Thursday, March 18, 2010

Fakta Lain Tentang Dinosaurus

Kawanan sekalian pasti pernah menyaksikan suatu film yang mengisahkan tentang bagaimana Steven Spielberg mem-paket-kan kisah-kisah tentang dinosaurus dalam filmnya yaitu Jurassic Park. Para Dinosaurus dalam setiap film Steven Spielberg digambarkan dengan begitu hidup sehingga membuat para penonton berdecak kagum ketika pertama kali atau kedua kalinya menyaksikkan kisah tentang para dinosaurus ini hidup.

Sekarang ini setiap orang sudah mendengar mengenai dinosaurus. Dari anak-anak sampai orang dewasa telah melihat gambar mereka dan banyak orang mengira dinosaurus-dinosaurus itu telah punah 65 juta tahun sebelum manusia ada di bumi. Pandangan mengenai dinosaurus ini sangat berhubungan erat dengan teori evolusi yang digagas dengan ‘brilian’nya oleh Charles Darwin. Saya sendiri tidak mengerti kenapa manusia seperti Charles Darwin memiliki banyak pengikut. Tapi syukurlah sekarang ini teori Charles Darwin sudah punah juga sama seperti Dinosaurus. Mungki pada artikel berikut saya akan menjelaskan dengan panjang lebar mengenai teori Darwin dan keruntuhannya.

Para pengikut dari om Darwin beranggapan bahwa dinosaurus pernah hidup di bumi ini antara 65.000.000 sampai 230.000.000 tahun yang lalu. Dinosaurus ditemukan hanya di 3 kolom geologis yaitu: Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Mereka (Evolusionis:pengikut om Darwin) menamakan tiga lapisan tanah tersebut dengan nama zaman Mesozoic. Itulah nama zaman yang mereka berikan untuk zaman dinosaurus. Menurut mereka makhluk-makhluk ini punah pada akhir zaman Mesozoik (Cretaceous). Teori evolusi mengajarkan bahwa dinosaurus sudah punah kira-kira 65 juta tahun sebelum manusia mulai berevolusi.

Pandangan dari teori evolusi ini tentunya sangat berbeda dengan pandangan saya dan teman-teman. Kebetulan seorang anak kecil seperti saya memiliki teman-teman ilmuwan ternama di dunia (yang percaya salah sendiri). Kami berbeda dari para ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan. Saya dan Ilmuwan yang percaya pada teori penciptaan tersebut berpendapat bahwa dinosaurus tidak punah 65 juta tahun yang lalu namun hidup bersama-sama dengan manusia. Menurut saya dan kawan-kawan, dinosaurus diciptakan oleh Tuhan dan bukan melalui evolusi dari reptil atau menjadi reptil.

Sejarah Penemuan Dinosaurus
Ketika ditemukannya tulang-tulang dinosaurus (selanjutnya akan saya sebut fosil) pertama kali oleh Dr. Robert plot pada tahun 1677, Dr. Robert plot sempat mengira fosil ini adalah tulang gajah raksasa. Nama pertama yang diberikan kepada binatang ini adalah Scrotum humanum. Hal ini terjadi 2 abad sebelum nama “dinosaurus” dilahirkan.

Nah! Berikut adalah kisah mengharukan tentang bagaimana ‘dinosaurus’ dimunculkan.

Pada tahun 1822, seorang gadis bernama Mary Anne Mantell sedang jalan-jalan di sebuah jalan raya di Sussex. Seperti yang biasa dilakukan oleh orang-orang penasaran, ketika dia menemukan sebuah tulang yang berkilau kinclong terkena sinar matahari, dia membawa pulang tulang tersebut untuk ditunjukkan kepada suaminya Dr. Gideon Mantell yang merupakan dokter Inggris dan pemburu fosil amatir. Dr. Mantell mengumumkan bahwa tulang tersebut mempunyai sebuah gigi yang lebih besar dari reptil modern. Ia menyimpulkan bahwa tulang ini adalah tulang reptil pemakan tumbuhan yang sudah punah dengan gigi seperti seekor iguana. Pada tahun 1825, Dr Mantell menamakan fosil tersebut Iguanodon (gigi iguana). Dr. Mantell-lah yang mempopulerkan jaman reptil-reptil. Tahun 1841 anatomis (ahli bentuk tubuh) dan paleontologis (ahli purbakala) Inggris, Sir Richard Owen, yang secara kebetulan adalah lawan terkuat Charles Darwin, menemukan kata “dinosaurus”. Secara teknis, dinosaurus menunjuk pada makhluk raksasa yang menyerupai reptil yang hidup di darat bukan di air. Kata ini berarti “kadal yang mengerikan”. Istilah ini sebenarnya muncul untuk menggambarkan tulang rahang Tyrannosaurus rex yang memiliki panjang 6 kaki dengan gigi sepanjang 6 inchi yang menurut mereka adalah “kadal yang mengerikan”. Bagi para kawanan yang sudah menyaksikan mahakarya dari Shawn levy dalam ‘Night at The Museum’, jangan salah sangka. T-rex itu bukan dinosaurus yang sangat gemar bermain lempar-tangkap seperti anjing, tapi dinosaurus yang gemar mengunyah daging mentah-mentah tanpa memperhitungkan kadar gizi suatu daging terlebih dahulu.

Mungkinkah Diciptakan atau Berevolusi?
Sejak penemuan Dr. Mantell, fosil-fosil dinosaurus telah ditemukan di berbagai belahan dunia. Dari pemukiman hewan lucu pinguin yaitu Alaska yang dekat dengan kutub utara hingga daerah dekat kutub selatan seperti Antartika. Dinosaurus itu ada dalam berbagai ukuran, bentuk, dan jenis. Fosil-fosil dinosaurus merupakan studi kasus yang menarik untuk membuktikan penciptaan atau teori evolusi. Ada berbagai jenis dinosaurus. Beberapa berukuran kecil seperti ayam dan yang lain ada yang berukuran sangat besar sehingga beratnya kira-kira 8 ton. Banyak dari antara dinosaurus tersebut mempunyai struktur tulang yang lain dari biasanya seperti hewan-hewan sekarang ini.

Karena itu, jika dinosaurus berevolusi dari sekitar 230 juta tahun yang lalu, dan jika dimulai dari sejenis reptil (menurut kepercayaan evolusionis), maka harus ada ribuan makhluk perantara. Selama jangka waktu tersebut, jutaan dinosaurus hidup dan mati. Kalau teori evolusi benar maka seharusnya museum-museum dapat menampilkan ribuan bentuk transisi dari dinosaurus ke reptil yang tak dapat dibantah, namun hingga sekarang ini tidak ada museum yang menggambarkan dengan jelas bentuk-bentuk transisi ini. Pembantahan ini oleh para ilmuwan dianggap sebagai salah satu faktor pincang-nya teori Darwin dan dinamakan ‘Missing Link of Darwin Theory’.

Disisi lain teori yang gampang diterima masyarakat adalah Teori Penciptaan yang merupakan teori yang mengatakan bahwa alam dan seisinya adalah murni ciptaan Tuhan dan manusia adalah manusia seutuhnya bukan hasil dari seleksi alam terhadap kera. Perbandingan kebenaran dengan teori Darwin adalah jika teori penciptaan benar, setiap jenis dinosaurus muncul dalam bentuk yang sudah jadi dari sejak permulaan dicipta, tidak ada jenis fosil perantara yang akan menjelaskan bahwa dinosaurus ini adalah nenek moyang dari reptil-reptil sekarang. Pembenaran dari teori penciptaan ini adalah fosil-fosil dinosaurus yang ditemukan dengan sangat jelas menunjukkan bahwa tiap satu jenis dinosaurus yang ditemukan sudah dalam bentuk utuh, tidak ada bukti bahwa binatang dinosaurus adalah kakek buyut dari Iguana atau Komodo.

Brontosaurus Tidak Pernah Ada
Pada umumnya dinosaurus yang akrab dikenal peradaban manusia kini hanyalah dua, yaitu si karnivora Tyrannosaurus Rex atau T-rex dan si herbivora Brontosaurus atau si ‘leher lebih panjang dari jerapah’ (istilah tersebut merupakan istilah saya sendiri, bagi yang tidak setuju silahkan bikin blog lalu protes). Tulang-tulang dan tengkora-tengkorak yang telah ditemukan setelah terkubur sekian lama sering dipajang di museum. Semua fosil-fosil yang menggambarkan tentang dinosaurus menunjukkan adanya makhluk hidup yang sangat besar yang pernah hidup di bumi. Tetapi ketika tulang-tulang itu disusun, ilmuwan tidak selalu membuat rekonstruksi yang akurat. Setiap orang telah mendengar atau melihat gambar Brontosaurus dengan lehernya yang panjang, tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa Brontosaurus itu adalah sebuah kesalahan. Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa mereka telah menaruh fosil kepala yang salah pada fosil badan yang salah pula. Dua peneliti dari Institut Carnegie telah membuktikan bahwa tulang-tulang Brontosaurus di 5 museum utama dunia, termasuk di museum Carnegie sendiri, telah menaruh kepala yang salah. Kedua orang itu, pada tahun 1979, telah memberitahukan media cetak bahwa deskripsi yang diberikan oleh Dr. O.C. Marsh yang adalah ahli fosil yang terkenal dari Yale, berdasarkan data tulang kepala yang salah.

Dalam artikel “Scientist Claim Brontosaurus Given Wrong Head” (Pittsburgh:Associated Press, October 10, 1979), Berman menjelaskan bahwa Dr. O.C. Marsh sebenarnya mengunakan tulang kepala yang ditemukan 3 atau 4 mil jauhnya dari tulang badannya. Tetapi tidak ada orang yang mengetahuinya. Marsh sendiri tidak memberitahukan hal ini dalam artikelnya. Tidak ada bukti bahwa tulang kepala ini ada hubungannya dengan Brontosaurus. Anda dapat memeriksa hal ini dalam Marsh’s Dinosaurus yang ditulis John H. Ostrom dan John S. McIntosh (New Have, Connecticut: Yale University Press, 1966), halaman 244.


Kemudian setelah diberikan kepala yang baru pada Brontosaurus maka makhluk itu lebih menyerupai Diplodocus. Kepala yang salah itu sebenarnya milik dinosaurus yang telah ditemukan sebelumnya yaitu Apatosaurus. Kesimpulannya adalah Brontosaurus tidak pernah ada. Karena alasan itu maka Brontosaurus tidak disebut dalam The New Dinosaur Dictionary karangan Donald. F. Glut (Citadel Press, Secaucus, New Jersey, 1982).

Rekonstruksi Dinosaurus
Sangat penting untuk kawan ketahui bahwa pada saat ilmuwan mengali sejumlah tulang-tulang, mereka tidak menemukan tulang tersebut beserta dagingnya. Walaupun mereka menemukan semua tulang-tulangnya secara lengkap (dan biasanya lebih sering ditemukan hanya beberapa bagian saja), mereka hanya mempunyai data 40 persen untuk menjelaskan bagaimana rupa makhluk tersebut. Tulang-tulang itu tidak menceritakan bagaimana warna binatang itu atau apa yang ia makan. Sedikit sekali bukti fosil mengenai makanan kesukaan maupun minuman kesukaan dinosaurus. Tetapi Komsognatus, Barioniks, dan Hadrosaurus merupakan pengecualian karena isi perutnya ada yang ditemukan dalam bentuk fosil yang masih utuh. Bukti bahwa Deinonikhus memangsa Tenontosaurus juga ditemukan. Kebanyakan makanan dinosaurus hanya dapat diduga-duga saja berdasarkan data yang didapat oleh para peneliti dari gigi, bentuk rahang, maupun bentuk mulut dinosaurus yang telah menjadi fosil. Gigi-gigi tajam yang dimiliki hanya menjelaskan bagaimana ia merobek makanannya tetapi bukan makanan apa yang dirobeknya. Ketika merekonstruksi dinosaurus yang besar dari sisa-sisa tulang, ilmuwan membuat berbagai asumsi. Seperti, beberapa pernyataaan mengenai apa yang dinosaurus lakukan atau di mana mereka tinggal adalah penuh dengan dugaan-dugaan belaka. Dalam film The Lost World dibicarakan mengenai tingkah laku Dinosaurus. Makhluk liar hasil cloning ini bisa mencium bau asap rokok dari jarak beberapa mil, punya intelegensi yang tinggi, menjaga dan memelihara bayinya, bisa balas dendam, dan sebagainya yang seolah mengatakan bahwa dinosaurus lebih cerdas dari pinguin. Tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang bisa diketahui dari fosil tulang belulang dinosaurus.

