Thursday, March 8, 2012

Sejarah Perang di Vietnam

Vietnam (Bahasa Vietnam: Việt Nam), bernama resmi Republik Sosialis Vietnam (Cộng Hòa Xã Hội Chủ Nghĩa Việt Nam) adalah negara paling timur di Semenanjung Indochina di Asia Tenggara. Vietnam berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya dan di sebelah timur terbentang Laut China Selatan. Dengan populasi sekitar 84 juta jiwa, Vietnam adalah negara terpadat nomor 13 di dunia.

Sejarah Kuno Vietnam

Bangsa Annam yang berasal dari Tiongkok Selatan ini mendirikan sebuah kerajaan, yaitu Annam yang meliputi seluruh daerah pantai timur Indo-China. Kerajaan Annam dipimpin oleh rasa yaitu Dinh Bo Linh. Kerajaan Annam berkali-kali diserbu Tiongkok. Pada tahun 1673 kerajaan Annam pecah menjadi : Kerajaan Annam-Utara (Hanoi) di bawah dinasti Le Loi dan Kerajaan Annam Selatan (ibukota Hie) dibawah Dinasti Nguyen Hoang.

Kerajaan Annam-Utara dan selatan runtuh. Putera mahkota dari kerajaan Annam Selatan melarikan diri ke Siam dan akhirnya dididik oleh orang perancis. Latar belakang orang perancis tersebut adalah ingin mempererat putera mahkota agar dapat masuk ke Indo-China. Putera mahkota dan bangsa Perancis dapat masuk ke Indo-China dan mendirikan kerajaan Vietnam dengan kaisar Gia Lang. Dengan diangkatnya putera mahkota sebagai kasiar. Agama Rooms-Katolik berkembang pesat karena sang Raja mendapat pengaruh dari raja.

Etnis Vietnam

Vietnam (bahasa Vietnam: người Việt atau người Kinh) adalah sebuah kelompok etnis yang berasal dari apa yang kini merupakan Vietnam timur laut dan bagian selatan Republik Rakyat Cina. Mereka adalah kelompok etnis mayoritas di Vietnam, yaitu 86% dari seluruh penduduk menurut sensus 1999, dan yang secara resmi dikenal sebagai orang Kinh untuk membedakan mereka dari kelompok-kelompok etnis di Vietnam yang lainnya.

Terjadinya Perang Vietnam



Perang Vietnam, juga disebut Perang Indochina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan USSR dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang merupakan negara komunis.

Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar. Setalah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976. Salah satu korban paling terkenal dari Perang Vietnam adalah Kim Phuc

Jatuhnya Indo-China ke Perancis

Tu Due (1847-1883) yang berkuasa di Vietnam menindas kaum Katholik dan mencoba untuk menutup Indo-Cina dari Perancis dan bangsa asing lainnya. Kenapa Tu Due melakukan hal ini ? perang candu yang terjadi di Cina (Cina vs Inggris) menunjukkan ketidakmampuan Cina menghadapi bangsa asing yang mengobrakabrik negeri tersebut. Tue Due berusaha agar hal ini tidak terjadi di Indo-Cina.

Perancis menanggapi sikap Tue Due ini dengan melakukan serangan ke Cochin-China (1958), dengan alasana untuk melindungi warga negaranya. Walau pasukan Vietnam berhasil dikalahkan namun, kota Hue (ibu kota Vietnam) gagal untuk dikuasaai. Guna mengakhiri perang yang berlangsung selama 4 tahun tersebut maka pada 1862 terjadilah perjanjian Saigon. Hal-hal yang disetujui dalam perjanjian tersebut, yaitu:

(1) Bagian timur Cochin-China menjadi milik Perancis.

(2) Pelabuhan Tourame, Balat, Kuang An di buka untuk Perancis.

(3) Kebebasan beragama katholik.

Isi perjanjian tersebut jelas merugikan Vietnam, dan menguntungkan Perancis untuk melakukan penetrasi kolonial dan imperialisme di kawasan Indo-China.

