Tuesday, March 1, 2011

10 jenis ikan purba yang masih hidup sampai sekarang

1.Arapaima gigas
Arapaima adalah kerabat dekat dari arwana , Arapaima gigas ini adalah binatang asli Amazon yang kadang-kadang dianggap sebagai ikan air tawar terbesar di dunia. Menurut deskripsi awal, ikan ini bisa tumbuh sampai dengan 4,5 meter , tetapi sekarang ini, ikan sebesar itu jarang ditemukan dan arapaimas dewasa sekarang ini paling hanya berkisar rata-rata 2 meter (6' 6") lama. predator Ini bergerak lambat dan makanannya dalah ikan kecil, atau apapaun jika itu kecil maka akan dimakan langsung dengan mulut lebarnya.
Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather). Oleh karena itu, ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 - 20 menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 - 20 menit sekali.
Arapaima hanya ditemukan di Amazon dan sistem sungai Essequito. Seperti halnya arwana di kita, mereka termasuk dalam daftar satwa langka yang dilindungi olah CITES, IUCN dan dilindungi dengan undang-undang di Guyana.
Di habitatnya, Arapaima merupakan sumber pakan bagi komunitas penduduk setempat. Sampai dengan bulan Desember 2001, populasi mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah Hutan Iwokara pada ekosistem lahan basah Rupununi.
Arapaima memilki "lidah" sepanjang kurang lebih 15 cm pada saat dewasa dan betulang, permukaannya kasar dan sering digunakan oleh penduduk setempat sabagai "amplas" atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu.

Pada saat air dilingkungan ikan ini menyusut, dan kadar oksigen menurun, arapaima akan menghirup udara langsung dari atomosfer. Dan apabila air dilingkungannya kering, ia akan menggulungkan diri membentuk bola, dan membenamkan diri dalam lubang sampai air kembali datang.



2.Triops
Inilah Hewan Purba yang paling unik dari yang lainnya. Triops adalah binatang sejenis udang yang hidup di air tawar dan lahir dari telur-telur kecil, triops kadang-kadang di sebut sebagai udang kecebong atau udang perisai.

Mereka biasa hidup di kolam atau genangan berair tawar dan tempat-tempat lain yang cukup tinggi datarannya, bisa di bilang triops adalah fosil yang hidup (spesiesnya sudah bertahan sekitar 200-350 juta tahun yang lalu). Triops terbagi kedalam beberapa jenis spesies, namun yang akan dibahas kali ini adalah jenis dari Triops Longicaudatus, karena Triops longicaudatus adalah Triops yang paling gampang dipelihara dan jumlahnya masih banyak didunia."Triops" adalah kata yang berasal dari Greek yang berarti "Tiga Mata". Mereka diklasifikasikan sebagai "crustacean" (binatang air yang berkulit keras). Walaupun triops terlihat seperti trilobite, triops bukanlah bagian dari trilobites.

Rata-rata hidup Triops Longicaudatus adalah 1-3 bulan, tapi kalau di rawat baik-baik usia Triops Longicaudatus bisa mencapai 3 bulan dan panjang tubuh triops bisa mencapai 5 cm.Warna tubuh triops biasa berwarna hijau, abu-abu, kuning, kecoklatan dan uniknya triops adalah: triops perempuan bisa memproduksi telur tanpa bantuan seksual dari triops lelaki.Walaupun triops memiliki 3 mata tapi triops tidak bisa melihat jarak jauh, triops memiliki suatu organ di kakinya yang berfungsi seperti antena untuk mendeteksi mangsanya. Triops perempuan mempunyai kantung telur di kakinya yang di urutan ke sebelas.Triops terdiri dari Carapace, insang yang terletak di kaki dan buntut yang bersegmen. Rata-rata ukuran Triops Longicaudatus adalah 5cm, triops memiliki buntut dengan cabang dua.

