John dari Britannia bukan seorang prajurit yang berprestasi, dan di antara para earl di Inggris politiknya cukup signifikan. Ia tetap sebagai seorang diplomat yang cakap, yang bernilai baik oleh Edward I dan Edward II atas keahliannya bernegosiasi. John tidak pernah menikah dan setelah kematiannya gelar dan wilayahnya jatuh ke tangan keponakannya, John III, Adipati Britannia.
Latar Belakang dan Kehidupan Awal
John merupakan putra kedua John II, Adipati Britannia, dan istrinya Beatrice, yang memiliki 3 orang putra dan 3 orang putri yang selamat sampai usia dewasa. Beatrice adalah putri Henry III dari Inggris, yang menjadikan John sebagai keponakan putra Henry dan pewaris Edward I. Ayahnya memegang gelar Earl dari Richmond, namun hanya sedikit terlibat dengan urusan-urusan politik Inggris. John dibesarkan di istana Inggris bersama dengan putra Edward I Henry, yang wafat di tahun 1274. Ia berpartisipasi di dalam turnamen di masa mudanya, namun tidak pernah membedakan dirinya sebagai seorang prajurit.
Ketika di tahun 1294 raja Perancis menyita Wilayah Adipati Aquitania Raja Edward, John melakukan perjalanan ke Perancis namun gagal untuk mengambil Bordeaux, dan di hari Paskah tahun 1295 harus melarikan diri ke kota Rions. Di bulan Januari 1297 ia ikut ambil bagian dari kekalahan di pengepungan Bellegarde dengan Henry de Lacy, Earl dari Lincoln, diikut dengan kepulangannya ke Inggris.
Meskipun memiliki hasil yang buruk di Perancis ia tetap dinilai tinggi oleh Raja Edward I, yang menganggapnya sebagai putranya sendiri. Setelah kepulangannya ke Inggris John terlibat di dalam Perang Skotlandia. Ia barangkali juga terlibat di dalam Pertempuran Falkirk di tahun 1298, dan dengan pasti Pengepungan Caerlaverock di tahun 1300. Ayahnya wafat di tahun 1305, dan digantikan Wilayah Adipati Britannia oleh abang John, Arthur. Akan tetapi di tahun berikutnya, Edward I menginvestasikan John dengan gelar ayahnya yang lain, Earl dari Richmond.
Pelayanan Kepada Edward II
Meskipun kegagalan militer dan politik yang relatif signifikan, pemerintahan Inggris memandang Richmond sebagai seorang diplomat yang terpercaya. Ia adalah seorang perantara yang cakap, dan koneksi Perancisnya merupakan aset yang berguna. Di tahun 1305, Edward I menunjuknya sebagai Pengawal Skotlandia, sebuah posisi yang dikonfirmasikan setelah aksesi Edward II di tahun 1307. Pada saat ini Richmond juga merupakan salah seorang earl yang tertua di negara tersebut. Karena hubungan di antara Edward II dan bangsawannya memburuk, Richmond tetap setia kepada raja; di tahun 1309 ia melanjutkan kedutaan untuk Paus Clement V demi orang kesayangan Edward Piers Gaveston.
Richmond diduga adalah sahabat dekat Gaveston, dan tidak berbagi sikap antagonis yang dipegang oleh ear tertentu lainnya. Akan tetapi, di tahun 1310 hubungan di antara Edward II dan para earlnya memburuk ke titik dimana sebuah komite tokoh terkemuka mengambil alih pemerintahan dari raja. Richmond merupakan salah satu dari delapan earl yang ditunjuk ke dalam kelompok tersebut of 21, yang disebut sebagai Maharaja Ordainer.
Richmond kemudian melakukan perjalanan ke Perancis untuk negosiasi diplomatik, sebelum kembali ke Inggris. Gaveston, diasingkan oleh para Ordainer tapi yang kemudian berbalik, menjadi terbunuh di bulan Juni 1312 oleh Thomas dari Lancaster dan para bangsawan lainnya. Kejadian itu menimpa Richmond, bersama dengan Gilbert de Clare, Earl dari Gloucester, untuk mendamaikan kedua belah pihak setelah kejadian itu. Di tahun 1313 ia mengikuti Edward pada kunjungan negara ke Perancis, dan setelah itu ia tinggal sebagai seorang pengikut yang terpercaya. Di tahun 1318 ia menyaksikan Perjanjian Leake, yang memulihkan Edward pada kekuasaan penuh.
Di tahun 1320 ia sekali lagi menemani raja ke Perancis, dan di tahun berikutnya ia mengemban negosiasi perdamaian dengan bangsa Skotlandia. Ketika di tahun 1322 Thomas dari Lancaster memberontak dan dikalahkan di dalam Pertempuran Boroughbridge, Richmond hadir di pengadilan, ketika Lancaster dihukum mati. Setelah ini, Edward melancarkan kampaye militer yang gagal melawan Skotlandia. Meskipun Richmond menutupi kemunduran Edward di Pertempuran Byland Kuno, memungkinkannya untuk menghindari penangkapan, Richmond ditawan. Ia tetap tinggal sebagai tawanan sampai dengan tahun 1324, ketika ia dibebaskan untuk tebusan sebanyak 14,000 Mark. Setelah ia dibebaskan, ia melanjutkan kegiatan diplomatiknya di Skotlandia dan Perancis.
Penurunan Tahta Edward II dan Tahun-tahun Terakhir
Di bulan Maret 1325 Richmond melakukan perjalanan pulang yang terakhir ke Perancis, dimana untuk pertama kalinya ia membuat dirinya sendiri oponen yang nyata terhadap raja. Wilayah-wilayahnya di Inggris disita oleh Mahkota. Ia menyelaraskan dirinya sendiri dengan Ratu Isabella, yang dikirim ke misi diplomatik ke Perancis, dan mengabaikan perintah-perintah suaminya untuk kembali. Di bulan September 1326 Isabella, kekasihnya Mortimer, dan sekelompok pasukan kecil menyerang Inggris. Di bulan Januari 1327 Edward II dipaksa untuk berabdikasi, dan putranya diumumkan sebagai Raja Edward III.
Meskipun wilayah-wilayah Richmond dipulihkan, tahun-tahun terakhirnya dihabiskan di wilayah-wilayah Perancisnya, dan ia tetap sebagian besar terputus dari urusan-urusan politik Inggris. Ia wafat pada tanggal 17 Januari 1334, dan dimakamkan di dalam gereja Franciskan di Nantes. John dari Britannia tidak pernah menikah; ia digantikan oleh keponakannya John (putra Arthur), yang menjadi pewaris wilayah Earlnya.
Sumber: http://id.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment