Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:” Tidak akan
terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan Yahudi. Maka kaum
muslimin membunuh mereka sampai ada seorang Yahudi bersembunyi di
belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan
pohon:”wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari
dan bunuhlah ia kecuali pohon Gorqhod karena ia adalah pohon Yahudi” (HR Muslim)
Ini adalah salah satu hadits di antara banyak hadits yang
menceritakan permusuhan dan peperangan yang terjadi antara umat Islam
dengan Yahudi. Lebih dari itu Al-Qur’an sudah sedemikian jelas
menceritakan permusuhan abadi antara bangsa Yahudi dengan umat Islam.
Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras
permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi
dan orang-orang musyrik”. (QS Al-Maaidah: 82).
Yahudi adalah nama agama produk Bani Israel yang mengingkari ajaran
tauhid risalah para nabi termasuk nabi-nabi Bani Israel seperti Daud as,
Sulaiman as, Musa as dan nabi-nabi yang lain. Yahudi juga identik
dengan bangsa Israel yang menganut agama Yahudi. Sebenarnya Bani Israel
adalah bangsa yang dipilih oleh Allah. Dari bangsa inilah Allah banyak
mengutus para nabi dan rasul seperti Ishak, Ya’qub, Yusuf, Daud,
Sulaiman, Musa dll. Tetapi setelah nabi terakhir berpindah ke Bani
Ismail maka mayoritas mereka mengingkari ajaran tauhid yang dibawa nabi
Muhammad sebagaimana juga sebelumnya mereka banyak mengingkari nabi-nabi
dari bangsanya bahkan lebih dari itu banyak juga nabi-nabi dari bani
Israel yang dibunuh di tangan mereka sendiri.
Permusuhan bangsa Yahudi kepada orang-orang beriman berlipat ganda
karena berpindahnya kenabian dari Bani Israel ke Bani Ismail, dan karena
sikap mereka yang merasa lebih mulia, dan lebih dari itu karena mereka
tidak beriman kepada Allah. Permusuhan itu sudah berlangsung sangat lama
semenjak Muhammad saw diangkat menjadi rasul. Walaupun sebenarnya Bani
Israel dan Bani Ismail bertemu pada satu titik ajaran dan keturunan
yaitu Nabi Ibrahim as.
Nabi Ibrahim mempunyai dua putra, pertama Ismail, dan anak-cucu dari
beliau disebut bani Ismail. Putra yang kedua Ishak, dan Ishak punya
putra Ya’qub. Dan Ya’qub disebut juga Israil sedangkan keturunan Ya’qub
disebut bani Israil. Banyak di antara mereka yang menjadi nabi tetapi
banyak pula yang mengingkari nabinya.
Pada saat Rasulullah saw hijrah ke Madinah benih-benih ketidaksukaan
orang-orang Yahudi mulai muncul, apalagi setelah nabi Muhammad saw
menguasai kota Madinah. Orang-orang Yahudi di Madinah baik dari bani
Qoinuqa, bani Nadhir dan bani Quraizhah walaupun sudah membuat
perjanjian damai tetapi berkali-kali mengkhianatinya bahkan melakukan
permusuhan terhadap Rasulullah saw dan kaum muslimin.
Konflik antara umat Islam dengan Yahudi dari Bani Qoinuqa di Madinah
terjadi setelah perang Badar. Yahudi Bani Qoinuqa meremehkan kekuatan
umat Islam, kemenangan di perang Badar atas kaum kafir Quraisy mereka
anggap karena kaum muslimin menghadapi kelompok yang tidak pandai teknik
berperang. Bahkan mereka menantang perang dengan kaum muslimin.
Menghadapi tingkah mereka, Rasulullah saw berusaha menyabarkan diri dan
sahabatnya. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, karena terjadi
insiden yang menimpa salah seorang muslimah. Ketika itu ia sedang berada
di pasar Bani Qoinuqa. Seorang Yahudi mempermainkannya dan meminta agar
ia membuka kerudungnya, tentu saja muslimah tersebut menolak. Kemudian
pada saat ia sedang lengah dan duduk di suatu tempat, si Yahudi
mengikatkan ujung kerudung muslimah tersebut dengan tali pada sebuah
batu, tentu saja ketika si muslimah itu bangun tersingkaplah auratnya.