Fakta-Fakta Menarik Tentang Triops :

1. Triops sudah berada di planet ini sejak Devonian period, jadi sekitar 350 juta tahun yang lalu.
2. Orang pribumi Amerika memakan triops karena menurut mereka triops mengandung banyak protein.
3. Triops akan menggali pasir / tanah untuk telurnya di tempatkan.
4. Triops suka memakan hal-hal aneh seperti rumput, cacing, kepik dll. Jika Triops lapar dan tidak dapat menemukan makanan, mereka bisa memakan sesama jenis (kanibalisme)
5. Telur triops yang kering tidak akan bisa menetas, jika tidak diberi air.
6. Di Inggris triops di anggap sebagai binatang yang terancam punah.
7. Di Russia pertama kali Triops ditemukan di genangan air pada sebuah pembetulan jalan, triops sempat dikira binatang alien di Russia.


3. Coelacanth
Coelacanth (artinya "duri yang berongga", dari perkataan Yunani coelia, (berongga) dan acanthos, (duri), merujuk pada duri siripnya yang berongga) adalah nama ordo (bangsa) ikan yang antara lain terdiri dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Coelacanth diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun yang lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di perairan sungai Chalumna tahun 1938. Sejak itu Coelacanth telah ditemukan di Komoro, perairan pulau Manado Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan taman laut St. Lucia di Afrika Selatan. DiIndonesia, khususnya di sekitar Manado, Sulawesi Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut. Coelacanth terdiri dari sekitar 120 spesies yang diketahui berdasarkan penemuan fosil.
Sampai saat ini, telah ada 2 spesies hidup Coelacanth yang ditemukan yaitu Coelacanth Komoro,Latimeria chalumnae dan Coelacanth Sulawesi (manado), Latimeria menadoensis. Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru-paru ini dianggap telah punah semenjak akhir Masa Kretaseus, sekitar 65 juta tahun yang silam. Sampai ketika seekor coelacanth hidup tertangkap oleh jaring hiu di muka kuala SungaiChalumna, Afrika Selatan pada bulan Desember tahun tersebut. Kapten kapal pukat yang tertarik melihat ikan aneh tersebut, mengirimkannya ke museum di kota East London, yang ketika itu dipimpin oleh Nn. Marjorie Courtney-Latimer. Seorang iktiologis (ahli ikan) setempat, Dr. J.L.B. Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal Nature pada tahun 1939. Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.

Pada tahun 1998, enampuluh tahun setelah ditemukannya fosil hidup coelacanth Komoro, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan raja laut secara fisik mirip coelacanth Komoro, dengan perbedaan pada warnanya. Yakni raja laut berwarna coklat, sementara coelacanth Komoro berwarna biru baja.

Ikan raja laut tersebut kemudian dikirimkan kepada seorang peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Erdmann, bersama dua koleganya, R.L. Caldwell dan Moh. Kasim Moosa dari LIPI. Penemuan ini kemudian dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature. Maka kini orang mengetahui bahwa ada populasi coelacanth yang kedua, yang terpisah menyeberangi Samudera Hindia dan pulau-pulau di Indonesia barat sejauh kurang-lebih 10.000 km. Belakangan, berdasarkan analisis DNA-mitokondria dan isolasi populasi, beberapa peneliti Indonesia danPrancis mengusulkan ikan raja laut sebagai spesies baru Latimeria menadoensis.


4. Hiu Goblin
Ikan hiu goblin merupakan salah satu fenomena purba yang masih bisa bertahan hidup hingga saat ini. Hewan sepanjang 1,3 meter ini memiliki warna tubuh abu-abu serta bentuk yang unik dengan moncong pipih dan panjang. Predator laut ini biasanya hidup di kedalaman 150 hingga 200 meter.

