menemukannya percaya bahwa Shambhala hanyalah sebuah simbol, penghubung antara dunia nyata dengan dunia yang ada di seberang sana. Tapi, sebagian orang lagi percaya bahwa Shambhala adalah sebuah dunia yang nyata.
Menurut Teks kuno Zhang Zhung, Shambhala identik dengan Lembah Sutlej di Himachal Pradesh. Sedangkan bangsa Mongolia mengidentikkannya dengan lembah-lembah tertentu di Siberia selatan.
Informasi mengenai kerajaan ini sampai ke peradaban barat pertama kali lewat seorang misionaris katolik Portugis bernama Estevao Cacella yang mendengar kisah ini dari penduduk setempat. Lalu pada tahun 1833, seorang cendikiawan Hungaria bernama Sandor Korosi Csoma bahkan menyediakan kordinat Shambhala yang dipercaya berada diantara 45′ dan 50′ lintang utara.
Menarik, menurut catatan Alexandra David Neel yang telah menghabiskan sebagian hidupnya di Tibet, Shambala ternyata tidak hanya dikenal di Tibet. Jauh di utara Afghanistan, ada sebuah kota kecil yang bernama Balkh, sebuah kota kuno yang juga dikenal sebagai “ibu dari kota-kota”. Legenda masyarakat Afghanistan modern menyatakan bahwa setelah penaklukan oleh kaum Muslim, kota Balkh sering disebut sebagai “Lilin yang terangkat” atau dalam bahasa Persia dikenal dengan sebutan “Sham-I-Bala”. Entahlah, kita tidak tahu pasti apakah kota ini berhubungan dengan Shambhala yang misterius atau tidak.
Legenda Shambhala kemudian menarik perhatian seorang penganut esoterik dan teosofi bernama Nicholas Roerich (1874-1947). Dalam keingintahuannya, ia menjelajahi gurun Gobi menuju pegunungan Altai dari tahun 1923 hingga tahun 1928. Perjalanan ini menempuh 15.500 mil dan melintasi 35 puncak-puncak gunung tertinggi di dunia. Namun usaha yang luar biasa ini tetap tidak dapat menemukan kerajaan itu.
Bahkan Nazi yang juga sangat berkaitan dengan dunia esoterik pernah mengirim ekspedisi pencarian Shambhala pada tahun 1930, 1934 dan 1938.
Tapi, tidak satupun dari antara mereka yang berhasil menemukannya.
Edwin Bernbaum menulis dalam “The Way of Shambhala” :
“Sementara penjelajah mendekati kerajaan itu, perjalanan mereka menjadi semakin sulit dilihat. Salah satu pendeta Tibet menulis bahwa peristiwa ini memang dimaksudkan untuk menjauhkan Shambhala dari para barbar yang berniat untuk menguasainya.”
Apa yang ditulis oleh Bernbaum sangat berkaitan dengan ramalan Shambhala. Menurut ramalan itu, umat manusia akan mengalami degradasi ideologi dan kemanusiaan. Materialisme akan menyebar ke seluruh bumi. Ketika para “barbar” ini bersatu dibawah komando seorang raja yang jahat, maka barulah kabut yang menyelubungi pegunungan Shambhala akan terangkat dan pasukan raja ini dengan persenjataan yang mengerikan akan menyerang kota itu.
Lalu raja Shambhala ke-25 yang bernama Rudra Cakrin akan memimpin pasukannya untuk melawan pasukan Barbar itu. Dalam pertempuran itu, raja yang jahat dan pasukannya berhasil dihancurkan dan umat manusia akan dikembalikan ke dalam kedamaian.
Beberapa cendikiawan seperti Alex Berzin, dengan menggunakan perhitungan dari Tantra Kalachakra, percaya bahwa peristiwa ini akan terjadi pada tahun 2424 Masehi.
Ketika kebudayaan timur bergerak ke barat, mitos Shambhala bangkit dari dalam kabut waktu. Saya rasa, kerinduan akan kedamaianlah yang telah menyebabkan umat manusia berusaha menemukan kerajaan utopia ini. Mungkin kita tidak akan pernah menemukan Shambhala, namun mungkin juga kita tidak perlu mencari terlalu jauh.
Sebuah kisah kuno dari Tibet menceritakan bahwa suatu hari ada seorang anak muda yang bersiap untuk mencari Shambhala. Setelah menjelajahi banyak gunung, ia menemukan sebuah gua. Di dalamnya ada seorang pertapa tua yang kemudian bertanya kepada anak muda itu : “Kemanakah tujuanmu sehingga engkau rela menjelajahi salju yang tebal ini ?”
“Untuk menemukan Shambhala,” Jawab anak muda itu.