Maka ia berteriak minta tolong. Seorang muslim yang berada di dekatnya
segera menolongnya dan membunuh si Yahudi tadi, sebaliknya kemudian si
muslim tadi pun dikeroyok sampai meninggal. Maka orang-orang muslim
minta tolong pada Rasulullah saw dan sahabat. Sehingga Rasul mengusir
Yahudi Bani Qoinuqa dari Madinah karena ulah mereka mengganggu seorang
muslimah.
Konflik kembali lagi terjadi, kali ini umat Islam menghadapi Yahudi
Bani Nadhir. Setelah perang Uhud Rasulullah saw dan umat Islam
mendatangi perkampungan Bani Nadhir untuk meminta diyat (denda). Hal
tersebut dilakukan sesuai perjanjian yang telah dibuat, jika ada anggota
masyarakat Madinah yang terbunuh, mereka dikenakan diyat. Di depan
Rasulullah saw mereka menyanggupi permintaan tersebut. Tetapi ketika
Rasulullah saw sedang duduk bersandar di sebuah dinding rumah,
sekelompok Yahudi Bani Nadhir merencanakan percobaan pembunuhan terhadap
Muhammad saw yaitu dengan menjatuhkan batu dari atas rumah tempat
Rasulullah saw duduk. Tetapi malaikat Jibril memberitahu kejadian
tersebut dan Rasulullah saw pulang ke Madinah. Selanjutnya beliau datang
lagi bersama sahabat yang lain mengusir Yahudi Bani Nadhir dari
Madinah.
Adapun Bani Quraidhah mereka mengkhianati Rasulullah saw dalam perang
Ahzab. Pada waktu perang Ahzab Rasulullah saw menghadapi musuh
multinasional dari luar Madinah pasukan kafir Quraisy bersekutu dengan
yang lain menghadapi Rasulullah saw dan sahabatnya. Sedangkan di dalam
Madinah Yahudi bani Quraidhah dan orang Munafik mengkhianati umat Islam.
Maka setelah perang Ahzab usai dan kemenangan berada di pihak umat
Islam Allah memerintahkan umat Islam untuk menyerang bani Quraidhah. Dan
mereka pun berhasil dilumpuhkan dan sebagiannya melarikan diri.
Puncaknya umat Islam berhasil menghilangkan gangguan kaum Yahudi Madinah
dengan berhasil mengalahkan mereka di Khaibar.
Begitulah permusuhan kaum Yahudi di masa Rasulullah saw. Di masa
berikutnya permusuhan mereka tidak padam malah semakin sengit dan keras.
Mereka senantiasa mencari-cari celah kelemahan umat Islam untuk
dihantam dan dihancurkan.
Perjanjian-perjanjian yang dilakukan oleh bangsa Yahudi dengan
penguasa di negara-negara muslim selalu saja merugikan kepentingan umat
Islam. Walaupun begitu setelah itu mereka khianati kembali. Perjanjian
Camp David yang dilakukan pemerintah Mesir dengan bangsa Yahudi
mengakibatkan Mesir menderita kerugian moril dan materiil yang sangat
banyak. Begitu juga perjanjian Gaza dan Arikha yang dilakukan antara PLO
dengan Yahudi. Perjanjian tersebut di samping merugikan bangsa muslim
Palestina, lebih diperparah lagi oleh pengkhianatan bangsa Yahudi dengan
kejadian Tragedi Masjid Ibrahim (Hebron) Al Khalil 12 Februari 1994,
yaitu pembantaian umat Islam di masjid Ibrahim saat mereka sedang
melaksanakan shalat Subuh berjamaah. Sekitar 100 mati syahid, 300 orang
lainnya luka parah.
Dan pembantaian Zionisme Yahudi atas umat Islam di Palestina akan
terus terjadi. Tragedi berdarah berulang kembali pada Senin 22 Juli 2002
M. Pada malam berdarah yang penuh duka itu, militer rezim Imperialis
Israel menggempur kampung el Durj di kota Gaza dengan menggunakan
pesawat F16 buatan Amerika. Sebuah adegan pembantaian kemanusiaan secara
keji dan biadab yang mengakibatkan 17 warga Palestina gugur, 3 di
antaranya wanita dan 11 lainnya anak-anak. Ditambah Asy Syahid Saalah
Shahadah, seorang pendiri dan pemimpin umum Brigade Izzuddin al Qassam,
sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Aksi pembantaian tersebut
juga melukai 176 warga, 115 di antaranya dalam kondisi kritis.