HIU GOBLIN yang bernama ilmiah Mitsukurina owstoni adalah seekor hiu purba yang sebelumnya dianggap telah punah. Hiu Goblin adalah salah satu spesies langka dari hewan purba yang berhasil diketemukan oleh nelayan di sekitar perairan Jepang. Fosil hidup ini mati 2 hari kemudian. Dengan kepala aneh dan sederet gigi yang menakutkan, ikan ini telah menarik perhatian para ilmuwan dari seluruh dunia.
Ikan Hiu Goblin mudah dikenali dari bentuk kepalanya yang memiliki tonjolan panjang keluar dari bagian dahi. Selain itu sederet gigi yang menakutkan menghiasi mulutnya. Hiu Goblin juga dapat bertumbuh hingga panjang 3,3 meter dan berat 159 kg.Hanya sedikit yang yang bisa diketahui dari monster ini yang biasanya hanya tinggal di dasar samudera.
Umumnya Hiu ini hanya ditemukan di laut dalam, jauh dibawah sorotan cahaya matahari, lebih dari 200 meter dibawah permukaan laut. Mereka dapat ditemukan di perairan di seluruh dunia, dari Australia hingga teluk Meksiko. Namun orang-orang mengenal mereka terutama dari perairan Jepang, tempat dimana sains modern menemukan mereka untuk pertama kalinya.

Penemuan pertama hiu ini dapat dilacak hingga tahun 1898, ketika seekor spesimen tertangkap di laut Sagami, dekat Yokohama, Jepang. Diperkirakan ada sekitar 24 spesies yang berhubungan dengan hiu ini. Nama ilmiahnya yang berbau Jepang, Mitsukurina owstoni, diberikan pertama kali oleh David Jordan yang menerima spesimen pertama ikan ini dari seorang zoologist Uiversitas Tokyo bernama Kakichi Mitsukuri. Sedangkan nama owstoni berupa penghormatan terhadap seorang kolektor makhluk liar bernama Alan Owston yang juga memperoleh ikan ini dari seorang nelayan Jepang.


5.Pari Manta
Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.

Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia - kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35olintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai dari "manta Pasifik", "manta Atlantik", "devil fish", hingga "sea devil". Di Indonesia sendiri, pari
manta memiliki aneka nama lokal seperti cawang kalung, plampangan, serta pari kerbau (mungkin karena bagian tubuh mirip tanduk di kepalanya sehingga ia dianggap mirip dengan kerbau).


Pari manta belakangan dikategorikan sebagai "dekat dengan ancaman" (near threatened) oleh IUCN karena walaupun jumlahnya belum masuk kategori terancam punah, namun di masa depan diperkirakan populasinya akan menyusut hingga akhirnya terancam punah. Populasi pari manta dianggap dekat dengan bahaya karena tingginya kegiatan perikanan dan kondisi laut yang semakin terpolusi, namun rasio kelahiran mereka rendah.

Pari manta adalah hewan yang secara umum memiliki perilaku yang tenang. Ia juga menunjukkan perilaku bersahabat dengan para penyelam sehingga penyelam yang kebetulan berada di dekatnya bisa memegang dan bahkan menungganginya. Ia juga biasa terlihat di dekat permukaan laut dan di sekitar terumbu karang. Pari manta bisa dijumpai dalam jumlah cukup besar di wilayah-wilayah yang kaya akan plankton, namun pari manta diketahui tidak menunjukkan tanda-tanda interaksi sosial satu sama lain maupun membentuk kelompok.

Manta dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (filter feeder). Ia makan dengan cara membuka mulutnya sambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk ke dalam mulutnya. Ia juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk itu untuk mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini ia dianggap berburu secara pasif karena ia tidak mengejar mangsanya untuk makan. Manta juga diketahui memakan hewan-hewan kecil seperti udang dan anak ikan.

Manta terkenal karena ia bisa melompat keluar dari air dan karena ukuran tubuhnya yang besar, ia selalu menarik perhatian saat sedang melakukan lompatan. Ada beberapa teori mengenai sebab mereka melompat dari air. Mereka mungkin melakukan itu untuk melarikan diri dari pemangsanya atau untuk melepas parasit yang menempel pada tubuhnya. Teori lainnya, manta menggunakan itu untuk berkomunikasi satu sama lain. Manta juga diperkirakan melompat keluar air untuk menunjukkan kekuatannya saat sedang mencari pasangan.