Unenlagia comahuensis (Novas, 1997)
Sebagai contoh mari kita meneliti fosil Unenlagia comahuensis yang ditemukan oleh paleontologi Fernando Novas yang dimuat di harian Kompas, Senin, 26 Mei 1997. Dari tulang yang ada maka ia mencoba menyusun suatu makhluk dinosaurus yang nantinya berevolusi menjadi burung.

Gambar di samping menjelaskan bagaimana rekonstruksi tulang sehingga menjadi bentuk dinosaurus. Warna putih menggambarkan tulang yang ditemukan sedangkan gambar hitam menunjukkan gambar rekonstruksi. Silahkan kawanan (singkatan dari kawan-kawan) bayangkan bagaimana tulang belulang yang sangat sedikit itu direkonstruksi menjadi dinosaurus yang lengkap. Bagaimana caranya dia dapat menggambarkan kepala dinosaurus lengkap dengan giginya yang tajam padahal tidak ditemukan tulang kepala beserta giginya?? Bagaimana dia menerka panjang lehernya sedangkan tulang lehernya tidak ditemukan?? Bagaimana dia menerka panjang ekornya sedangkan tulang ekornya tidak ditemukan?? Mungkin saja makhluk itu berekor pendek ketika direkonstruksi berekor panjang. Bagaimana dia merekonstruksi lengan bawah lengkap beserta jari-jarinya sedangkan yang ditemukan hanya tulang lengan atas?? Yang mampu melakukan semua ini hanyalah imajinasi. Jelas disini bahwa ilmuwan menggunakan daya imajinasi mereka (yang mungkin salah) untuk merekonstruksi tulang belulang yang mereka temukan. Bentuk dari dinosaurus ini saja masih perlu dipertanyakan apalagi jika diduga bahwa dinosaurus ini berevolusi menjadi burung.

Archaeopteryx adalah nenek moyang burung?
fosil Archaeopteryx

Archaeopteryx/Arkheopteriks adalah burung. Ia mempunyai kaki-kaki yang dapat mencengkeram, sayap seperti burung, bulu-bulu seperti burung modern, tempurung kepala seperti burung, dan sebuah furcula (tulang selangka burung). Selain itu menurut ilmuwan dia dapat terbang. Lebih jauh lagi, walaupun fosil Archaeopteryx pertama kali ditemukan 1861, fosil-fosil lain yang ditemukan sejak saat itu tidak ada satu pun yang menunjukkan bentuk transisi antara reptil dan Archaeopteryx atau antara Archaeopteryx dan burung-burung. Jika reptil berevolusi menjadi burung maka akan ditemukan ribuan makhluk transisi yang hidup dan mati, yang meninggalkan jejak dalam bentuk fosil seperti ajaran daripada paham teori Darwin.
Walaupun bukti yang memberatkan dan bertentangan ini ada namun banyak pengikut om Darwin mempertahankan pendapat bahwa Archaeopteryx adalah bentuk transisi antara reptil dan burung. Mereka menunjuk pada bukti bahwa burung ini mempunyai cakar di kedua sayapnya, gigi, dan beberapa ciri khas yang tampak seperti reptil. Beberapa orang menyatakan bahwa ciri khas ini mengindikasikan bahwa Archaeopteryx berevolusi dari reptil. Tetapi, beberapa burung purba mempunyai gigi. Dengan bukti yang sama juga ternyata banyak burung purba yang tidak mempunyai gigi. Intinya adalah tidak ada fosil yang ditemukan yang menyatakan terjadinya kehilangan gigi secara terus-menerus atau kehilangan secara perlahan-lahan pada burung-burung. Mereka ada yang mempunyai gigi dan ada yang tidak! Hal ini tidak mengejutkan karena hal ini juga terjadi pada beberapa binatang bertulang belakang lainnya. Beberapa ikan mempunyai gigi, beberapa amfibi mempunyai gigi, dan beberapa reptil mempunyai gigi. Tetapi ada ikan, dan amfibi, dan reptil yang tidak punya gigi. Kebanyakan mamalia punya gigi, tetapi beberapa tidak. Keberadaan atau ketidakberadaan gigi tidak mengkonfirmasi atau menyangkal teori evolusi atau teori penciptaan.
Apakah adanya cakar pada sayap membuktikan transisi reptil dan burung? Tidak, karena ada paling sedikit 3 burung yang hidup sekarang yang juga mempunyai cakar di sayapnya. Hoatzin, burung yang hidup di Amerika Selatan, mempunyai cakar di sayapnya ketika masih muda. Hal ini juga terjadi pada touraco, burung yang hidup di Afrika. Ostrich mempunyai 3 cakar pada sayapnya, tetapi tidak ada satupun yang berani mengusulkan bahwa ketiga burung ini adalah binatang perantara reptil dan burung karena mereka hidup pada saat ini.
Beberapa tahun lalu, paleontologis menemukan fosil dari burung modern dan menyimpulkan dari bukti yang ada bahwa burung modern itu hidup pada waktu yang sama dengan Archaeopteryx. Archaeopteryx tidak bisa menjadi nenek moyang burung jika burung modern dan Archaeopteryx hidup pada waktu yang bersamaan.
Baru-baru ini, paleontologis menemukan fosil-fosil dari seekor burung di Texas yang diduga hidup 75 juta tahun sebelum Archaeopteryx. Jika kita mengikuti pola pikir evolusionis maka burung ini seharusnya lebih menyerupai reptil daripada Archaeopteryx. Tetapi makhluk ini lebih menyerupai burung daripada Archaeopteryx! Ilmuwan yang percaya teori penciptaan menyimpulkan bahwa Archaeopteryx bukan seekor binatang perantara reptil dan burung, tetapi adalah burung, khusus diciptakan Tuhan dan terpelihara untuk kita dalam bentuk catatan fosil.