“Ah, engkau tidak perlu pergi jauh.” Kata pertapa itu. “Sesungguhnya Kerajaan Shambhala ada di dalam hatimu sendiri.”
Benarkah ada Shambhala di hati kita ?
Misteri Hilangnya Putri Anastasia dari Rusia Terbongkar
|
|
Anastasia adalah salah satu putri dari Czar Nicholas II, kaisar terakhir Rusia yang dibantai oleh pasukan komunis. selama puluhan tahun masyarakat Rusia percaya bahwa putri Anastasia berhasil lolos dari pembantaian dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya. Sekarang misteri yang berumur 90 tahun itu mungkin telah berhasil diungkap oleh para peneliti dengan ditemukannya sebuah kuburan yang berisi tulang belulang dua manusia. Salah satu kisah paling romantis di Rusia ternyata berakhir dengan kelam dan menyedihkan.
Kisahnya bermula pada tanggal 17 Juli 1918, Pasukan komunis Bolsheviks Rusia menyerbu Istana dan membantai kaisar Nicholas II, ratu Alexandra dan kelima anak mereka yaitu Olga, Tatiana, Maria, Anastasia dan putra mahkota Alexei beserta pelayan-pelayannya. Revolusi Rusia dimulai dan mengakhiri pemerintahan dinasti Romanov yang telah berlangsung selama 304 tahun. Isu beredar di kalangan masyarakat Rusia bahwa dua anak NIcholas II berhasil lolos dari pembantaian. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah kuburan Masal pada tahun 1991 di Yekaterinburg di wilayah pegunungan Ural, 900 mil di timur Moskow yang berisi tulang belulang seluruh keluarga kerajaan, didalamnya tidak ditemukan jasad dua anak Czar Nicholas II lainnya. Publik percaya bahwa putra mahkota Alexei dan Anastasia berhasil selamat dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya.
Namun para peneliti mengungkapkan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa tidak ada akhir bahagia bagi seluruh anggota kerajaan, termasuk putri Anastasia. Pada tahun 2007 tim peneliti berhasil menemukan kuburan kedua hanya beberapa ratus kaki dari kuburan pertama yang didalamnya terdapat sisa-sisa tubuh dua manusia. Analisa DNA terhadap dua bagian tulang manusia itu menunjukkan adanya hubungan antara tulang tersebut dengan tulang keluarga Romanov lainnya. Pemerintah Rusia mengkonfirmasi bahwa tulang tersebut salah satunya adalah milik putri Anastasia setelah mendapatkan hasil lab dari Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.
"Saya diminta untuk melakukan studi tersebut." Kata Evgeny Rogaev, seorang ilmuwan molekular genetis di Universitas Massachusetts yang memimpin investigasi itu. "ini adalah kasus yang sulit," sambungnya. Laporan final hasil penyelidikan itu dipublikasikan secara online pada Februari 2009 di Jurnal National Academy of Sciences.
Sebuah pemandangan yang menyedihkan terpampang di hadapan para peneliti. Orang yang membunuh kedua orang tersebut telah mencoba untuk menghancurkan tubuh mereka dengan api dan asam sulfur, kemungkinan dilakukan untuk menyembunyikan identitas dan waktu kematian mereka. Hal ini telah membuat pekerjaan para peneliti yang dipimpin Rogaev menjadi lebih sulit dari yang dibayangkan.
Rogaev sebelumnya juga pernah diminta oleh pemerintah Rusia untuk melakukan tugas Forensik pada tahun 1997 terhadap tulang belulang di kuburan pertama. Sekarang ia telah diminta untuk mengakhiri sejarah kelam Rusia untuk selamanya.
Kunci yang digunakan oleh Rogaev adalah DNA mitokondrial yang terdapat pada sisa-sisa tulang. DNA mitokondrial hanya didapatkan dari ibu. Berbeda dengan DNA Autosomal yang bisa didapat dari ayah dan ibu. Dengan demikian Rogaev dan Tim dapat menghubungkan DNA tersebut dengan DNA ratu Alexandra. Kunci lainnya adalah dengan membandingkan kromosom Y dari garis keturunan Romanov. Penelitian dari kuburan kedua menunjukkan bahwa tulang tersebut berasal dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Jadi tim peneliti dapat membandingkan kromosom Y dari putra mahkota Alexei dengan Czar Nicholas II.
Tim peneliti juga mendapatkan bantuan dari tempat yang tak terduga, yaitu dari museum State Hermitage di St Petersburg. Museum itu menyimpan pakaian Czar Nicholas II yang mengandung noda darah, sisa dari upaya pembunuhan terhadap Nicholas II ketika ia mengunjungi Osaka pada tahun 1891. Dari noda darah itu, peneliti mendapatkan DNA yang jelas.
Dari semua perbandingan tersebut, maka terungkaplah bahwa tulang belulang di kuburan kedua adalah milik putra mahkota Alexei dan kakak perempuannya, beberapa beranggapan Maria, beberapa lagi beranggapan Anastasia. Namun bagaimanapun juga, keseluruhan keluarga Nicholas II telah ditemukan lengkap di dua kuburan tersebut. Itu berarti menutup misteri yang telah berumur 90 tahun untuk selamanya.
Tidak ada akhir yang indah bagi keluarga Nicholas II, terutama Anastasia. Dongeng paling romantis di dalam sejarah Rusia itu telah berakhir untuk selamanya di sebuah kuburan sepi tanpa nisan.
Sumber : http://seopintar.blogspot.com/2010/12/misteri-hilangnya-putri-anastasia-dari.html
Senarai 5 Orang Melayu Terkaya Di Malaysia
1. Syed Mokhtar AlBukhary
Nilai Kekayaan | USD 2.5 billion | Sumber | Pelbagai |
---|---|---|---|
Umur | 59 | Status | Kahwin, 5 anak |
2. Azman Hashim
Nilai Kekayaan | USD $785 juta | Sumber | Kewangan |
---|---|---|---|
Umur | 71 | Status | Kahwin, 5 anak |
3. Mokhzani Mahathir
Nilai Kekayaan | USD $560 juta | Sumber | gas & minyak |
---|---|---|---|
Umur | 50 | Status | Kahwin, 5 anak |
4. Shahril & Shahriman Shamsuddin
Nilai Kekayaan | USD $500 juta | Sumber | gas & minyak |
---|---|---|---|
Umur | 50; 42 | Status | Kahwin; Kahwin |
5. Kamarudin Meranun
Nilai Kekayaan | USD $495 juta | Sumber | Syarikat Penerbangan |
---|---|---|---|
Umur | 49 | Status | Kahwin, 5 anak |
Misteri Nostradamus Terbongkar
Ketika tiba seruan Islam dari Rasulullah SAW, merekalah yang menjadi penentang karena iri dan dengki, bukan kerana tidak tahu kebenaran. Hingga kini, Yahudi dan Nasrani tidak berhenti-berhenti memusuhi Islam. Mereka terus menerus mengkaji rahasia-rahasia kekuatan umat Islam dengan tujuan melumpuhkan ajaran Islam.
Rahsia Sebenar Bintang Berbucu Enam Israel
Jumaat 24 April 09, merupakan hari bersejarah dalam hidup saya dan rombongan apabila ia merupakan hari pertama di dalam hidup kami menjejaki kaki ke al-Aqsa. Saya menunaikan solat Tahyatul Masjid. Sebelum khutbah bermula, kami mendengar bayan (syarahan) yang disampaikan oleh Imam al-Aqsa, Syeikh Yusuf Abu Sunainah. Di dalam bayannya, beliau mengutuk Israel dengan suara yang lantang.
Ketika khutbah bermula, beliau menegaskan agar semua anak-anak muda Palestin balik merujuk kepada sejarah kerana orang Yahudi telah mula mahu menipu sejarah. Mereka mengatakan bahawa tanah Palestin adalah tanah asal mereka.
Ketika selesai menunaikan solat Jumaat, saya dan rombongan berjalan-jalan sekitar al-Aqsa. Saya menghampiri mimbar al-Aqsa. Ia merupakan mimbar lama hampir berumur 1000 tahun.
Ketika Salahuddin al-Ayubi dapat mengalahkan tentera salib di Jerusalem, beliau membawa dua mimbar dari Halab (Aleppo) Syria, tempat dimakamkan Saidina Khalid al-Walid . Saidina Khalid al-Walid antara sahabat yang berjuang untuk membuka kota Jerusalem ini. Setelah enam ratus tahun kemudian, Jerusalem berada di dalam tangan tentera salib. Pada tahun 1187, ia berada ditangan Islam kembali. Mimbar ini sebagai simbol bahawa masjid ini telah di dalam amanah Islam semula
Satu mimbar diletakkan di masjid al-Aqsa, satu lagi di masjid al-Khalil (Masjid dimakamkan Nabi Ibrahim a.s)
sedang ditakluki Israel secara halus
Ketika saya menghampiri mimbar Salahuddin di al-Aqsa ini, saya mengerutkan dahi. Kenapa di mimbar ini ada bintang enam? lambang negara Israel. Gelagat saya diperhatikan salah seorang penjaga al-Aqsa. Dia menghampiri saya, memberi salam dan memegang bahu saya.
“Aku tahu apa yang engkau fikirikan” kata beliau.
‘Kamu tentu hairan kenapa ada lambang Israel di mimbar ini kan”? Beliau menambah.
Saya hanya menganggukkan kepala.