Teror dan pembantaian Zionisme Yahudi atas non Yahudi adalah aqidah
mereka. Mantan PM Israel Begin berkata:”Warga Palestina itu hanya
sekedar kecoa-kecoa yang harus dienyahkan.”. Dia kemudian melanjutkan
komentarnya:”Kita harus sadar dan tahu bahwa tidak ada tempat di negeri
ini untuk dua bangsa. Maka satu-satunya solusi adalah Palestina tanpa
bangsa Arab dan tidak ada jalan selain pendeportasian bangsa Arab ke
negara-negara tetangga, dideportasi semuanya tanpa ada pengecualian. Dan
di sini, harus tidak ada suatu desa atau keluarga Arab manapun.”.
Ungkapan para tokoh Yahudi tidak lain dari aqidah mereka yang mengikuti
dan mencontoh nabi dan kitab mereka. Nabi Ezekeil berkata:”Jangan belas
kasihan kepada mata-matamu, jangan ampuni orang tua, pemuda, gadis,
anak-anak dan kaum wanita. Bunuhlah mereka semua.” Talmud juga
berkata:”Termasuk suatu keadilan jika orang Yahudi membunuh orang kafir
dengan tangannya, sebab mengalirkan darah orang kafir itu sebuah bentuk
pemberian korban kepada Tuhan.”
Di Indonesia tangan-tangan Yahudi sudah mulai berkeliaran. George
Soros sang penghancur ekonomi Indonesia sudah mulai masuk menguasai
beberapa saham di Indonesia. Perjanjian pemerintah Indonesia dengan
perusahaan Freeport milik Yahudi sangat merugikan bangsa Indonesia.
Kekayaan alamnya dikuras, alamnya rusak sedang pemerintah Indonesia
tidak berdaya menghadapi kuatnya lobi Yahudi yang dipimpin mantan
menteri Luar Negeri Amerika Henry Kisingger. Dominasi Yahudi di
Indonesia sudah sangat mengerikan, kondisi terakhir sudah mulai
menguasai aset-aset vital milik bangsa Indonesia. Penguasaan itu melalui
siasat yang bernama privatisasi. Dan mulailah perpindahan aset bangsa
ke tangan asing terjadi, dari mulai BCA sampai yang terakhir PT.
Indosat.
Bangsa Yahudi selalu berada di belakang setiap kejahatan dan
kehancuran yang menimpa dunia. Perang Dunia I yang disusul jatuhnya
khilafah Islam Turki Utsmani, Perang Dunia II yang mengakibatkan
penjajahan dunia Barat atas dunia Islam, merajalelanya penyakit AIDS,
pesatnya ekonomi Riba’, merebaknya NARKOBA, film-film porno dan seks
bebas dll. Yahudi memiliki andil yang sangat besar pada itu semua. Untuk
mencengkeram mangsanya, Yahudi selalu menggunakan lembaga-lembaga
formal, baik lembaga sosial, ekonomi, maupun politik, seperti; Free
Mason Re, Rotary Club, Lions Club, IMF, Bank Dunia, bahkan PBB.
Lembaga-lembaga tersebut adalah lembaga milik Yahudi atau dikuasai
Yahudi. Karena begitu culasnya Yahudi, mereka menjadi musuh bersama
semua bangsa. Bukan hanya dimusuhi semua bangsa, tetapi mereka juga di
musuhi oleh makhluk Allah lainnya seperti batu-batuan dan pohon-pohonan,
sebagaimana diungkapkan dalam hadits di atas.
Hadits ini mengisyaratkan bahwa Yahudi adalah musuh abadi umat Islam
bahkan umat manusia secara keseluruhan sampai hari kiamat. Jika syetan
adalah musuh abadi manusia, karena hasad kepada Adam as, maka Yahudi
adalah musuh abadi umat Islam karena hasad kepada nabi Muhammad saw dan
umat Islam. Oleh karena itu orang-orang yang dekat dengan Yahudi, ingin
bekerja sama dalam suatu urusan dan selalu membelanya, mereka adalah
orang yang cacat imannya dan merupakan agen Yahudi yang harus diwaspadai
oleh umat Islam.
Sumber: dakwatuna.com
No comments:
Post a Comment