Benarkah Dinosaurus Punah 65 Juta Tahun Sebelum Manusia Berevolusi?
Mari kita melihat bukti secara ilmiah di Sungai Paluxy, dekat Glen Rose, Texas, Amerika Serikat. Ken Ham dan John Mackay dari Creation Science Foundation telah datang melakukan kunjungan ke Paluxy untuk menyelidiki sisa-sisa bekas peninggalan yang ditemukan orang sebagai bukti yang meyakinkan tentang adanya bekas jejak kaki manusia di tengah-tengah bekas jejak kaki dinosaurus. Jika dinosaurus sudah punah 65 juta tahun sebelum manusia berevolusi maka bagaimana mungkin ada jejak dinosaurus bersama jejak manusia di lapisan tanah yang sama. “Kami juga menemukan bukti-bukti tambahan di Sungai Paluxy yang dapat menghapus paham teori evolusi mengenai skala waktu geologis. Pada lapisan yang paling atas dari batu-batuan di sungai itu, yang diperkirakan usianya oleh para ahli kaum evolusi hanya berusia 25 juta tahun, dengan jelas sekali kami menemukan bekas jejak kaki dinosaurus. Menurut paham pengikut om Darwin, fosil-fosil ini mestinya tidak boleh terdapat pada lapisan yang paling atas (yang berusia 25 juta tahun) karena binatang dinosaurus sudah punah sejak 65 juta tahun lalu. Jadi, dengan menggunakan metode perhitungan waktu (skala waktu geologis) yang dipergunakan oleh kaum evolusi sendiri, yang juga mengabaikan adanya bekas jejak kaki manusia, maka sisa-sisa fosil di Sungai Paluxy itu telah menaklukan paham evolusi mengenai skala waktu geologis”.
Dr. Clifford Wilson, seorang pengarang buku terkenal dari kota Melbourne dan ahli ilmu purbakala yang tersohor mengatakan bahwa, “kami telah membuat penggalian dan menemukan bekas jejak kaki di sekitar Sungai Paluxy dan telah menemukan bekas jejak kaki manusia.” Letter, 5 April 1984.

Diatas ini adalah fosil jari manusia “modern” berusia lebih dari 100 juta tahun!!. Suatu temuan yang bisa dibilang sangat mengejutkan apabila kita lihat dari usia fosil tersebut.
Jika kita lihat dari periode itu, berarti si manusia modern yang mempunyai jari ini memang benar-benar hidup sejaman dengan mereka para Dinosaurus.


“Doktor Brosshil, Ketua Fakultas Geologi, Institut Berry, Kentucky, Amerika Serikat pada tahun 1938 mengumumkan bahwa ia menemukan 10 jejak binatang yang menyerupai manusia di karang pasir pada zaman karbon. Foto mikroskop dan infra merah membuktikan, bahwa semua jejak ini adalah tercipta secara alami dari pijakan kaki manusia, dan bukan diukir oleh tangan manusia. Menurut perkiraan, batu-batu yang meninggalkan jejak kaki manusia ini sejarahnya diperkirakan telah mencapai 250 juta tahun lamanya.

Pada saat yang lebih awal lagi, ada orang di kota St.Loui, tepi sungai Mississippi, Amerika Serikat, pernah menemukan sepasang jejak kaki manusia di sebuah batu karang. Menurut penilaian ahli geologi, sejarah batuan ini kira-kira sudah 270 juta tahun lamanya.

Penemuan yang lebih unik lagi adalah Sumber Antilop di Utah, Amerika Serikat. Seorang penggemar bernama Missanter pada bulan Juni tahun 1968 menemukan beberapa bongkah fosil trilobite. Dia menceritakan bahwa di saat dia menggunakan palu geologi dengan ringan mengetuk untuk membuka selempengan batu, lempeng batu-batu terbuka sama seperti sebuah buku, dia dengan terkejut menemukan jejak kaki seorang manusia pada permukaan batu yang sedang menginjak trilobite pada bagian tengahnya, sedangkan kepingan batu yang satunya lagi juga hampir memperlihatkan bentuk jejak kaki yang sempurna, namun yang semakin membuat orang merasa heran adalah ternyata beberapa orang itu mengenakan sandal!

Kemudian, pada bulan Juli 1968, ahli geologi ternama Doktor Bedick berinisiatif pergi sendiri ke Sumber Antilop untuk melakukan penyelidikan, lalu menemukan lagi sebuah jejak kaki anak kecil. Pada bulan Agustus 1968, seorang pengajar di sekolah pemerintah di kota danau garam yang bernama Howard menemukan lagi dua jejak kaki manusia yang mengenakan sepatu di sebuah batuan yang sama yang mengandung fosil trilobite.

Trilobite adalah binatang samudera yang halus-kecil dan tidak memiliki ruas tulang belakang, satu spesies dengan udang dan kepiting. Waktu keberadaannya di bumi di mulai sejak 600 juta tahun yang lampau hingga punah pada 280 juta tahun yang silam”

Dr. John D. Morris dalam bukunya Tracking Those Incredible Dinosaurus menyatakan bahwa:

1)jejak dinosaurus dan bekas kaki manusia telah ditemukan untuk pertama kalinya dan dibuat fotonya dalam tahun 1908.

2) Jejak kaki manusia telah ditemukan pada kurang lebih 20 tempat di sekitar Sungai Paluxy sehingga memberikan bobot bukti yang meyakinkan sekali.

3) Bekas jejak kaki manusia yang ditemukan oleh rombongan Leaky di Afrika Timur dan diterima secara luas oleh kaum evolusionis sebagai penemuan yang murni adalah tidak begitu jelas seperti penemuan Sungai Paluxy, yang justru telah ditolak oleh mereka karena mereka menganggap manusia itu tidak mungkin hidup sezaman dengan dinosaurus.

Dennis R Petersen, M.A. (Master of Art in Museum Administration) dalam bukunya Unlocking The Mysteries of Creation halaman 143 menyatakan ada beberapa puzzle misteri di Sungai Paluxy. Beberapa jejak seperti jejak beruang dan kucing telah ditemukan juga di sana. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana mungkin binatang-binatang ini (yang mestinya belum berevolusi) kembali ke masa jutaan tahun sebelumnya yaitu di zaman dinosaurus. Atau mereka hidup pada zaman yang sama dengan dinosaurus ?

Pada halaman terdepan dari surat kabar harian Sydney Morning Herald, edisi sore, tanggal 21 November 1983, terdapat sebuah laporan berupa berita yang sangat berkaitan dengan masalah jejak manusia dan dinosaurus. Penemuan ini mungkin merupakan hal yang paling penting yang datangnya dari sebuah kantor berita negara komunis yang tidak memiliki Tuhan: “Sebuah laporan dari Kantor Berita Soviet, Tass, menyatakan bahwa kurang lebih 1500 bekas jejak peninggalan binatang dinosaurus telah ditemukan di Turkmenia, akan tetapi di antara jejak kaki ada terdapat jejak yang mirip jejak kaki manusia. Menurut keterangan Profesor Ammaviyazov, Direktur Institut Geologi Turkmenia, “Apabila analisa lebih lanjut membuktikan bahwa jejak kaki itu adalah bekas peninggalan makhluk anthropoid, maka sejarah umat manusia (menurut kaum evolusionis) haruslah diperluas sampai 150 juta tahun jauhnya, dan bukan saja 5 juta tahun.” Tetapi para pengikut teori penciptaan tetap tidak menerima bahwa manusia mengalami evolusi.
Jejak di Sungai Paluxy maupun di Turkmenia ini menyebabkan kaum evolusionis mau tidak mau seharusnya menerima bahwa dinosaurus tidak punah 65 juta tahun sebelum manusia berevolusi. Tetapi jika mereka bersikeras untuk menyatakan bahwa manusia saat itu belum ada, maka mungkin gambar ilustrasi ini dapat menjelaskannya.

SUNGAI PALUXY :

Jelas pada saat itu dinosaurus tidak mampu membuat suatu humor yang ditinggalkan untuk peradaban manusia modern.
Bukti-Bukti Lain Bahwa Manusia Pernah Hidup Bersama Dinosaurus
Banyak kebudayaan di dunia yang mempunyai legenda Naga. Legenda Naga ini ada di China, Jepang, Australia, Amerika Selatan, India, Eropa, Inggris, Yahudi dan di Amerika. Kalau naga hanyalah merupakan daya khayal manusia, mengapa legenda ini ada di beberapa kebudayaan bukan hanya terdapat pada satu bangsa saja? Diduga bahwa makhluk ini sebenarnya adalah dinosaurus.
Ada sebuah cerita mengenai pahlawan bangsa Sumeria 3000 tahun sebelum masehi yang bernama Gilgamesh. Ia pergi ke sebuah hutan terpencil untuk menebang pohon Cedar kemudian menemukan seekor naga jahat yang besar. Ia membunuh naga tersebut dan memotong kepalanya sebagai tanda kemenangannya.

Ketika Alexander Agung dan prajuritnya tiba di India, mereka menemukan bahwa penduduk asli India menyembah reptil yang sangat besar yang mereka simpan di gua-gua.

China sangat terkenal dengan cerita naganya, dan naga selalu ditonjokan dalam guci, sulam-menyulam, dan ukiran China. Inggris mempunyai cerita mengenai St. George yang membunuh naga yang hidup di sebuah gua.

Pada abad ke-10 seorang Irlandia mencatat perjumpaannya dengan seekor makhluk yang rupanya seperti Stegosaurus. Pada tahun 1500-an, sebuah buku scientific Eropa, Historia Animalium, mencatat beberapa jenis binatang, yang bagi kita adalah dinosaurus, masih hidup pada saat itu.

Seorang ahli ilmu pengetahuan alam terkenal, Ulysses Aldrovandus, mencatat sebuah pertemuan antara seorang petani bernama Baptista dan seekor naga yang ciri-cirinya mirip dengan dinosaurus Tanystropheus. Pertemuan itu terjadi tanggal 13 Mei 1472 dekat Bologna di Itali, dan petani itu membunuh naga tersebut. Jadi bukti dari keberadaan dinosaurus pada sejarah umat manusia sangat kuat.

Akhir-akhir ini terdapat beberapa laporan-laporan yang menyatakan penampakan dinosaurus pada akhir-akhir ini.

Pada Science Digest, Juni 1981 dan Science Frontiers No. 33 tahun 1983, penyelidik dan penduduk di Afrika melaporkan penampakan makhluk seperti dinosaurus. Deskripsi yang diberikan cocok dengan rupa dinosaurus.

Dalam Melbourne Sun, 6 Februari 1980, lebih dari 40 orang mengklaim bahwa mereka melihat plesiosaurus dari pantai Victorian Australia akhir-akhir ini.

Monster Loch Ness yang terkenal sebagai Nessy yang narsis adalah seekor variasi dari Plesiosaurus (dinosaurus yang hidup di air) yang masih hidup sampai sekarang. Bukan hal yang memalukan bagi kaum kreasionis jika seseorang menemukan Tyrannosaurus rex hidup di hutan. Tetapi hal ini jelas-jelas akan memalukan bagi seorang evolusionis.


Plesiosaurus (dinosaurus yang hidup di air)

Dinosaurus di Dalam Alkitab : Lewiatan (reptil laut) dan Behemot
Nah! Ada teori dari pengikut teori penciptaan yang mengatakan bahwa dinosaurus itu sebenarnya adalah hasil dari penciptaan Tuhan pada hari ke-enam sebelum manusia.
Dalam Kejadian 1 ayat 21 dikatakan:

Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Perhatikan kata pada awal ayat yang menyatakan “besar”. Tuhan melukiskan salah satu binatang laut itu kepada Ayub (kira-kira 2.000 tahun SM). Dalam bahasa Yunani makhluk itu disebut lewiatan. Dalam kitab Ayub 40 ayat 20 sampai 21 dikatakan:

“dapatkah engkau menarik buaya dengan tali? Dapatkah engkau mengenakan tali rotan pada hidungnya, mencocok rahangnya dengan kaitan?

Dalam Alkitab bahasa Indonesia disebut “buaya”. Dalam Alkitab, makhluk ini sangat besar dan kuat, sehingga orang tidak dapat menangkapnya dengan kail, atau melukainya dengan pedang atau lembing. Sebenarnya kita tidak tahu jelas makhluk laut apa yang Allah maksudkan dalam kitab Ayub ini. Tapi Alkitab mencatat bahwa Tuhan berkata,

“Tidak ada taranya di atas bumi; itulah makhluk yang tidak mengenal takut. Segala yang tinggi takut kepadanya; ia adalah raja atas segala binatang yang ganas.” (Ayub 41:24-25).

Mustahil ada makhluk yang dapat menyemprotkan lidah api dari mulutnya. Tapi Alkitab berkata,

“Dari dalam mulutnya keluar suluh dan berpancaran bunga api” (Ayub 41:10).