Penjaga ini menarik tangan saya, pergi ke tepi masjid. Dia kemudian menudingkan jarinya ke arah tingkap berhampiran dengan syiling al-Aqsa.
“Cuba kamu lihat, ditingkap itu pun ada lambang bintang enam ini, di dinding ini pun ada,” katanya sambil menunjukkan arah dinding al-Aqsa.
“Emmm, kenapa ya?” Tanya saya ingin mengetahui lanjut.
“Sebenarnya nak, bintang enam ini adalah lambang bangsa Arab Kan’an. Ia ada sejak ribuan tahun dahulu. Bangsa Arab Kan’an menggunakan bintang ini sebagai lambang kaum mereka. Sebab itu, ketika Salahuddin datang, dia membina tingkap ini dengan mengekalkan lambang bintang enam ini sebagai menghormati kaum Arab Kan’an yang telah Islam. ”
“Orang Kan’an merupakan penduduk asal tanah Palestin ini. Sebelum Israel dibawa oleh Nabi Musa ke Palestin, mereka telah ada. ”
“Umur mimbar ini hampir seribu tahun. Tingkap dan marmar di dinding ini berumur ratusan tahun. Orang Israel menggunakan lambang ini baru dalam 100 tahun. Mereka menggunakan lambang ini dengan alasan seolah-olah mereka penduduk asal seperti Arab Kan’an di sini “.
Penjaga ini menerangkan kepada saya dengan panjang lebar.
“Oh, baru saya faham. Rupanya bintang enam ini bukannya lambang asal Israel.” Kata saya.
Apa ada pada lambang? Ia merupakan simbol. Orang yang memakai lambang sesuatu kaum dia akan termasuk di dalam kaum itu.
Di dalam Islam kita dilarang memakai lambang orang kafir. Bukan sahaja lambang, menyerupai sesuatu kaum pun kita dilarang.
Hadith yang diriwayatkan oleh Abu Daud,
“Barangsiapa yang menyerupai sesuatu kaum, maka dia akan tergolong di dalam kaum itu”.
Israel menggunakan lambang bintang enam untuk menyatakan dia adalah penduduk asal Palestin ini. Mereka mengarang buku-buku yang menyatakan mereka adalah penduduk asal dengan menafikan bahawa Arab Kan’an adalah penduduk asal di sini.
Sebab itulah, Syeikh Yusuf Abu Sunainah menekankan kepada pemuda-pemuda Palestin agar kembali mendalami sejarah.
Apabila sejarah tidak diajar, maka akhirnya, seseorang akan hilang jati dirinya. Inilah yang sedang berlaku bagi penduduk Palestin yang bersekolah di sekolah rasmi. Enam puluh tahun berada di dalam jajahan Israel bermakna sudah masuk generasi ketiga tanah ini dijajah.
Saya bertemu dengan penduduk Palestin yang merasa selesa berada di bawah Israel kerana semua kelengkapan telah cukup dan keadaan di sini lebih selesa dari negara Arab lain. Tidak sedikit yang lebih bangga memakai passport Israel dari memakai passport Palestin atau Jordan.
Pada mereka, saudara di Gaza hal mereka. Sebab itu, dari Palestin sendiri, tidak banyak bantuan yang datang ke Gaza. Orang kaya semakin kaya dengan syarikatnya. Coca cola tidak diboikot di Palestin. Iklan terpampang besar di sana sini.
Benarlah kata hukama’:-
Jika ini dibiarkan, maka generasi Palestin yang akan datang akan lebih selesa bersama Israel dari bersama orang Arab. Semoga, iman dan ilmu akan menyelamatkan mereka. Dan semoga ia menjadi iktibar buat kita di Malaysia.
Tawan Baitulmaqdis; Apa Rahsia Salahuddin?
Telah banyak makalah, jurnal, buku serta tulisan ringkas yang membongkar rahsia serta strategi perang Sultan Salahuddin Al Ayubi sepanjang kempen pembebasan Baitulmaqdis dilancarkan. Umum mengetahui Salahuddin hanya serius dengan gagasan pembebasan Baitulmaqdis selepas Jeneral Birnis (panglima tentera Salib berpusat di Syam tidak termasuk Damsyik) cuba menceroboh Mesir yang pada waktu itu masih berada dalam pemerintahan Dinasti Fatimiyyah (Syiah) di bawah pemerintahan Khalifah A A’dhid. Umum juga mengenali bahawa beliau seorang yang cukup warak dan bertimbang rasa dalam berperang sehingga mampu menggugurkan semangat juang Philip, Raja Raymond dan Raja Richard I (The Lion Heart).