Padan 1870-1871 Perancis kehilangan kekuatannya akibat Revolusi Perancis (dimana pemerintahan monarki diganti dengan Republik). Raja Tu Due tidak menyadari hal ini, sehingga tidak memanfaatkannya kondisi Perancis yang melemah dalam menyelenggarakan imperialismenya di Indo-China. Pada tahun 1872-1873 Francis Garnier seorang Avonturier Perancis menyerbu Tonkin dan menduduki Hanoi. Tindakan Garnier ini dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah Perancis, tapi dibalik itu pemerintah Perancis berharap tindakannya Garnier ini berhasil. Sayangnya, Garnier berhasil dikalahkan oleh pasukan Vietnam dan tewas. Pemerintah Perancis lalu melakukan penjelasana mengenai pendudukan di Hanoi ini. untuk menyelesaikan konflik tersebu, maka ditanda tangani perjanjian damai yaitu:

(1) Hanoi dikembalikan oleh Perancis ke Vietnam.

(2) Vietnam mengakui chocin-china sebagai milik Perancis.

(3) Vietnam berjanji akan menyesuaikan politik luar negeri dengan Perancis.

Terlambat bagi Vietnam menyadari kelemahan Perancis kala itu, Imperialisme Perancis kembali kuat. Melihat kenyataan ini raja Tu Due memalingkan negerinya ke Tiongkok. Usaha ini dilakukan untuk mengimbangi Perancis yang mulai bangkit di Eropa. Celakanya, usaha raja Tu Due dianggap melanggar perjanjian Saigon pada butir ketiga. Akibatnya, Vietnam dan Perancis terlibat perang (ini disebut dengan perang Indo-cina pertama). Perang ini berakhir dengan kekalahan Vietnam. Selanjutnya Vietnam menandatangani perjanjian Huė 1883 yang berisi bahwa Vietnam mengakui berada dibawah naungan Perancis. Sejak saat itu Vetnam dujajah Perancis dan imbasnya adalah kehilangan kemerdekaannya.

Pada tahun 1883 raja Tu Due wafat, terjadi perebutan kekuasaan antar putra mahkota, baru tahun 1887 Vietnam diambil alih oleh Peracis sebagai miliknya. Tahun 1893 Kamboja direbut Perancis, maka sempurnalah Indocina berada dibawah kekuasaan Perancis sudah.

2) Indo-China dibawah Perancis

a) Politik

Dalam usaha melanggengkan kekuasaan Perancis di Indo-Cina, digunakan sistem politik Asimilasi (bercampurnya kelompok atau individu yg berlainan kebudayaannya menjadi satu kelompok kebudayaan) dalam hal in kebudayaan perancis diperlakukan lebih utama dari kebudayaan asli Indo-cina. Orang-orang Indocina, harus bersikap, berbahasa, dan hidup ala orang Perancis. Hal ini diharapkan agar bangsa Indocina tergantung terhadap Perancs, dan Perancis menganggap telah memiliki Indocina selama-lamanya.

Namun usaha secara politik ini gagal, karena perancis tidak yakin akan keberhasilnya dalam menerapkan politik Asimilasi ini

b) Ekonomi

Eksplotasi segala kekayaan alam untuk kepentingan Perancis tanpa mengindahkan kepentingan penduduk lokal Indo-cina. Eksplotasi yang dilakukan secara besar-besaran menyebabkan kelemahan ekonomi, ditunjukkan dengan gagalnya produksi beras, dan berakhir dengan keruntuhan ekonomi Indocina.

3) Nasionalisme Indo-China

Nasionalisme di Indo-China gagal. Itu disebabkan kurangnya koordinasi dan konsoldasi. Barulah pada masa Ho Chi Minh yang dapat melaksanakan ini, hal ini terdorong dengan munculnya kembali nasionalisme di Indo-cina adalah

i) Penindasan Perancis di Indo-China

ii) Timbulnya kaum pelajar yang memahami Demokrasi.

iii) Perang Jepang-Rusia yang membangkitkan nasionalisme seluruh Asia.

iv) Revolusi nasional di Tiongkok.

v) Para tentara Indo-China yang dikirim Perancis dalam PD II kembali dan membawa paham Liberalis.