Berdasarkan ayat ini tidaklah salah berpendapat bahwa makhluk raksasa itu bukanlah buaya. Mungki ini juga salah satu referensi yang menggambarkan bahwa T-rex dapat menyemburkan api dari mulutnya. Dan belum pernah ada buaya atau binatang reptil lainnya yang menyemburkan bunga api dari mulutnya. Kita mengenal dan mengagumi kunang-kunang. Kita tahu, bila malam tiba kunang-kunang akan memancarkan sinarnya dengan anggun. Itu merupakan bukti nyata, bahwa ‘menyemburkan’ api bukanlah mustahil bagi makhluk ciptaan Tuhan. Kawanan juga pasti mengenal cerita naga yang menyemburkan api dari mulutnya, dari mana ide naga yang menyemburkan api jika hal ini hanya khayalan manusia?!
Alkitab melaporkan bahwa Allah berfirman kepada Ayub,

“Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti juga lembu” (Ayub 40:10).

Nah! Perlu diketahui bahwa Alkitab bahasa Indonesia mereferensikan hewan-hewan yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani dengan hewan yang mirip atau menyerupai hewan yang ada saat ini. Dalam Alkitab bahasa Ibrani yang disebut bukanlah kuda Nil, melainkan BEHEMOT. Artinya binatang raksasa yang luar biasa besarnya dan luar biasa kuatnya. Tuhan mengatakan bahwa Behemot itu mempunyai tulang-tulang seperti pembuluh tembaga. Kerangka tubuhnya seperti batang besi, dan ekornya seperti pohon aras (lihat Ayub 40:11-19).

Gambaran itu menyatakan bahwa binatang yang dimaksud bukanlah kuda Nil dan bukan pula gajah karena ekor mereka tidak sebesar kayu aras (kayu libanon yang besar-besar) . Dan para ahli (dari teori penciptaan seperti Henry M. Morris) percaya bahwa BEHEMOT itu adalah dinosaurus, binatang raksasa yang sangat menakjubkan.

Tuhan menyuruh Ayub ke Sungai Yordan memperhatikan makhluk luar biasa ini. Tuhan berfirman, Sesungguhnya, biarpun sungai sangat kuat arusnya, ia tidak gentar;ia tetap tenang, biarpun sungai Yordan meluap melanda mulutnya” (40:18).

Pada musim semi, salju di Gunung Libanon yang berada kira-kira 80 km di utara dari Sungai Yordan akan mencair. Luapan air cairan salju itu, deras menggemuruh turun ke Sungai Yordan. Sungai yang biasanya tenang itu, berubah menjadi ganas. Tapi gemuruh air sungai ini, sama sekali tidak mengusik dinosaurus yang berleher panjang. Alkitab berkata,

“Ia tetap tenang, walaupun Sungai Yordan meluap melanda mulutnya” (Ayub 40:18b).

BEHEMOT cukup mengangkat kepalanya lebih tinggi sedikit, untuk menahan dan melahap pohon yang dihanyutkan luapan air.
Tuhan menyuruh Ayub memperhatikan dinosaurus atau makhluk raksasa itu. Itu berarti dinosaurus pernah hidup di bumi pada zaman Ayub.

Dinosaurus Diciptakan
kalau kawanan sekalian ingin mengikuti aliran saya yang menganut paham bahwa Dinosaurus dan manusia diciptakan Tuhan bukan Dinosaurus menciptakan manusia, maka mari kita menyimak kembali kisah pemciptaan Dunia. Pada hari ke-5 Allah mulai mengisi bumi dengan binatang-binatang. Alkitab berkata,

“Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air” (Kejadian 1:21).

“Binatang-binatang laut yang besar” itu termasuk Lewiatan raksasa. Itu disebut dalam Ayub pasal 41 dan Mazmur 104:26. Allah juga menciptakan ikan-ikan paus dan jenis ikan-ikan besar. Kejadian 1:21 mengatakan bahwa ‘segala jenis burung yang bersayap’ juga diciptakan pada hari ke-5.

Pada hari ke-6, yakni hari terakhir penciptaan, Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di lautdan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan segala binatang melata yang merayap di bumi. (Kejadian 1:25-26).

Ingat! Dinosaurus juga termasuk binatang melata karena merupakan bangsa reptil. Banyak orang (terutama pengikut om Darwin) yang tidak mempercayai apa yang Tuhan katakan tentang penciptaanNya atas makhluk-makhluk melata. Mereka berpendapat bahwa binatang berasal dari zat kimia dalam air, melalui proses evolusi yang memerlukan ribuan juta tahun. Padahal dalam Alkitab sendiri sampai tiga kali ditegaskan kepada kita (kejadian 1:24,25,26), bahwa Ia menjadikan semua makhluk melata pada waktu yang sama, ketika Ia menciptakan manusia laki-laki dan perempuan.
Allah menciptakan dinosaurus darat termasuk Behemot perkasa, pada hari ke-6 penciptaan-Nya (Ayub 40:15). Pada mulanya Allah menciptakan mereka jinak, sebagai pemakan tumbuh-tumbuhan. Alkitab berkata,

“Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijaumenjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. (Kejadian 1:30).

Pada mulanya segala makhluk itu makan tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan buah-buahan. Mereka tidak saling memangsa. Tapi setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, banyak binatang menjadi pemakan daging.

Mengapa Dinosaurus Punah?
Ada beberapa kemungkinan yang dikemukakan baik oleh para evolusionis maupun dari orang lain. Mereka berkata ada satu benda raksasa dari luar angkasa jatuh menghantam lautan, mengakibatkan punahnya beberapa makhluk laut. Mereka mengatakan juga, bahwa kemudian ada benda lain yang membentur bumi, sehingga menyebabkan dinosaurus-dinosaurus berangsur-angsur punah. Yang lain mengatakan bahwa punahnya dinosaurus akibat radiasi dari bintang yang meledak. Ada lagi yang mengatakan akibat wabah virus dinosaurus. Ada yang mengatakan akibat serangan diare, hujan meteor (lihat majalah Time edisi 6 May 1985), dsb.