Namun masih banyak ruang kajian dan penulisan yang boleh kita sajikan apabila kita cuba meneliti sikap pro aktif beliau dalam menyusun tentera, pra-emtif yang berkesan dilakukan, sikap optimis terhadap janji kejayaan Rasulullah SAW serta beberapa strategi perang beliau yang cocok dengan teori Jeneral Tsun Zu dari benua China yang lahir 500 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa AS.
Dalam bulan Zulkaedah 570 Hijrah (Mei 1175 Masihi), khalifah Abbasiyyah mengisytiharkan Salahuddin al-Ayubi sebagai Sultan Mesir dan menggelarkan dirinya sebagai Sultan al-Islam wa al-Muslimin. Pada tahun itu juga beliau membina kota pertahanan di Kaherah selepas berjaya menundukkan tentera Sultan Nuruddin Az Zanki (yang merupakan Sultan beliau juga) yang telah terpedaya dengan hasutan golongan Syiah Mesir untuk mencurigai kesetiaan beliau.
Taqwa dan ilmu teras kekuatan remaja Islam
Salahuddin memiliki asas pengetahuan agama yang kukuh. Beliau juga mengetahui setiap suku kaum Arab dan adat-adat mereka. Inilah teras utama rahsia kekuatan Salahuddin. Bahkan beliau mengetahui sifat-sifat kuda Arab walaupun beliau orang Kurdis. Salahuddin sangat gemar mengumpul pengetahuan dan maklumat dari kawan-kawannya dan utusan-utusannya yang sentiasa berjalan dari satu penjuru ke satu penjuru negerinya. Di samping Qur'an, beliau juga banyak menghafal syair-syair Arab.
Sesiapa yang rapat dengannya mengakui bahawa Salahuddin adalah seorang Islam yang taat kepada Allah, sangat peka kepada keadilan, pemurah, lembut hati, sabar dan tekun. Bahauddin bin Shaddad, penasihat utama Salahuddin telah mencatatkan Salahuddin memberikan masa untuk rakyat dua kali seminggu, iaitu pada hari Isnin dan Selasa. Pada masa ini ia akan berbahas dengan pembesar-pembesar negara, ulama dan Qadi.
Pemuda dan remaja di Mesir, Aleppo dan Damsyik dianggap telah dihinggapi penyakit wahan (cinta dunia dan takut mati). Salahuddin telah menggagas sebuah festival yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad. Ahli akademik segelintirnya seperti Imam Jalaluddin al-Suyuty dalam kitabnya Al-Haawii li al-Fataawii, Juz I, hal 252, menjelaskan maulid nabi diasaskan oleh Mudzofar Abu Said al-Qokburi, seorang gabenor Irbil di Iraq pada masa pemerintahan Salahuddin al Ayubi (1138-113) sekitar tahun 630 H. Tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan semangat perjuangan. Di festival ini akan dikaji habis-habisan sirah nabawiyah (sejarah nabi) dan atsar (perkataan) sahabat, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai jihad. Festival ini berlangsung dua bulan berturut-turut. Hasilnya amat memberangsangkan. Ramai pemuda tanah jajahannya mendaftar untuk berjihad membebaskan Palestin.
Peribadinya yang tidak boros dan gemar bersedakah menyebabkan beliau tidak pernah membayar zakat harta kerana hartanya tidak pernah cukup nasab. Inilah ciri peribadi pemimpin yang ditunggu ummah. Selain itu semasa beliau meninggal dunia, beliau hanya meninggalkan beberapa dinar sahaja serta tidak langsung memiliki sebuah rumah!
Mengambil tanggungjawab
Salahuddin dilahirkan di dalam sebuah keluarga Kurdish di Tikrit dan dihantar ke Damsyik untuk menghabiskan pelajarannya. Ayahnya, Najmuddin Ayyub, ialah gabenor wilayah Baalbek. Selama 10 tahun Salahuddin tinggal di Damsyik di kawasan istana milik Sultan Nuruddin Az Zangki yang memerintah secara autonomi kawasan Aleppo (Halab) dan Damsyik serta taat dan setia kepada Empayar Abbasiyyah di Baghdad.
Salahuddin menerima latihan ketenteraan daripada bapa saudaranya, Asaduddin Shirkuwah (dikenali sebagai Shirkuh) yang juga ketika itu merupakan panglima kepada Sultan Nuruddin dan sering mewakili Sultan Nuruddin dalam kempennya menentang Kerajaan Fatimiyyah di Mesir sekitar tahun 1160 M.
Namun hal ini berubah apabila Mesir mulai cuba diceroboh oleh Birnis Arnet dengan kerjasama Syawur (Perdana Menteri Mesir Fatimiyyah). Sultan Nuruddin menerima surat permohonan bantuan daripada Khalifah Al Adhid yang meminta Aleppo (Halab) mempertahan Mesir agar tentera Kristian tidak mampu memasuki Aleppo melalui Mesir.