Memiliki panjang antara 2 hingga 6 meter, dan semua spesies memiliki kepala menyerupai martil gepeng. Mata dan lubang hidup ada di ujung kepala. Mereka ditemukan di perairan hangat sepanjang garis pantai,
dan paparan benua. Kepala yang berbentuk seperti martil ini juga memberikan keuntungan berupa area penciuman yang lebih luas, meningkatkan potensi menemukan partikel di air sedikitnya 10 kali dibandingkan dengan hiu ‘klasik’ lainnya.

7. Hagfish
An Atlantic hagfish on the ocean floorMenurut catatan fosil, hag telah ada selama lebih dari 300 juta tahun, yang berarti mereka sudah tua ketika dinosaurus mengambil alih dunia! Ditemukan di dalam perairan, binatang ini kadang-kadang disebut belut lendir, tetapi sebenarnya mereka bukan familia belut, dan bahkan mereka mungkin bukan ikan sama sekali.

Menurut beberapa ilmuwan, mereka adalah hewan yang sangat aneh dalam semua hal, mereka memiliki tengkorak tetapi tidak memiliki tulang belakang, dan mereka memiliki dua otak.

Hampir buta, mereka makan di malam hari pada bangkai hewan besar (ikan, paus dll) yang jatuh ke dasar laut . Mereka menggunakan lendir mereka yang dapat menghasilkan zat Slimey untuk merusak insang ikan predator; dari situlah, mereka hampir tidak memiliki musuh alami.

8. alligator gar

Ini predator bersisik tebal yang ditemukan di AS selatan, utara dan timur Meksiko, menjadi ikan air tawar terbesar di Amerika Utara. Alligator Gar dapat tumbuh hingga 4 meter dan berat sampai 200 kg. Alligator Gar yang disebut demikian karena penampilan mereka mirip reptil buaya dan rahang yang panjang, memiliki 2 sisi gigi yang tajam. Alligator Gar adalah predator yang rakus dan telah dikenal berbahaya untuk manusia, meskipun belum dikonfirmasi kematian karena Alligator Gar telah dicatat sampai saat ini. Gar adalah salah satu dari ikan tertua yang hidup saat ini.

9. sawfish

Hewan ini adalah korban dari periode Cretaceous, dan dapat ditemukan baik di laut atau di sungai dan anak sungai, dan telah ditemukan hingga 100 km pedalaman.

Dengan panjang Hingga 7 meter (23 ‘), “Gergaji” mereka merupakan senjata dan organ sensorik, ditutupi pada elektro-sensitif pori-pori yang memungkinkan untuk merasakan mangsa walaupun penglihatan yang amat sulit sekalipun.

Meskipun biasanya baik, ikan hiu todak bisa menjadi sangat berbahaya jika diprovokasi. Berdasarkan sebuah fosil yang luar biasa, kita tahu bahwa raksasa ikan hiu todak prasejarah ini mungkin menjadi makanan pokok untuk dinosaurus karnivora terbesar, Spinosaurus, sebagian tulang belakang dari ikan itu ditemukan terjebak di antara gigi dinosaurus itu.









10. Arwana

Menurut kelompok kuno Osteoglossids, ikan ini sudah ada pada periode Jurassic. Saat ini, mereka bisa ditemukan di Amazon, dan di beberapa bagian Afrika, Asia dan Australia.

Kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan eksotis, arwana adalah predator rakus yang memakan binatang kecil yang dapat mereka tangkap, termasuk burung dan kelelawar yang mereka tangkap dalam penerbangan pertengahan (mereka bisa melompat hingga 2 meter (6 ‘6 “) ke udara) .

Di Cina, arwana terkenal sebagai “Ikan Naga” karena penampilan mereka, dan mereka dianggap Pembawa keberuntungan/Nasib Baik.

1 comment:

  1. itu lebih mengasah untuk lebih di ketahui oleh semua orang,....

    Baguss.....baguus

    ReplyDelete