Pemahaman Kaum Kreasionis
Bumi kita yang sekarang ini sangat berbeda dari bumi sebelum Air Bah. Allah menempatkan lapisan uap air di atas atmosfir di sekeliling bumi (Kejadian 1:6-8). Adam, Kain, Nuh dan orang lain yang hidup sebelum zaman Air Bah, tidak dapat melihatnya. Lapisan uap air itu tidak terlihat oleh mata kita. Kita dapat melihat matahari pada siang hari, bulan dan bintang-bintang pada malam hari. Tapi kita melihatnya melalui pantulan lapisan uap air itu.
Lapisan uap air itu adalah bagian dari rencana agung Allah. Lapisan uap air itu menjaga dan memelihara penguapan suhu bumi. Karena itulah pada zaman itu tidak ada daerah yang terus menerus dingin di bumi, bahkan di Kutub Utara atau di Kutub Selatan. Suhu udara di seluruh bumi tetap sama sepanjang tahun. Cuaca yang hangat dan lembab, mirip sekali dengan udara dalam rumah kaca zaman sekarang, kalau kita masuk ke dalamnya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa sinar ultra-violet dari matahari berbahaya bagi kehidupan setiap makhluk di bumi. Selama 1,600 tahun lapisan uap yang tidak kelihatan itu melindungi bumi dari sinar ultra-violet . Karena perlindungannya itu tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang dan manusia dapat hidup lebih lama, dan bisa bertumbuh lebih besar daripada keadaan zaman sekarang ini. Sebagai contoh adalah buah-buahan yang dihasilkan di rumah kaca biasanya lebih besar daripada yang dihasilkan di kebun.

Ketika Allah memberi tahu Nuh, bahwa hujan lebat akan turun, maksud-Nya ialah lapisan uap air itu berubah menjadi air hujan. Maka hujan lebat pun turun. Alkitab mengatakan,

Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulanyang kedua, pada hari itulah terbelahsegala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. Dan turunlah hujan yang lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.

Kemudian datanglah air bah. Tetapi Allah melindungi ciptaannya dengan menyediakan satu bahtera yang menyelamatkan satu keluarga, dan juga segala jenis makhluk yang bernafas.
Ketika keluarga Nuh dan semua makhluk binatang itu keluar dari bahtera, dinosaurus-dinosaurus muda menyaksikan satu bumi yang sangat berbeda dari bumi yang mereka pernah huni sebelumnya. Gunung-gunung terjal, seperti Gunung Alpo dan Himalaya, muncul pada daerah pegunungan yang jauh lebih datar sebelumnya. Ngarai-ngarai curam terbentuk oleh arus air deras, yang mengkikis tanah lunak. Laut yang dangkal berubah menjadi samudera yang dalam, seperti yang kita kenal pada zaman sekarang ini.
Barangkali bumi memiliki lebih banyak tanah daratan, dan lebih banyak lahan bagi tumbuh-tumbuhan dan makhluk-makhluk binatang sebelum Air Bah. Setelah zaman itu, tumbuh-tumbuhan tidak tumbuh sesubur dan serimbun sebelumnya. Demikian pula rawa-rawa semakin langka. Padang gurun mulai ada, sehingga sebagian dinosaurus sulit mendapat makanan. Karena kekurangan bahan makanan, banyak dinosaurus mungkin mati kelaparan. Sementara dinosaurus herbivora mulai punah, dinosaurus karnivora terancam punah pula.
Radiasi sinar matahari mulai merusak segala yang hidup. Sebab sinar ultra-violet yang berbahaya tidak lagi ditapis oleh lapisan uap air di cakrawala. Akibatnya, masa hidup tumbuh-tumbuhan dan makhluk binatang semakin pendek. Ini berarti dinosaurus tidak sempat bertumbuh sampai menjadi raksasa seperti dahulu.
Cuaca bumi berubah begitu jauh setelah Air Bah. Cuaca di seluruh bumi tidak lagi hangat atau pun lembab. Beberapa bagian dunia bahkan sangat dingin. Mungkin sebagian dinosaurus tidak dapat menyesuaikan diri karena perubahaan cuaca ini, sehingga mati kedinginan. Jadi kesimpulannya banyak dinosaurus yang punah karena habitatnya berubah dan suhu bumi berubah sehingga mereka tidak dapat bertahan hidup. Ada yang masih bertahan hidup sampai jaman Ayub dan ada yang masih bertahan hidup sampai sekarang.

Mingkinkah Dinosaurus bisa masuk ke dalam bahtera Nuh?
Apakah semua binatang dapat masuk ke bahtera Nuh, termasuk dinosaurus? Bagaimana Nuh dapat mengangkut jutaan spesies binatang dalam bahtera? Di mana ia menempatkan Brachiosaurus yang tingginya 50 kaki dan berat 80 ton? Tidak perlu menempatkan dinosaurus dewasa yang besar itu dalam bahtera. Untuk menjaga kelangsungan jenisnya dapat dilakukan dengan cara membawa bayi dinosaurus. Hal ini memudahkan masalah tempat tinggal mereka di bahtera. Lebih jauh lagi, jutaan spesies tidak dimasukkan ke dalam bahtera. Alkitab menyatakan bahwa Allah memerintahkan untuk membawa sepasang setiap jenis binatang darat dan udara kecuali binatang tidak haram yang digunakan untuk korban yaitu sebanyak 7 pasang. Saat ini ada sekitar 20.000 spesies dari binatang darat dan udara yang masih hidup (seperti mamalia, burung, reptil, dan amfibi). Kalau kita mengasumsikan ada 20.000 spesies yang punah, maka berarti ada 40.000 species yang dimuat, atau kira-kira ada 80.000 binatang yang masuk ke dalam bahtera.


Beberapa binatang besar, tetapi kebanyakan dari mereka, seperti tikus, kadal, dan burung, cukup kecil. Ukuran rata-rata binatang-binatang ini kira-kira sebesar ukuran domba. Bahtera Nuh panjangnya kira-kira 450 kaki, tingi 45 kaki, dan lebar 75 kaki. Hal ini berarti, dengan 3 dek, bahtera ini mempunyai lantai seluas lebih dari 100.000 kaki persegi. Kedelapan puluh ribu binatang ini dapat disangkarkan dalam area sebesar 50.000 kaki persegi, menyebabkan separuh ruang lainnya dapat digunakan untuk menyimpan makanan, udara, tempat tinggal untuk Nuh dan keluarganya, dan lain-lain. Mungkin Allah menyebabkan sebagian binatang berhibernasi (tidur selama musim dingin/tidak aktif selama suatu periode tertentu), untuk meminimalkan perawatan mereka. Air bah dilimpahkan ke bumi oleh Allah, dan dengan keinginanNyalah Nuh, keluarganya, dan sepasang binatang darat, udara dapat selamat, termasuk dinosaurus.