Sebagai anak muda yang cintakan tempat permainan, Salahuddin merasa berat hati pergi ke Mesir. Tetapi punca kekuatan Salahuddin ialah berani mengambil tanggungjawab. Selepas Bapa saudaranya meninggal dunia , Salahuddin berani mengambil tanggungjawab sebagai Perdana Menteri Mesir bekerja dengan kerajaan Syiah walaupun beliau adalah ahli sunnah wal jamaah.
Peta menunjukkan Salahuddin mampu mengepung Baitulmaqdis sedikit demi sedikit melalui plan memerintah Mesir.
Keluarkan musuh ke tempat sukar
Semasa Najah, ketua pengawal istana Fatimiyah dibunuh kerana bersubahat dengan tentera Salib, orang Sudan marah dan ingin melanggar Mesir. Najah adalah orang Sudan yang diambil bekerja dalam istana Mesir atas sebab hubungan diplomasi. Salahuddin yang waktu itu menjadi Perdana Menteri Mesir menggantikan bapa saudaranya, Asaduddin Syurkuwah yang meninggal dunia, telah mengambil keputusan untuk mengalahkan tentera Sudan melalui strategi terbaik.
Pasukan Sudan ditipu sehingga mereka memasuki Padang Sinai. Tentera Sudan yang kurang mahir dengan perang terbuka padang pasir mengaku kalah kerana kehausan, sesat dan jatuh moral melihat suasana padang yang luas tanpa penghujung. Mengeluarkan musuh jauh ke kawasan yang lapang adalah strategi maut yang kerap digunakan oleh tentera Arab zaman itu.
Budi pekerti dan adab berperang
Menurut kawan karibnya Bahauddin, jika berada dalam medan perang, beliau bagaikan seorang ibu garang kehilangan anak tunggal. Beliau bergerak dari satu hujung medan peperangan ke hujung yang lain untuk mengingatkan tenteranya supaya benar-benar berjihad di jalan Allah.
Suatu hari, Raja Richard[1] jatuh sakit. Mendengar khabar itu, Salahuddin mengirimkan doktor terbaiknya untuk mengubati Raja Richard. Hingga kini, adakah mudah kita menemui pemimpin kaum muslim yang memiliki akhlak seperti Salahuddin? Pernah dalam suatu pertempuran, Raja Richard melihat pedang Salahuddin tumpul dan baginda menghentikan perang hari itu untuk memberikan kesempatan agar Salahuddin mengasahnya kembali sebagai membalas jasa Salahuddin.
Serang musuh tatkala musuh sedang leka
Semasa tentera salib sedang leka selepas berjaya merasuah pemimpin Kota Aidzab da Ailah, tentera laut Shamsuddin serta kapal-kapal bantuan Mesir datang menyerang secara mengejut.
Semasa kemuncak Salahuddin ingin ke Baitulmaqdis, beliau bercadang menyerang Kota Bisan seterusnya Kark. Tetapi kota Kark menempatkan terlalu ramai musuh. Salahuddin mengikuti kaedah Rasulullah menawan Khaibar iaitu berpura-pura meuju ke Ghaftan, dalam perjalanan Baginda berpatah kembali ke Khaibar dan menyerang musuh semasa musuh leka.
Semasa Salahuddin sengaja ke Kark, Panglima Birnis mengalihkan semua tentera ke Kark mengakibatkan Salahuddin mudah menakluki Kota Bisan.
Tipu helah dalam perang
Suatu ketika semasa Salahuddin sedang memperkuatkan tentera laut dimana komander tentera lautnya diketuai oleh abangnya sendiri, Shamsuddin Ayubi, beliau mendapat khabar bahawa penduduk pesisir pantai Iskandariyah telah ada yang menjadi pengkhianat dan perisik kepada tentera Salib.
Lantas beliau mengarahkan tentera menyerang Baniyas iaitu pintu masuk ke Palestin. Kini Baniyas terletak di Bukit Golan iatu suatu kawasan ketenteraan yang amat strategik. Alasannya adalah jika di Baniyas tentera Islam mudah untuk menang, moral dan semangat mereka akan meningkat kerana Baniyas ditempatkan kem-kem tentera Salib yang terbesar. Komander Salib bernama Barnis Arnet juga tidak percaya maklumat risikan bahawa Salahuddin akan menyerang dari arah Baniyas.
Salahuddin memerintahkan tentera memilih jalan kanan Baniyas yang berbukit yang cukup tidak diduga oleh musuh. Tsun Zu juga memberi nasihat berabad sebelum itu bahawa jangan sesekali ambil jalan yang disangkai oleh musuh serta mulakan serangan di kawasan yang tidak dipedulikan musuh.