4) Gerakan Nasionalisme

a) Vietnam Resoration League

Didirikan Cuong De (1907), gerakan ini timbul karena pengaruh kemenangan Jepang terhadap Rusia pada tahun 1905, dan mengambil Jepang sebagai teladan.

b) Partai Nasionalis Indo-China

Partai ini mencontoh Guo Ming Tang (Tiongkok). Partai ini menimbulkan pemberontakan antara Vietnam dengan Perancis, pemberontakan ini dapat ditumpas pada tahun 1931.

c) Partai Komunis Indo-China

Partai ini tidak menampakan dirinya sebagai partai komunis tapi selalu menyelundup dalam gerakan-gerakan nasionalsme. Partai ini didirikan pada 1929 di Hongkong oleh Nguyen Al Quoc atau yang dikenal dengan nama Ho Chi Minh.

d) Partai Demokrat Indo-China

Partai ini didirikan pada tahun 1944 mahasiswa yang ingin merdeka da pemerintahan yang demokratis. Mereka menyetujui Ho Chi Minh sebagai pemimpin mereka.

e) Partai Sosialis Indo-China

Didirikan pada 1946, tujuannya untuk mendapat kemerdekaan dan pemerintahan yang sosialis. Gerakan di Indo-China yang berkobar lebih didorong oleh orang-orang komunis. Ho Chi Minh dengan semboyannya “my party is my country, and my program is my independency.”

5) Perang Dunia II

Menyerahnya Perancis pada Jerman (1940) menyebabkan kondisi pemerintahan Perancis di Indo-China melemah. Ketika Jepang datang, maka dengan mudah merebut Indo-China dari Perancis. Namun, pada saat itu Perancis masih memegang kekuasaan atas Indo-china sebagai konsekuensinya Perancis harus menyiapkan kebutuhan perang Jepang. Namun kondisi ini tak bertahan lama karena Jepang mengambil alih kekuasaan perancis di indo-china pada 9 maret 1945. lalu mendirikan kerajaan Vietnam pada 11 maret 1945 dengan Bao Dai sebagai rajanya. Lalu Norodom Sihanouk sebagai raja Kamboja pada 13 maret 1945. Selanjutnya pada 20 April 1945 Sisavong Vong menjadi raja Laos. Namun usaha Jepang ini tdak berhasil menarik hati masyarakat indochina yang ingin merdeka dari Perancis.

Ho Chi Minh pada tahun 1941 lebih berhasil mempersatukan gerakan-gerakan nasionalisme Indo-China didalam Liga Kemerdekaan Vietnam, dan mendapat bantuan dari Tiongkok, USA, dan Perancis . Ho Chi Min menyerbu Tonkin dan menggerilya disana dan sampai akhirnya Jepang menyerah pada sekutu (14 Agustus 1945). Ho Chi Minh menduduki Hanoi dan memproklamasikan kemerdekaan Indo-China sebagai Republik Demokratik Vietnam.

6) Perjuangan Kemerdekaan Vietnam

Dalam konfrensi Postdam (2 Agustus 1945) ditetapkan bahwa Indo-China sebelah utara garis lintang 16° akan diduduki oleh Tiongkok, dan sebeah Selatan garis lintang 16° oleh tentara Inggris, untuk melucuti Jepang dan mengembalikan keamanan dan ketertiban.

Tentara pendudukan ini datang terlambat. Waktu antara Jepang menyerah dan tibanya tentara pendudukan digunakan sebaik-baikny oleh Ho Chi Minh:

i) Memproklamirkan kemerdekaan.

ii) Merebut pemerintahan dari Jepang.

Inggris tidak suka melihat Indo-China mendapat kemerdekaan karena in akan memperkuat gerakan kemerdekaan Asia. Inggris ingin mengembalikan imperealisme Perancis di Indo-China. Maka dengan diam-diam Inggris membawa tentara Perancis dalam usaha menlucut Jepang. Pada 23 Agustus 1945 tentara Perancis dapat merebut Saigon. Seluruh wilayah Inggris diberikan kepada Perancis. Adanya persetujuan Chungking pada 28 Pebruari 1946 membuat Tiongkok keluar dari Vietnam.

Kenapa Inggris membantu Perancis untuk mendapatkan kembali wilayah jajahan Perancis? Hal dilakukan tak lain untuk menekan usaha negara-negara di Asia untuk merdeka. Seperti yang kita ketahui, Inggris dijuluki dengan negeri matahari tak pernah terbenam. Ini tak lain karena Inggris memiliki wilayah jajahan yang luas. Wilayah jajahan yang banyak di Asia, menyebabkan Inggris ingin melanggengkan kekuasaannya tersebt. Untuk itu dengan menekan negara-negara yang baru merdeka untuk kembali terjajah. Bila negara yang baru merdeka tersebut gagal, maka tak menimbulkan inspirasi bagi negara terjajah lainnya untuk merdeka.

Sumber: (http://kuninghijau.wordpress.com)

No comments:

Post a Comment