Dinosaurus Masa Kini
Walaupun reptil raksasa sudah punah (meskipun mungkin ada yang masih tersisa dan tidak pernah ditemukan manusia), ada beberapa reptil kecil masih hidup sampai sekarang ini. Kita tidak tahu pasti mengapa jenis reptil kecil ini bisa bertahan hidup. Mungkin mereka dapat menyesuaikan diri pada dunia sekitarnya yang sudah berubah. Makhluk-makhluk itu dikatakan “kecil” karena dibandingkan dengan dinosaurus raksasa yang beberapa ton beratnya. Namun demikian di antara makhluk melata yang bertahan hidup ini, ada yang ratusan kilogram beratnya.

Di Pulau Komodo, Indonesia, hidup satu jenis kadal terbesar di dunia, yakni Komodo. Sayang, hanya sekitar seribu ekor komodo yang masih hidup sekarang ini.
Komodo mirip naga-naga pada lukisan zaman abad pertengahan. Satu-satunya hal yang membedakan Komodo dari naga, ialah Komodo tidak menyemburkan lidah api dari lubang hidungnya seperti naga dalam gambar itu.
Kulit Komodo hitam mengkilat.. Cakar-cakar Komodo panjang dan tajam. Kepalanya seperti berketopong baja. Lidahnya panjang dan berbilah, mirip lidah ular.
Komodo dapat bertumbuh sepanjang hampir 3 meter dan beratnya kira-kira 136 kg. Mereka suka menyantap bangkai binatang, seperti rusa, babi hutan, kambing dan kerbau. Komodo dewasa bergerak lamban di darat, Komodo kecil bergerak gesit, lincah seperti kera. Demikian lincahnya, Komodo kecil pandai memanjat pohon. Belum banyak yang kita ketahui tentang kebiasaan hidup Komodo, sehingga banyak perihal makhluk ini masih merupakan misteri besar.

Mona Iguana


Di Pulau kecil Kariben hidup satu jenis kadal besar. Melihat rupanya, timbul dugaan bahwa kita sedang berhadapan dengan satu makhluk mistik dalam lukisan Mesir kuno. Kadal ini dinamai Mona Iguana sesuai nama tempat asalnya, yakni Pulau Mona kecil berbentuk buncis. Pulau Mona terletak di antara Puerto Rico dan Republik Dominika.
Kaki Kadal Mona Iguana pendek dan gemuk, begitu pula ekornya sangat pendek. Tubuhnya besar berkeriput. Kepalanya besar, ditutupi oleh benjolan-benjolan besar. Sebuah cula yang bertengger di moncongnya membuatnya nampak buas dan garang.
Walaupun makhluk ini nampak buas, ia sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia ataupun bagi makhluk-makhluk binatang lainnya. Mona Iguana adalah pemakan tumbuh-tumbuhan. Salah satu makanan kesukaannya ialah buah manchineel. Buah itu dapat mengakibatkan penyakit mendadak, bahkan kematian bagi manusia yang memakannya. Mona Iguana tidak harus makan setiap hari.
Sekitar 95 persen dari waktu siangnya, Mona Iguana beristirahat di dalam tanah. Berada di dalam tanah melindungi kadal ini dari pertarungan dengan musuh, memelihara kestabilan suhu tubuhnya, menghemat cairan dalam tubuhnya, dan menghemat tenaganya.

Kura-kura Galapagos

Kura-kura besar ini berasal dari Pulau Isabela di Lautan Pasifik. Pulau Isabela termasuk kepulauan Galapagos, 965,4 kilometer di sebelah barat dari Ekuador, Amerika Selatan.
Reptil berbentuk kubah ini terkenal sebagai makhluk berdarah dingin terberat di dunia. Kura-kura jantan ada yang beratnya sampai 272 kg. Berat kura-kura betina memang jarang yang lebih dari 136 kg. Usia makhluk ini dapat mencapai 150 tahun.
Kura-kura Galapagos suka hidup santai. Setiap hari ia tidur kira-kira 16 jam. Ia bangun pukul 7 atau 8 pagi, kemudian berjemur di bawah matahari dua-tiga jam lamanya, sampai badannya yang besar itu terasa hangat. Pada sisa waktu hari itu ia mungkin bergerak beberapa meter saja untuk mencari makanan.
Makanan makhluk raksasa ini aneka macam dan agak aneh. Ia melahap jelatang dan buah per berduri. Seperti reptil Mona Iguana, ia menyukai buah-buahan beracun yang berbahaya bagi manusia.
Kura-kura ini tidur pukul 4 atau 5 sore. Supaya tubuhnya tetap hangat sepanjang malam, ia membenamkan setengah tubuhnya dalam lumpur. Lumpur itu juga melindunginya dari serangan nyamuk. Esok harinya lumpur yang melekat pada tubuhnya mengering dan melindunginya dari serangan kutu-kutu kecil yang suka menyelusup ke dalam celah-celah kulitnya.
Jika kutu-kutu kecil menyelinap ke dalam tungkainya yang panjang dan berkerut, ke kepala atau kakinya, ia cukup menjulurkan bagian tubuhnya itu dan membiarkan burung kutilang mematuk habis kutu-kutu itu. Allah mengatur makhluk-makhluk binatang sedemikian rupa supaya mereka dapat saling menolong.

Sekitar 5 jam lamanya kura-kura betina yang akan bertelur menggali, mengukur dan membentuk satu lubang. Kemudian dalam waktu kurang lebih 20 menit, ia bertelur sebanyak 17 butir. Selesai mengerami telur-telur itu, sang induk menata ulang letak telur-telurnya dalam susunan melintang di dasar lubang. Kemudian ia melapisi bagian atas telur-telur itu dengan lumpur agar telur-telur itu tidak kedinginan di malam hari dan tidak kepanasan di siang hari. Telur-telur itu menetas mulai dari 3 sampai 8 bulan kemudian, tergantung kepada keadaan suhu udara.
Selama satu sampai lima hari, bayi kura-kura bergumul memecahkan kulit telurnya. Kemudian bayi itu harus mengorek sarang lumpurnya yang sudah mengeras untuk dapat keluar. Umumnya bayi kura-kura berhasil keluar setelah beberapa minggu, namun tidak dapat menunggu berminggu-minggu untuk mendapat makanannya. Jadi apakah yang membuat bayi kura-kura tidak mati kelaparan? Allah menciptakan satu kantong kuning telur yang melekat pada perut bayi kura-kura itu. Kantong kuning telur itu menyediakan makanan bagi bayi kura-kura selama 7 bulan bila perlu. Setelah berhasil keluar, bayi kura-kura bebas berkeliaran seperti buldoser mini yang beratnya sekitar 1 ons.

No comments:

Post a Comment