Kerana kebijaksanaan itu, tambahan pula serangan dibuat pada waktu subuh, ramai tentera Salib berjaya ditawan. Bantuan laut juga dikalahkan oleh Samsuddin yang sedia menanti.
Akan tetapi masih ada pegawai Salib yang melarikan diri ke Khusnul Ahzan iaitu tembok besar dibina oleh Kristian. Ia kukuh dan setinggi 30 depa. Mustahil untuk dipanjat dengan adanya skuad pemanah dan penembak Salib di atasnya.
Salahuddin menyamarkan diri sebagai penduduk tempatan. Beliau menanyakan cara untuk masuk ke Kota itu. Tentera salib terpedaya sehingga menjelaskan bahawa mereka makan sebanyak 20 ekor unta sehari. Salahuddin terus menyatakan bahawa jumlah tentara Salib sekitar 2000 orang kerana secara logiknya 10 orang akan makan ekor unta sehari. Malah apabila pintu kayu tebal dijumpai, Salahuddin mengarahkan tenteranya menggali parit dan membakar pintu dari arah luar. Disebabkan tentara salib tidak tahan panas, mereka membuka pintu dan semua tentera salib ditawan tanpa menitiskan darah langsung!
Cukup selaras dengan ajaran Tsun Zu, menewaskan musuh tanpa berlawan adalah kejayaan yang paling sempurna.
Tentera Birnis yang cuba menyerang Salahuddin secara sembunyi di Baniyas juga tertipu apabila Salahuddin berpura-pura meninggalkan Baniyas kemudian kembali menawan Birnis. Perjanjian damai seketika dibuat pada saat tersebut manakala Birnis dibebaskan.
Memusnahkan sumber musuh tanpa menghakis nilai kemanusiaan.
Semasa Salahuddin mengepung Kota Sinjir yang tinggi dan kukuh, beliau dapati walaupun dikepung hampir sebulan, ia belum berjaya mengalahkan musuh. Selepas melakukan solat hajat, Salahuddin mendapati terdapat aliran air sungai masuk ke kota dan ia menjadi sumber air musuh.
Salahuddin melarang tenteranya meracuni air sungai itu kerana Islam melarang merosakkan air. Beliau berusaha mengubah aliran air agar air tidak masuk ke dalam kota sahaja. Dalam beberapa hari sahaja tentera Sinjir menyerah diri.
Menyatukan dua gergasi
Selepas menunjukkan prestasi yang cemerlang menawan kota berhampiran Baitulmaqdis, Salahuddin mengutus surat kepada dua Khalifah iaitu di Baghdad (Abbasiyyah) dan di Cordova (Umayyah) untuk bersatu menentang tentera Salib. Hal ini menjadi sejarah kerana tiada seorang individu pun yang berjaya menyatukan dua kerajaan gergasi ini dalam sesuatu isu atau hal melainkan dilakukan oleh Salahuddin.
Rahsia pedang
Sebenarnya kekuatan tentera Mamluk pimpinan Salahuddin tidak terletak kepada kepimpinan Salahuddin semata-mata, tetapi ia melibatkan kekuatan teknologi ketenteraan pada waktu itu yang melebihi kekuatan teknologi dunia Barat.
Daripada banyak teknologi ketenteraan yang dirintis oleh dunia Islam pada waktu itu, terdapat satu teknologi yang sehingga sekarang tidak dapat dirungkai dengan terperinci oleh saintis dari Barat iaitu teknologi pembuatan Pedang Damsyik![2]
Kota Damsyik yang kini ibu negara Syria (negara Sham) turut terkenal dengan peralatan pedang hinggakan Suyuf ad Damasy atau pedang Damsyik pernah disebut dalam kitab Al-Kindi. Keistimewaan Salahuddin Al-Ayubi telah dibongkar oleh Prof. Dr. Peter Paufler dan kumpulannya di Teknikal Universiti Dresden, Jerman apabila mereka menemui carbon nanotube di dalam pedang yang digunakan oleh Salahuddin Al-Ayubi dan tentera-tentera Islam dalam peperangan salib. Carbon nanotube inilah yang telah menjadikan pedang-pedang pejuang Islam sangat istimewa, mulur tetapi amat tajam. Penemuan ini telah diterbitkan oleh jurnal Nature (antara jurnal saintifik paling berpengaruh di dunia) tahun 2006 (www.nature.com).
Ketajaman Pedang Damsyik ini turut digeruni oleh tentera-tentera salib pimpinan Birnis dan Raja Richard the Lion Heart. Ini kerana pedang ini mampu menembusi perisai dan baju besi milik mereka. Bahkan, pedang ini mampu mematahkan pedang mereka dengan sekali hayunan. Ketajaman Pedang Damsyik merupakan salah satu sebab kemenangan besar Islam dalam siri-siri peperangan Salib itu.
Dalam satu peristiwa, Salahuddin telah memenggal kepada Raynald de Chatillon akibat perbuatan kejinya yang membunuh ratusan orang Islam dan Yahudi yang tidak bersalah. Salahuddin yang terkenal adilnya telah mencantas kepala Raynald de Chatillon dengan pedang miliknya yang diperbuat daripada besi Damsyik itu seperti memotong roti.
Pengiktirafan Barat
Salahuddin mendapat reputasi besar di Eropah sebagai seorang panglima yang berjaya, sehinggakan wujudnya pada abad ke-14 sastera epik mengenai kejayaannya, dan Dante meletakkannya di kalangan roh baik dalam karya Limbo. Salahuddin muncul sebagai sebuah watak dalam karya tulisan Sir Walter Scott iaitu The Talisman (1825).
Salahuddin Al-Ayubbi amat dihormati di kalangan para bangsawan Kristian terutamanya Raja Richard. Raja Richard pernah memuji Salahuddin sebagai seorang putera agung dan merupakan pemimpin paling hebat dalam dunia Islam. Selepas perjanjian damai ditandatangani, Richard dan Salahuddin bertukar-tukar hadiah di antara satu sama lain sebagai lambang kehormatan. Walau bagaimanapun kedua-dua pemimpin ini tidak pernah bersua muka.
Stanley Lane-Poole (penulis Barat) dalam bukunya Saladin and the fall of the Kingdom of Jerusalem mengesahkan, kebaikan hati Salahuddin mencegahnya daripada membalas dendam. Tenteranya sangat bertanggungjawab, menjaga peraturan di setiap jalan, mencegah segala bentuk kekerasan sehingga tidak ada kedengaran orang Kristian dianiaya. Selanjutnya Lane-Poole bercerita mengenai tindak-tanduk tentera Kristian ketika menawan Baitulmaqdis kali pertama pada 1099 M. Tercatat dalam sejarah bahawa ketika Godfrey dan Tancred menunggang kuda di jalan-jalan Jerusalem, jalan itu dipenuhi mayat, orang Islam yang tidak bersenjata diseksa, dibakar dan dipanah dari jarak dekat di atas bumbung dan menara rumah ibadat.
Beliau meninggal dunia pada 27 Safar 589 Hijrah (1193 Masihi) pada usia 55 tahun di Damsyik, Syria selepas memerintah selama 25 tahun. Beliau sakit selama 14 hari sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Beliau meninggal dunia tanpa meninggalkan sebarang harta untuk diwariskan. Beliau dikatakan hanya memiliki 47 dirham wang perak dan 1 dinar wang emas. Urusan penyelenggaraan jenazah ditanggung oleh keluarga beliau, manakala kain kafannya diberikan oleh para menteri.Thursday, October 20, 2011
10 Lapangan Terbang Paling Berbahaya Untuk Pendaratan
Jurutera pakar digunakan di kawasan iklim yang sangat sejuk untuk menyokong mereka selama pembinaan dan membina landasan pada lapisan Permafrost. Lapangan terbang ini siap pada tahun 1975, tetapi sedikit perubahan musim menyebabkan bahagian landasan menjadi tidak rata, memaksa perlu untuk melapisi landasan pacu beberapa kali. Sebuah projek dilancarkan pada tahun 1989 bertujuan isolasi bahagian merepotkan landasan dari tanah, yang terbukti relatif sukses. Namun, sebuah kajian tahun 2002 menunjukkan bahawa peningkatan suhu di kawasan ini dapat meningkatkan keperluan dan frekuensi usaha pemeliharaan dan membaiki.
Tidak ada kekurangan ruang pada Runway Ice, jadi super-saiz pesawat seperti C-130 Hercules dan C-17 Globemaster III mendapat tanah dengan relatif mudah. Cabaran nyata adalah memastikan bahawa berat pesawat dan mendapatkan pesawat terjebak dalam salji yang lembut.
Pulau buatan Kansai adalah 2.5 batu panjang dan 1.6 batu lebar-begitu besar bahawa itu terlihat dari ruang angkasa. Gempa bumi, siklon berbahaya, sebuah dasar laut tidak stabil, dan usaha sabotaj dari demonstran hanya beberapa pembolehubah jurutera dipaksa untuk mengira. Mengesankan seperti lapangan terbang, Stewart Schreckengast, seorang profesor teknologi penerbangan di Purdue University dan bekas perunding penerbangan dengan Mitre, memberi amaran bahawa perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut merupakan ancaman yang sangat nyata terhadap kewujudan lapangan terbang. "Ketika ia dibina, [jurutera] mungkin tidak mengira pemanasan global," katanya. "Dalam 50 tahun atau lebih, ini mungkin di bawah air."